PH-03

159 20 0
                                    

~Gak selamanya cewek tu lemah!~

Bel pun menunjukan pelajaran dimulai kembali.

"Woy Li dari mana aja lu?" tanya Jeni yang memang sudah teman dari kelas 10.

"Abis temenin Zuyu di perpus." jawab Lili dengan santai.

"Masih belum berubah tu anak,kayaknya lu harus cariin dia cowok deh supaya dia gak diem-diem bae." ucap Jeni membuat Lili nampak berfikir.

"Tapi siapa,lu tau dia orangnya Introvert jangankan deket cowok deket gue aja masih malu-malu gimana gue bingung dah sama sepupu gue itu." jelas Lili pasrah.

"Gue juga mikir pasti susah,jadi menurut lu bagusnya gimana?" tanya Jeni.

"Gue ada ide memang konyol tapi gue mau coba." ucap Lili.

"Apaan?" tanya Jeni penasaran.

"Lu tau Jeikey kan nah gue tuh niat mau deketin dia nak kalo kita berdua udah layaknya temen gue bakal kenalin sama Zuyu kali aja dia suka sama Jeikey." ucap Lili.

"Wah jenius lo,jadi profesor sana!" ucap Jeni tertawa.

"Hahaha botak dong gue karna kebanyakan materi." Lili pun mengalihkan atensinya dan menatap Jeikey yang menatapnya.

Hingga tatapan buyar karna Jeikey kembali menunduk.

Lili menyeringai ia rasa rencananya akan cepat tuntas jika ia tau Jeikey nampak ingin berteman dengannya.

Pulang sekolah.

Jeikey mulai mencari motor ninja diparkiran dan nampak motor Ninja itu terpampang.

Segera Jeikey mendaratkan bokongnya namun sebuah mobil membunyikan suaranya membuat Jeikey yang sedang sibuk dengan motornya menjadi turun kembali.

"Lo gak liat mobil gue mau lewat,dasar cowok culun lo!" ucap pemuda yang jeikey tau adalah Vey pemuda dengan kehidupan serba royal.

Tin

Tin

Karna kesal tak direspon Vey turun dengan langkah kasarnya dan mendorong Jeikey hingga tersungkur ke tanah.

"Lu budeg ya hah!!" bentak Vey dengan emosi saat ia akan melayangkan tangannya yang mengepal.

"Berhenti!!" teriak seorang gadis berponi yang bernama Lili.

"Siapa lo?" dengan ketus.

"Gue,gue cewek dan kenapa lo mau pukul dia?" ucap Lili dengan tatapan tajam.

"Dia udah ngehalangin jalan gue!" ucap Vey dengan emosi.

"Lo gak liat hah,motor dia udah mau mundur lo aja yang gak sabaran udah lepasin dia!" ucap Lili dengan kesal.

"Siapa lo berani perintah gue?" dengan mata memerah karna menahan emosi.

"Memang harus tau jabatan dulu ya sebelum lo lepasin orang lain?" ucap Lili dengan tatapan menantang.

"Ouh lo nantang gue hah?" dengan rahang mengeras.

Lili segera menendang kaki Vey hingga Vey melepas cengkraman tangannya pada baju Jeikey.

"Arrgghhh...dasar gadis bar-bar lo!" memegang kakinya.

"Makannya jadi cowok jangan berani sama cewek lo tau,gak selamanya cewek tuh lemah!" ucap Lili membantu Jeikey namun Jeikey segera pergi tanpa berkata apapun.

"Lo liat dia yang udah lo tolongin pergi gitu aja heh,sekarang tanggung jawab lo kaki gue cedera!" ucap Vey dengan nada perintah.

"Mana yang sakit?" tanya Lili.

"Ini." tunjuk Vey pada kaki belakangnya.

Bughh

"Arrggghhh sialan lo!!" teriak Vey yang mendapat tendangan selanjutnya.

"Lo fikir setelah ngehina orang lo dapat karma yang baik lo salah karma lo yang jahat lebih pantas karna lo cowok brengsek!" ucap Lili setelahnya pergi tanpa menghiraukan Vey yang merintih.

"Jeymin napa lu bengong bantu gue arrgghh sial ini sakit." rintih Vey.

Bersambung...

PEDANG HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang