PH-14

78 15 1
                                    

Hening.

"Maksudnya?" tanya Jeikey mengulang.

"Ck,gue tanya apa lo punya pacar atau enggak gue harap belum sih." ucap Lili membuat Jeikey merona.

"Belum." sontak Lili memeluk Jeikey karna bahagia.

"Terimakasih,gue bener-bener bahagia ternyata filing gue selama ini benar dan gue ada harapan sama lo!" ucap Lili senang.

"Zuyu gue yakin Jeikey yang terbaik buat lo!" batin Lili.

"Apa,apa mungkin tadi Lili nembak aku kenapa secepat ini artinya kita berdua pacaran?" tanya Jeikey dalam hati.

"Jadi kita..." ucap Jeikey gugup.

Lili mengangguk.

"Ya,lo sama gue kita berdua bakal terus ketemu mulai saat ini dan seterusnya."ucap Lili membuat Jeikey berbunga.

"Lo mau kan?" tanya Lili antusias.

"Ya aku mau." angguk Jeikey.

"Setelah Jei setuju mengenai pendekatan ini gue yakin Zuyu bakal selalu bersama dengan Jeikey lewat perantara gue." batin Lili.

Jeni yang melihat itu mendekat dan menarik Lili kebangkunya.

"Lo abis nembak Jeikey?" tanya Jeni.

"Gila,mana ada gue tuh minta bantuan sama dia dan dia setuju sama gue." ucap Lili.

"Lo yakin,tapi muka dia kayak lagi masa bucinnya." ucap Jeni menatap Jeikey yang masih senyum-senyum mesem.

"Yakinlah,gue udah bilang dan dia gak keberatan dan tentunya dia setuju tanpa gue paksa ternyata langkah terakhir gue tinggal satu mempertemukan mereka." ucap Lili.

"Kapan?" tanya Jeni.

"Eumm pulang sekolah gue bakal ajak mereka ke taman." ucap Lili diangguki Jeni.

"Gue harap sih gak akan ada kesalah pahaman ya Li." ucap Jeni diangguki Lili.

Setelah menguras otak karna mata pelajaran matematika para murid segera menuju kantin untuk mengisi energi kembali.

Bughh

"Kak Vey?" ucap Zuyu yang disudutkan Vey didinding.

Cupp

Vey mengecup pipi Zuyu hingga merona.

"Kak apaan sih malu tau!" ucap Zuyu sambil memegang pipinya.

"Kamu cantik." ucap Vey membuat hati Zuyu semakin berbunga.

"Makasih,ada apa kak?" tanya Zuyu menatap intens mata yang selalu hadir dalam tidurnya.

"Kekantin bareng?" ajak Vey.

"Maaf kak gak bisa gimana lain waktu?" tanya Zuyu tak enak membuat Vey menghela nafas.

"Oke,besok tanpa bantahan!" ucap Vey tegas membuat Zuyu mengangguk.

Lili dan Jeni masih menunggu kedatangan Zuyu namun belum juga nampak batang hidungnya.

Setelah mengedarkan pandangan barulah Lili menemukannya dan Lili baru sadar diatas kepala Zuyu ada sebaskom air membuat Lili segera berlari.

"Zuyu awas!!" teriak Lili.

Byurrr.

Air itu pun mengenai seragam Lili hinga basah kuyup membuat seisi kantin tertawa,Zuyu yang melihat itu meringis jika dia diposisi Lili pasti dia akan kembali menjadi gadis introvert.

"Li kamu gapapa?" tanya Zuyu.

Lili pun mengusap wajahnya dan tersenyum tulus pada Zuyu.

"Gapapa,asal kamu baik-baik aja." ucap Lili segera menatap kearah kantin dan berteriak dengan lantang.

"TERTAWA DIATAS PENDERITAAN ORANG LAIN ITU KUNTILANAK DAN GUE BARU SADAR HAMPIR SEMUA SEKOLAH INI ISINYA KUNTILANAK!" Teriak Lili sontak membuat seisi kantin diam senyap.

"Jadi yang mau jadi kuntilanak siapa sinih absen sama gue!" teriak Jeni kali ini membuat siswa kembali melakukan kegiatan makannya.

Lili berjalan menjauh dan diikuti Zuyu.

"Li makasih udah bantu aku terhindar dari rasa malu." ucap Zuyu.

"Lo gak perlu berterimakasih gitu,kita tuh sepupu dan udah kewajiban kita saling menolong dan percaya." ucap Lili.

"Ouh ya Li kemarin paman Chen sakit dan aku yang rawat dia sampai sembuh tadinya paman Chen pinginnya kamu yang rawat secara pamam Chen lebih sayang kamu." ucap Zuyu.

"Gue percaya sama lo Zu,gak mungkin lo berbuat jahat sampe bikin paman Chen kenapa-napa makasih,jika memang paman Chen sampai kenapa-napa gue gak segan benci sama orang itu." ucap Lili.

Zuyu senang karna memiliki sepupu sebaik Lili yang selalu ada disaat dirinya butuh superhiro.

Bersambung...

Author:siapakah dalang dibalik insiden ember tumpah itu??

PEDANG HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang