PH-07

105 16 1
                                    

~Firasat Buruk Karna sebuah sumpah~




Keesokan Harinya.

"Eunghhh...." lengkuh seorang gadis yang masih setengah sadar.

Brakk

Brakk

"Ishhh berisik sekali sih!" gerutunya,ia pun membuka pintu.

Cklek

"Hoamm....ada apa?" ucap Lili masih memejamkan mata.

"Astaga Lili,udah jam berapa cepat mandi Zuyu sudah menunggu dibawah." ucap Sandra menggelengkan kepala.

"Jam berapa Mam?" tanya Lili.

"Jam 8 pagi." ucap Sandra.

"Whatt Mam kenapa gak bilang dari tadi aishh!" Lili segera berlari ke kamar mandi.

Namun saat membuka pintu ia terpeleset hingga jidatnya mencium lantai.

"Aaaaa"

Bughh

"Lili kamu kenapa nak?" tanya Sandra khawatir.

"It's oke Mam." balas Lili dengan suara ditinggikan.

Selesai dengan make up tipisnya ia segera turun kebawah dan benar saja Zuyu sudah menunggu.

"Makannya kalo ngerasa susah bangun kamar gak usah pake ditutup-tutup segala!" ucap Sandra membuat Lili memanyunkan bibirnya.

"Iyaiya." balas Lili cemberut.

"Terus itu jidat kenapa benjol kayak digigit tawon aja?" tanya Sandra.

"Habis nyium lantai Mam." Jawab Lili membuat Sandra dan Zuyu tertawa.

"Itu karma,makannya kalo orang tua kasih tau tuh dengerin!" Lili mengangguk dan segera pergi berangkat.

"Ayo Zu,udah kesiangan eumm Pi..Lili bawa motor ya." pinta Lili membuat sang Papi menatap.

"Mau balapan lagi?" dengan wajah tajamnya.

"Dragon kamu ini kayak gak tau Lili aja tapi aku jamin dia kapok kok." ucap Sandra sambil menatap Lili dan langsung dianggukinya.

"Iya bener Pi lagian gak kasihan sama Zuyu dia udah nungguin lama kalo naik bis bisa aja telat." ucap Lili beralasan.

"Alasan saja kamu,baiklah Papi kasih kesempatan buat kamu pake motor tapi kalau ketauan balapan lagi Papi jual tuh c Leo!" ancam Dragon membuat Lili bergidik ngeri.

"Jangan dong Pi Leo kan kesayangan kalo sampai lecet aja Lili gak bisa maafin diri sendiri." ucap Lili memelas.

"Yasudah,nih kuncinya gunain sebaik mungkin Papi gak mentoleransi apapun kemungkinan yang terjadi dan kamu tidak bisa mengelak!"Lili mengangguk gembira karna bisa menggunakan motor kesayangannya lagi.

"Makasih pi." ucap Lili senang.

Cupp

"Sama-sama." angguk Dragon.

Sesampainya di sekolah.

"Yuk turun!" ucap Lili dan kebetulan bersamaan dengan Jeikey.

"Pagi Jei." sapa Lili membuat jantung Jeikey tak terkontrol.

"P-agi." gugup.

Drtttt

Lili nampak bingung dengan bunyi ponsel ia pun menatap ponselnya tapi tidak ada notif namun suara itu masih terdengar.

Drrttt

"Astaga Ponsel siluman!!" Histeris.

"Siluman apa Li?" tanya Zuyu penasaran.

"Gue lupa kembaliin ponsel sama dompet dia pasti dia nyadar barangnya gak ada." ucap Lili.

"Jadi kemarin kamu belum kembaliin?" tanya Jeikey diangguki Lili.

"Terus gimana dong?" tanya Lili.

"Eumm aku aja yang kembalikan." ucap Jeikey nampak ragu.

"Gak usah,gue gak mau lo malah kena tuduh lo tenang aja gue yang bakal balikin jadi lo gak perlu takut oke!" ucap Lili diangguki Jeikey.

"Yuk masuk usah siang!" ucap Lili.

Dilain tempat.

"Ponsel sama dompet gue kok gak ada?" Vey nampak frustasi karna kamarnya sudah berantakan tapi benda yang ia cari belum ketemu juga.

"Arrgghh gue sumpahin yang pegang Ponsel sama Dompet gue suaminya orang yang pemarah!" ucap Vey kearah langit.

Jderrr

Di kelas.

"Buaya Darat!!" latah Lili mendengar petir itu.

"Eh napa lu Li?"tanya Jeni yang nampak ikutan terkejut.

"Kayaknya ada yang nyumpahin gue deh Jen." ucap Lili sambil memegang dadanya dan merasa firasat buruk.

Dilain tempat Vey menyeringai.

"Haha....gila ternyata alam aja setuju sama sumpah gue gak sia-sia gue nyumpahin tu orang." gumam Vey.

Bersambung...

PEDANG HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang