empat belas : Hongkong (2)

1.6K 281 2
                                    

Empat hari sudah mereka mengapung di atas kapal, kemungkinan besok mereka akan sampai di Hongkong. Haechan yang tampak sudah tak sabar mananti hari esok tiba karena dirinya sudah sangat rindu pada kekasihnya itu.

Malam ini mereka tengah berkumpul di kamar Taeyong untuk berbincang.

Hanya pembicaraan yang sering anak-anak SMA bicarakan, mengosipi teman sekolah mereka, para selebriti papan atas serta para selebram pun tak mereka lewatkan satupun. Pembicaraan serius tentang Anh Bongcha yang bisa-bisa nya mengetahui semua informasi tersebut.

"Besok kita akan sampai di Hongkong." Ujar Shotaro girang.

"Semoga saja Jeno tak selingkuh." Gumam Jaemin.

"Itu ya yang sedari tiga hari yang lalu kau renungkan, tenang saja jika Jeno selingkuh maka ada Taeyong yang akan meninju nya." Ujar Ten.

"Kenapa aku?" Tanya Taeyong.

"Karena kau yang terkuat di antara kita semua." Balas Yangyang.

"Aku pun berharap sama seperti Jaemin, maksudku aku juga takut Mark selingkuh. Aku hanya takut sesuatu terjadi disana." Tutur Haechan.

"Nah kalau begitu, aku akan menghajar mereka semua hingga kapok!" Kata Taeyong sambil tersenyum, ia tak mau teman-teman berpikir aneh-aneh.

"Kalau begitu bagaimana kalau kita menonton film?" Usul Chenle.

"Memangnya ada sinyal?" Tanya Jungwoo.

"Ayolah, file nya sudah ku unduh satu minggu lalu." Balas Chenle.

"Baiklah-baiklah." Balas Jungwoo.

"Pengumuman bagi seluruh penumpang kapal, jam sudah menunjukan pukul satu malam dan sekitar dua puluh menit lagi kita akan sampai di palabuhan Hongkong! Dimohon bersiap! Jangan tinggalkan satupun barang milik kalian!!"

"Dua puluh menit lagi?" Winwin membuka suaranya, ia kebinggungan.

"Kenapa cepat sekali?" Gumam Xiaojun.

"KALAU BEGITU CEPAT! KITA BERES-BERES!" Teriak Ten membuat seisi orang dalam kamar keluar menuju kamar mereka masing-masing.

"Cepat sekali." Ujar Taeyong.

••••

"Jadi kita disini untuk apa?" Tanya Haechan, kapal sudah berlabuhan sejak beberapa jam yang lalu dan kini mentari sudah menunjukan diri nya dan semakin meninggi.

"Menunggu jemputan, mungkin?" Shotaro bertanya balik, ia sudah terduduk di atas tanah.

"Aku mau mandi!" Gumam Taeyong sambil mengibas-ngibaskan kaos nya.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Ten.

"Jam delapan pagi, kita sudah menunggu berjam-jam disini! Mau sampai kapan lagi!?" Ujar Jaemin kesal.

"KUN!!" Yangyang berteriak kala Kun turun dari mobil menggunakan setelan formal, ia berlari ke arah sang empu dan menubrukan dirinya pada sang kekasih; memberi pelukan hangat.

Sebuah pelukan kerinduan.

"LEE MARKEU!!" Haechan ikut berteriak kala melihat Mark juga turun dari mobil menggunakan setelan formal seperti Kun.

Mark tersenyum kala melihat Haechan berlari ke arahnya, menerjang tubuhnya dan membawa si empu pada sebuah pelukan hangat penuh kerinduan. Siapa sangka Mark yang tsundere tiba-tiba bisa seperti itu.

Haechan menatap wajah tampan kekasihnya itu dan kembali memberinya pelukan yang lebih erat.

"JAEMIN-AH!!" Pemilik suara berat itu berteriak dan berlari ke arah Jaemin, meraih pinggang si manis dan mengangkat nya tinggi-tinggi serta memberinya kecupan pada bibir lantas memeluknya erat.

"Don't you dare."

Ah... Tatapan yang Ten berikan pada Johnny sungguh seolah mengatakan demikian, sangat tajam dan sinis. Tapi ya... Namanya juga Johnny Suh, ia akan mendapatkan apa yang ia mau.

Johnny berjalan perlahan menuju ke arah Ten dan berdiri dua langkah di depan si manis, tangan dibelakangnya beralih ke depan menunjukan buket mawar merah sebanyak mungkin.

"Kau tau iniㅡ"

Cup!

"Tidak berlebihan sayang, kemari." Setelah mencuri kecupan bibir Johnny membuka tangannya membuat Ten lantas menubrukan diri nya pada Johnny, memberi pemuda Seo itu sebuah pelukan.

"XIAOJUN!!"

"WINWIN!!"

"JUNGWOO-YA!!"

Ah... Bisa biarkan Xiaojun, Winwin dan Jungㅡ

"LUCAS!!"

Baiklah, biarkan Xiaojun dan Winwin menceburkan diri mereka ke lautan. Keduanya sudah muak dengan segala kebodohan ini.

Hendery menarik pinggang Xiaojun agar menempel pada tubuhnya lalu menciumnya tepat di bibir, lantas kala ciuman terlepas Hendery memeluk Xiaojun dengan erat begitupun sebaliknya. Keduanya saling menyalurkan kehangatan dalam pelukan kerinduan, mereka semua tak pernah terpisah untuk waktu selama itu sebelumnya.

Sementara Jungwoo dan Lucas yang kini juga saling menatap dan tersenyum lalu kembali berpelukan bagaikan tak ada hari esok, keduanya juga tak pernah terpisah selama itu.

Lalu Winwin yang sudah berada dalam dekapan Yuta sangat erat, pasti lekaki Jepang itu sangat merindukan Winwin. Winwin dengan refleks mengusap punggung Yuta dengan lembut membuat sang empu berkata, "Aku merindukan mu, aku mencintaimu."

Winwin tertawa kecil lalu membalas pelukan Yuta dengan erat.

"Ku rasa hanya kita bertiga yangㅡHUWA!" Tangan Chenle tertarik, sang pelaku itu justru membuat kedua nya dalam pelukan hangat.

Chenle masih terlihat kebinggungan tetapi tetap memeluk Jisung yang memeluknya dengan erat.

"Taeyong, ku pinjam Shotaro nya." Ujar Sungchan lalu menarik Shotaro menjauhi Taeyong.

Taeyong POV

Aku tersenyum sedikit lalu mengangguk, setelah nya aku melihat sekeliling dan melihat Taeil serta Renjun di samping mobil. Hanya Taeil tersenyum ke arah ku, Renjun tampaknya masih marah akibat kejadian beberapa hari yang lalu. Hanya kedua nya yang tidak memakai setelan formal seperti yang lain, lalu dimana Jaehyun? Dan juga... Doyoung?

Dimana mereka berdua? Aku penasaran.

Aku kembali menatap Taeil yang membuat ekspresi sendu dan kembali masuk ke dalam mobil, Renjun sudah tidak ada disana.

Ah... Jadi begini akhirnya ya? Dia kembali pada pemuda itu rupanya, ia melupakan semua janji-janji nya. Rupanya semuanya hanya sebuah kebohongan belaka ketika dia bilang takkan meninggalkan ku.

Ku pikir dia tidak akan melakukannya, bodohnya aku ini hahahaha.

Aku berjalan menjauhi kerumunan para love bird dengan tas ransel di punggung ku lalu meraih kunci mobil Bugatti Divo yang sedari tadi di sodorkan bodyguard pada ku. Lantas aku pun berjalan menuju mobil itu, lalu memasukinya dan melajukan mobil itu dengan kecepatan tinggi hingga mungkin mereka semua menoleh padaku.

Taeyong POV end

"Apa rencana kalian?" Tanya Ten dengan tatapan sinis yang ia layangkan pada Johnny.

"Jaehyun yang akan menanggung semuanya, kami tidak ikut-ikut." Jawab Johnny.

"Awas saja jika sesuatu terjadi pada Taeyong ku." Tutur Winwin.

Tbc.
🔥🔥 fire~ oeoeo~
Gaje ga sih? :')
Voment juseyo <3

[✔] Zombie World War || NCT2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang