PH-02

290 21 0
                                    

Selamat datang di karya Author selanjutnya happy reading.



~Gue itu sepupu lo bukan guru killer~



Disebuah sekolah yang terkenal karna fasilitasnya memadai terlihat seorang gadis bersurai pendek dengan poni nya yang selalu menjadi peneman kepercayaan dirinya dalam menghadapi dunia luar dia adalah Lili Clarisia ia kini sedang terduduk dibawah pepohonan yang rindang di belakang sekolahnya.

"Jika dilihat air itu tenang tapi kenapa gue gak bisa setenang mereka?" gumamnya sambil menatap kearah depan.

"Lili!!" panggil seseorang membuat lamunannya buyar seketika.

"Ada apa Zu?" tanya Lili pada gadis yang tengah menenteng buku tebal.

"Li,bisakah temani aku ke perpustakaan aku takut jika sendirian." ucap Zuyu menunduk.

"Benarkah,jika memang gitu gue temenin lo jadi gak usah sungkan." tersenyum.

"Terimakasih Li." ucap Zuyu lega ketika mendengar persetujuan dari sepupunya itu.

Mereka akhirnya segera menuju perpustakaan yang sudah banyak para murid mengunjunginya karna mereka sangat suka tapi tergantung pada mereka pecinta buku.

"Lo mau cari buku apa Zu?" tanya Lili memecahkan keheningan.

"Emm mau cari Novel remaja sih." ucap Zuyu menunduk.

"Ayolah Zu,sampai kapan lo nunduk kayak gue guru killer aja." menatap kesal karna sudah lama mereka bersama tapi Zuyu tak pernah berubah.

"Ah,aku masih belum bisa bersikap sungkan padamu Li maaf." ujar Zuyu membuat Lili mendengus.

"Oke,tapi belajar berani ya Zu gimana sampai kita gak satu sekolah secara lo adik kelas gue,gue mau lo berubah walau sama gue aja dikit-dikit!" ucap Lili dan langsung diangguki Zuyu.

"Iya Li,aku akan mencobanya." ucap Zuyu masih menunduk.

Dilain tempat.

"Eh lu gak cari tuh si Nanchi?" tanya pria yang ber name tag Jeymin.

"Ngapain?" ucap Pria yang ber name tag Vey dan jangan lupa ekspresi datarnya.

"Muka ayam,lu sama dia kemarin pacaran kan?" tanya Jeymin.

"Mana ada gue cuman nurutin TOD dari kalian yang gak bermutu itu,dan gue harus pacaran sehari kalo lu lupa!" ucap Vey santai memakan bakso pedasnya.

"Hahaha ternyata ide si Jhin gak pernah mengecewakan terus tu Nanchi gimana?" tanya Jeymin penasaran.

"Dia keluar dari sekolah ini katanya gak bisa move on dari gue." ucap Vey santai namun membuat para sahabatnya menganga tak percaya.

"Muka edan,sampe segitunya??" tanya Hisuk menggelengkan kepala.

"Eumm mungkin dia gak terima gue putusin padahal 1 hari belum full gue muak sama cewek sok caper." ucap Vey diangguki yang lain.

"Karma pasti datang bro,lu tau sakitnya pasti kek ditusuk pedang hahaha..." tawa R.M(Ronald naMjun)

"Sok iye lu kek gak pernah aja lu nyakitin cewek?" ejek Jeymin.

"Hehe...gue sih gak masalah itu artinya gue masih normal." jawab R.M enteng.

"Iya Normal kelewat batas." ejek Hisuk.

"Sirik ae lu kuda." ucap R.M menatap kesal pada sahabatnya.

"Udah,gue udah kenyang jadi gue pergi dulu." saat Vey berjalan ia pun tak sengaja berdiri di depan pintu perpustakaan.

Vey menatap gadis dengan surai panjang itu nampak serius dengan bukunya nampaknya ia terpesona.

"Siapa dia,kayaknya adik kelas deh cantik juga bisa gue jadiin mantan ke 20 biar pas." kekeh Vey.

Vey segera melenggang pergi.

"Eh nunggu lama ya Zu sorry gue tadi cari buku genre horor terbatas banget." ucap Lili.

"Iya gapapa asal kamu balik lagi Li." mereka pun membaca bersama.

Bersambung...

PEDANG HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang