[REMAKE!] tiga : kabur (1)

2.9K 426 40
                                    

"Kalian sedang apa!? Ayo!" Ujar Sungchan yang tiba-tiba datang dari arah berlawanan bersama Shotaro.

"Jangan keras-keras bodoh!" Balas Shotaro sambil memukul kepala Sungchan yang dibalas dengan cengegesan dan rintihan Sungchan.

"Mau di ajak? Menyusahkan nanti." Ujar Renjun yang menyusul di belakang Sungchan dan Shotaro.

"Kami tidak akan menyusahkan kok!" Teriak Chaeri yang langsung di bekap oleh Eunha.

"Diam bodoh!" Hardik Eunha lalu melepaskan bekapannya.

"Bagaimana? Kun?" Tanya Xiaojun sambil memalingkan wajah nya pada Kun yang berada di sampingnya.

"Kenapa bertanya pada nya!?" Tanya Hendery dengan nada mengintimidasi.

"Kau kan penakut, diam saja, biarkan saja aku jadi seme nya." Balas Xiaojun.

"Hei kau tetap di bawahku!" Hardik Hendery, ia tak terima jika lelaki yang berstatus submissive itu ingin mengantikan posisi dominant nya.

"Terserah." Balas Xiaojun.

"Yasudah bawa saja, nanti tinggal lapor Taeil." Ujar Kun, "Ayo!" Ajaknya lalu berjalan naik menuju atap sekolah.

Mereka pun segera beranjak dari tempat tersebut termasuk keempat gadis tadi yang berada di tengah-tengah mereka, yang berada di belakang Kun dan Sungchan sisa nya di depan.

"Kita harus keluar dari sekolah, bagaimana kalau ubah rute?" Ujar Angella.

"Kita harus bilang dulu pada yang lain, mereka sudah menunggu." Balas Chenle.

"Tapi kita kenapa malahan masuk area berbahaya? Di atap kan pasti mayat hidup nya masih banyak!?" Hardik Angella.

"Diamkan mulutmu atau kami tinggal!" Sinis Shotaro, ia jengah dengan Angella yang mengoceh.

"Aish! Kalian ini bodoh." Kesal Angella.

"Terserah." Balas Shotaro.

Drrt! Drrt!

Stop, rewind, turn back time
Stop, rewind, turn back time (5, 4, 3, 2)
Stop (stop) rewind, turn back time (Yeah, got that)
Stop (stop) rewind, turn back time

"Yang benar saja." Ujar Renjun.

"Sebentar, dari Taeil." Balas Kun lalu menjawab telpon tersebut.

( "Cek posisi?" ) Tanya Taeil to the point.

"Persimpangan tangga menuju kelas 3, sebentar lagi sampai." Jawab Kun.

( "Baiklah cepat, kami akan mengusir para makhluk sialan ini dari atap." ) Ujar Taeil.

"Okay." Balas Kun lalu mematikan panggilan sepihak.

"Ayo, katanya mereka akan mengusir mayat hidup itu dari atap." Sambung Kun lalu menyimpan kembali handphone gengamnya di saku celana.

"Hei Hendery ayo ma..."

GRR! ARGH! GRRR!

"Ju..."

DUGH! BRUGH! ZRASH!

"Astaga, itu mengagetkan!" Ujar Hendery saat melihat Jungkook serta Taehyung yang memukul kepala si mayat hidup hingga darahnya muncrat mengenai wajah Hendery serta beberapa dari yang lain dan juga menodai baju si pemukul dan tembok.

"Kalian mau kemana?" Tanya Taehyung sambil mengibas-ngibaskan tongkat baseball nya yang terkena darah.

"Ke atap, kalian?" Tanya balik Xiaojun yang segera mengusap wajahnya yang terkena noda darah.

"Entah, mungkin ke mini market lalu ke pelabuhan." Balas Taehyung.

"Pelabuhan? Untuk apa?" Tanya Hendery, ia penasaran tentu saja.

"Untuk pergi dari negara ini tentu saja, tujuannya ke Hongkong." Jawab Taehyung lagi.

"Boleh... Aku ikut kalian?" Tanya Angella.

Segera setelah Angella menuntaskan pertanyaannya, semua mata menatapnya. Bahkan ketiga temannya yang lain ikut menoleh tapi Eunha dan Chaeyon hanya menatapnya biasa saja seolah menerima keputusan Angella.

"Kami sepakat akan berjuang berdua." Jungkook membuka suara nya, ia tak mau gadis itu menganggu waktu nya bersama sang 'sahabat'.

"Kau berjuang saja dengan teman-teman mu, kami pergi! Ayo kook-ah." Ujar Taehyung lalu berjalan menuruni tangga dan melewati ke-sepuluh temannya itu.

"Okay, hati-hati, disana masih banyak." Ujar Jungkook sambil menepuk pundak Sungchan.

"Okay!" Balas Sungchan.

"Sampai jumpa di Hongkong, jika kita bertemu haha." Tutur Taehyung sambil tersenyum.

"Haha tentu!" Balas Kun, yang lain nya juga ikut tersenyum hanya saja ke-empat gadis itu hanya menatap kepergian Taehyung dan Jungkook dengan tatapan yang err aneh.

"Jalan." Ujar Kun.

Sementara itu di atap sekolah, tampak mereka tengah mengeluarkan selang air yang cukup besar yang terpasang di dekat gudang. Ntah untuk apa guna nya, tanya saja pada kepala sekolah.

"Taeyong, Ten, Doyoung, Winwin kalian putar *hydrant nya!" Ujar Jhonny yang langsung di respon ke-empat lelaki manis itu dengan memegang hydrant tersebut.

"Kalian siap!!?" Teriak Taeyong.

"Siap!!" Balas yang lainnya serentak, mereka menjalankan tugas masing-masing.

Haechan, Mark, Yangyang, Jungwoo, dan Jaemin yang maju ke garis depan lalu Taeil, Jeno, Jhonny, Lucas, Jaehyun yang memegang selang itu dan Taeyong, Ten, Winwin serta Doyoung yang memutar hydrant.

Mereka yang maju ke gadis depan sudah turun dan menembaki satu persatu mayat hidup itu dan juga memukul dan menendang langsung di kepala, Haechan dengan lingis nya juga mendapat headshoot begitulah katanya.

"Putar!!" Teriak Jaehyun.

Segera setelahnya ke-empat lelaki manis itu memutar hydrant dan keluarlah air dengan jumlah banyak dari selang tersebut, dengan segera Johnny yang berada di depan mengarahkan selang itu pada penghalang teritori mereka dan mendorong para mayat hidup yang berkerumun itu kebelakang hingga akhirnya mereka benar-benar mati.

Taeyong langsung mengambil tongkat baseball milik Jaehyun dan turun melompati pagar dan ikut menyerang para mayat hidup bersama Yangyang yang tampak kewalahan, lagi-lagi Jhonny mengarahkan selang itu pada para mayat hidup dan membuat mereka terpental. Ada yang sampai jatuh ke bawah lalu ada juga yang tersentak ke tembok, dibantu Winwin, Ten dan Doyoung kali ini.

"Mereka terlalu ganas!" Ujar Mark, ia kembali mengokang handgun nya dan menembaki satu persatu mayat hidup itu di kepala. Jangan heran kenapa Mark membawa handgun ke sekolah, karena selama di sekolah kau tak tau kau akan aman atau tidak.

"Sialan! Menjijikan!! Jauh-jauh dari ku!! Dasar sinting!!" Hardik Taeyong sembari memukuli beberapa kali kepala mayat hidup yang merangkak di bawah.

"Menunduk!!" Teriak Ten.

Lantas Jungwoo, Jaemin, Haechan, Mark, Taeyong dan Yangyang menunduk lalu terasa lah cipratan air di atas mereka dan disusul dengan para mayat hidup itu terjatuh ke bawah atau terpental ke tembok dengan keras.

Pertarungan di atap selesai tapi belum selesai secara sempurna jika ingin keluar dari sekolah, ada tangga darurat yang dirancang oleh Jaehyun dari gudang menuju tempat biasa mereka membolos. Jangan pura-pura polos lagi mari akui sekolah itu punya ayah Jaehyun dan bekerja sama dengan perusahaan ayah Taeyong.

Mereka semua adalah anak-anak dari perusahaan besar dunia yang kebetulan masuk ke sekolah yang sama.

Tbc.
Author note;
Scene terakhir tegang ga si guyss
Aku tuh masih amatireu soalnya ehehe
Jangan lupa voment yaa <3
*Hydrant itu kran damkar guys, cek di website aja ya, gua ga terlalu ngerti ehe

[✔] Zombie World War || NCT2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang