delapan : wanita gila

2K 345 8
                                    

Tampak di dalam supermarket Taeyong, Ten, Doyoung, Renjun, Jaemin, Xiaojun, Hendery lalu Kun serta Lucas dan Johnny tengah menjamah seluruh supermarket tanpa ampun. Apalagi Lucas yang sudah menghancurkan kaca lemari es yang biasa supermarket-supermarket gunakan.

Dia mengambil beberapa kopi, teh serta susu dan yogurt untuk di perjalanan nanti. Sedangkan Johnny sibuk membawakan barang-barang yang dipilih oleh Ten sebelumnya. Jaemin, Doyoung serta Renjun tengah meranjah bagian gudang supermarket.

Jaemin dan Xiojun sibuk memilih ramen, menimbang-menimbang mana yang akan mereka pilih walau akhirnya semuanya berakhir di keranjang belanjaan mereka. Mereka ada dua puluh tiga orang lalu ada beberapa orang yang mempunyai perut karet jadi makanan yang mereka bawa harus lebih dari cukup. Mereka bisa kelaparan kapan saja.

Lalu Taeyong bertugas mengambil makanan manis seperti dessert dan beberapa coklat. Taeyong beberapa kali melirik ke arah meja kasir yang tampak mencurigakan. Tapi ia memutuskan untuk tak memperdulikannya dan kembali memilih dessert sembari bersenandung.

"Taeyong-ah! Kau mau ini!?" Tawar Ten sambil mengacungkan sebuah barang.

Taeyong menoleh, matanya seketika bersinar, "Tentu!" Balasnya.

"Okay!"

Ten mamasukan barang tersebut itu pada keranjang.

Semantara itu di luar, Jaehyun, Mark, Yuta, Taeil serta Jeno dan Sungchan tengah asik menyesap kopi panas mereka yang tadi sempat di buatkan oleh Taeyong. Oh... Sungguh istri idaman sekali Taeyong ini, pikir Jaehyun saat itu.

Mereka sibuk memperhatikan Shotaro, Yangyang, Haechan serta Jungwoo yang tengah asik menjahili Farell dengan senjata mereka masing-masing, Mark bahkan berkata mereka seperti sekelompok pembully dan dengan santai nya Haechan menjawab memang.

"Haruskah kita umpankan dia pada mayat hidup nanti?" Tanya Jungwoo sambil tersenyum.

Farell mengeleng dengan kuat, lelaki campuran Korea-America itu menampakan wajah takutnya pada Jungwoo. Mulutnya sudah di lakban oleh Shotaro sejak tadi, lelaki dengan marga keluarga Osaki itu mengikat Farell pada tiang. Jaraknya tak terlalu jauh dari tempat para dominant.

"Tinggalkan saja, lagipula lambat laun mereka akan datang." Balas Haechan.

"Lagipula hanya dengan memancing mereka dengan gemuruh motor kita nanti, dia akan habis." Sambung Yangyang sambil membelai rambut Farell.

"Huh... Membosankan." Kata Shotaro.

Haechan mengangguk, "Dia tak seru, ayo masuk ke supermarket saja." Ajaknya.

Ketiga lelaki manis di hadapan Haechan itupun mengangguk lalu mereka berjalan memasuki supermarket. Pandangan yang pertama mereka lihat adalah Taeyong yang tengah memilih dessert sembari memakan coklat.

"Yang benar saja Taeyong-ah." Ucap Jungwoo tak percaya saat melihat sekitar lima bungkus coklat berserakan di sekitar Taeyong.

"Aku akan sikat gigi nanti." Balas Taeyong.

SRAK!

Kelima nya saling menoleh ke berbagai arah, Taeyong yang sedari tadi merasa curiga dengan tempat kasir memutuskan untuk mengambil handgun yang ia selipkan di paha nya dan berjalan menghampiri meja kasir tersebut.

Rupanya bukan hanya mereka berlima yang mendengar suara tersebut, Yuta serta Johnny sudah siaga di depan pintu masuk yang kebetulan posisi nya sedang berada di sana. Doyoung, Jaemin dan Renjun otomatis mengambil senapan mereka dan menodongkannya pada setiap sudut gudang.

"Ada apa!?" Tanya Ten, memang tak bisa pelan sedikit lelaki keturunan Thailand ini.

"Ada sesuatu." Balas Yangyang.

Haechan ikut mengambil sebuah tongkat baseball yang tergelak di sana, memposisikannya seolah ia siap menyerang. Yang lain sudah menatap horor meja kasir itu.

Taeyong perlahan menaiki meja kasir itu membuat yang lain sedikit keheranan, Taeyong tak mau buang waktu untuk memutar kau tau. Perlahan mata bulat Taeyong menangkap sesuatu seperti tangan manusia disana.

"Oh shit!" Ten berucap, ia kaget saat melihat seorang wanita tergelak disana dengan keadaan mengenaskan.

"Uh dimana Chaeri dan Chaeyeon?" Ujar Ten sambil mengibas-ngibaskan tangan nya di depan hidungnya.

"Ya...?" Sahut Chaeri.

"Astaga!" Chaeyeon terkejut, wanita itu seperti ia kenal, "D-dia! Dia pembunuh yang minggu lalu menjadi headline!" Ujarnya sambil sedikit berteriak

Tampak wanita itu bangun dari tidur serta memposisikan diri nyw untuk untuk duduk, "Woah... Kau menganggu tidurku non-" Wanita itu menghentikan ucapannya ketika merasa sesuatu menekan kepalanya dari samping, siapa lagi pelaku nya jika bukan Taeyong.

"Kau siapa?" Tanya Taeyong dengan nada dinginnya.

"Cancer girl, aku tak yakin kau tak mengen-"

Taeyong semakin menekan handgun nya, "Diam jangan bergerak sampai kami pergi." Sambungnya.

"KAU PIKIR AKU MAU-"

Dor!

Satu tembakan telak Jaemin layangkan pada wanita itu, dan mengenai pundak kanannya. Jaemin bukan seseorang yang langsung menembak mati lawannya. Wanita itu ambruk kedepan sambil menjerit keras.

"Kau mengundang mereka datang!" Kesal Renjun sambil memukul lengan Jaemin, dan Jaemin hanya tersenyum tak berdosa.

"Harusnya kau langsung kenai kepala ku." Kata wanita itu sambil terbatuk, "Barbar seperti nona ini." Sambungnya sambil menunjuk Taeyong.

"Mati saja kau sana!" Kesal Taeyong hampir menembak kepala wanita itu jika tidak di alihkan oleh Jaehyun.

"Kita harus mengolek informasi dari nya sayang, tahan diri mu." Bisik Jaehyun dengan suara husky nya, walau terdengar lembut tapi terdapat sedikit nada perintah dari nya.

Taeyong berdecak kesal, "Baiklah." Balasnya.

"Masukan semua belanjaan ke mobil John." Titah Ten.

"Iya sayang." Balas Johnny, "Ayo, Yuta!" Ajak Johnny.

"Kau saja, aku tidak." Balas Yuta sarkas, "Aku mau-"

"Yuta tolong masukan ke mobil ya...?" Pinta Winwin, sial! Yuta takkan bisa menolak apalagi puppy eyes itu.

"Baiklah." Balas Yuta sambil tersenyum sumbringah lalu mengangkut barang-barang itu ke mobil Taeil.

"Jaemin, kau tak apa kan?" Lee Jeno dia tak apa, jangan berulah.

"Aku tidak apa-apa, mungkin kau bisa membantu yang lain mengangkut barang-barang ke mobil." Ujar Jaemin.

Jeno tersenyum lalu mengangguk, "Ayo Mark, sebelum istri mu menyuruh dan berakhir tak ada cuddle." Ajak Jeno sambil menarik Mark yang tampak kebinggungan.

"Kami belum menikah! Jeno sialan!!" Kesal Haechan.

"Biarkan mereka, sekarang aku bertanya siapa kau?" Tanya Taeyong, diri nya masih berada di atas meja kasir.

"Kau sudah tau aku di headline minggu ini bukan?" Tanya Wanita itu sambil menyenderkan punggungnya di tembok, dia sama sekali tak merasakan kesakitan di area pundaknya.

"Anh Bongcha, 24 tahun, menjadi buronan sejak dua minggu lalu akibat kabur dari penjara." Ujar Haechan, "Kasus mu adalah pembunuhan, kau membunuh tiga orang remaja lelaki dan memperkosa nya, kau juga membunuh semua anggota keluarga mu atas dasar 'hanya ingin' dan tak bermotif, kau benar-benar iblis Ahn Bongcha-ssi." Sambungnya sambil bergidik ngeri.

"Wah... Jadi kau yang sempat membuat satu negara geger akibat kasus pelecehan seksual mu." Timpal Yangyang.

"Dia membuatku di kurung satu minggu penuh di kamar, gila!" Ujar Shotaro dan Jungwoo bersamaan.

Mereka saling menoleh lalu Jungwoo memeluk Shotaro sambil berkata, "Ternyata nasib kita sama."

Tbc.
Hahay out of topic bab ini, maap ya kalo jadi nya gaje
Di tambah Angela sama Eunha udah pergi gitu aja, maap deh kalo gaje っ╥╯﹏╰╥c
Voment juseyo <3

Okay gua minta maap gua baru inget harus up wkwkwkwk

[✔] Zombie World War || NCT2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang