Sementara Jaehyun yang sibuk dengan Taeyong di pinggiran kota, para pasangan lainnya yang masih berada di salah satu restoran mewah di kota Hongkong sambil berbincang. Walau pun ada beberapa dari mereka yang memiliki destinasi sendiri seperti Hendery dan Xiaojun yang tengah berkencan.
Johnny dan Ten yang masuk ke gedung pusat perbelanjaan lantas Jaemin serta Jeno yang tengah berjalan-jalan di taman kota.Walau Jaemin agak malu karena lelaki bermarga Lee yang tengah duduk di sampingnya sambil menatap senja dengan senyuman khas miliknya itu, bagaimana lelaki dengan marga Na itu tidak malu karena Jeno yang masih memakai setelan formal nya; Tuxedo serta jas. Lalu rambut birunya yang di tata sedemikian rupa dengan menyisakan beberapa helai di dahi, tak lupa senyuman itu yang hampir membuat jantung Jaemin menggila setiap saat.
Sedangkan dirinya hanya memakai kaus hitam dengan celana jeans robek besar; pada bagian lutut, dengan warna senada dengan kaus yang dirinya pakai. Jaemin jadi merasa dirinya adalah seseorang yang selalu berbuat onar. Ya walau pun ia juga terkadang berbuat tetapi ia tak pernah merasa seperti ini.
"Senyuman mu akan membuat orang-orang berfikir kau gila." Ujar Jaemin.
"Bilang saja kau cemburu." Goda Jeno sambil menatap si manis dengan senyumannya.
Jaemin masih terlihat menatap senja, tetapi ekor matanya sekejap melihat Jeno yang masih memandangi dirinya. Membuat semburat merah pudar di kedua pipi nya.
"Jangan pandangi aku terus Jeno!" Ujar Jaemin sambil mencoba membuat wajah Jeno menatap senja. Tetapi gagal, Jeno malahan kembali menatap padanya.
"Kau bahkan lebih indah dari senja." Tutur Jeno membuat si empu seketika menoleh dan sedetik kemudian semburat merah itu menjalar hingga telinga akibat senyuman kecil serta serangan visual secara tiba-tiba, wajah tampan milik Jeno yang diterangi oleh sinar senja itu menambah kadar ketampanan sang empu.
Tiba-tiba Jeno berdiri lalu otomatis ke-empat mata mereka bertemu karena dengan refleks Jaemin menatapnya. Ia lalu berkata sambil menjulurkan tangannya, "Ikut aku."
Jaemin menatap telapak tangan Jeno lalu menatap wajah si empu yang tersenyum kecil, sedetik kemudian si manis meletakkan telapak tangannya di atas telapak tangan sang dimonint lalu berdiri. Lantas Jeno tersenyum lalu menarik lelaki manis itu menuju suatu tempat.
Tak butuh waktu yang lama kedua sampai di sebuah rumah kaca, tempatnya agak jauh dari taman kota tadi. Jaemin terkesima akibatnya, dekorasi putih dengan soft pink yang bercampur membuat dirinya seakan ingin menangis. Tautan tangan itu terlepas, si manis berjalan menyusuri jembatan kecil yang sudah dihiasi dengan bunga mawar berwarna soft pink pada pegangannya.
Di sisi kanan kiri jalannya terdapat kelopak mawar itu dengan rapi, ia tak henti-hentinya tersenyum sambil menatap kesana kemari. Tak lupa didalam rumah kaca itu terdapat rangkaian mawar yang di juntaikan; membuat tirai, lalu meja makan bundar ditengahnya dengan dua kursi pada kedua sisi.
Ditengah-tengah meja itu ada sebuah vas bunga berisi dua mawar merah, tak lupa terdapat buket berisi bunga tulip merah yang di campurkan dengan bunga daisy putih. Jaemin mengambil bunga itu lalu berbalik pada Jeno yang rupanya tengah berlutut dihadapanya sambil menyodorkan sekotak cincin.
"I will." Ucap Jaemin tiba-tiba membuat pemuda Lee itu cengo, si manis lalu tertawa renyah.
"Biarkan aku mengucapkannya dulu." Ujar Jeno lalu mentralisirkan tenggorokannya.
"Baiklah-baiklah." Balas Jaemin sambil tersenyum.
"Dengarkan aku baik-baik Na Jaeminㅡ
ㅡEntah sudah berapa lama kita menghabiskan waktu bersama. Dulu saat aku bertemu dengan mu sekitar 9 tahun yang lalu aku terpana pada pandangan yang pertama pada mu, ya walau terdengar mustahil tetapi itu memang benar, hingga akhirnya aku berani menyatakan perasaan ku pada mu. Membuat kita menjadi sepasang kekasih, semua keluh kesah terkadang kita lalui bersama, semua kebahagian yang selalu aku bagi padamu dan sebaliknya juga kau selalu membagi kebahagian mu pada kuㅡ
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Zombie World War || NCT2020
Adventure[ Terinspirasi dari anime ; Highschool Of The Death ] Ketika wabah zombie mulai menyerang dunia, meninggalkan berjuta keluh kesah bagi para manusia. Membuat dunia menjadi suram, jeritan ketakutan ada dimana-mana. Zombie yang berada dimana-mana membu...