Setelah selesai berganti pakaian Lili mengajak Zuyu kekantin untuk makan.
"Pesen apa Zu?" tanya Lili.
"Aku gak bawa uang Li kayaknya ketinggalan." ucap Zuyu.
"Gapapa gue yang bayar."ucap Lili,setelah makanan dipesan Lili menghela nafasnya.
"Zu gue mau ngomong sama lo tapi ini serius gak ada becandanya sama sekali!" ucap Lili dengan raut wajah serius membuat Zuyu mengangguk.
"Jadi,gue ngajak lo mau ngomong kalo gue udah temuin cowok yang cocok dan pasti pantas buat lo!" ucap Lili dengan nada rendah.
Deg
"Apa??" ucap Zuyu kaget.
"Lo pasti berfikir kalo gue konyol tapi gue lakuin ini karna gue pengen yang terbaik buat sepupu gue lo harus ngerti Zu!" ucap Lili menggengam lengan Zuyu.
"Tapi kenapa harus cowok yang kamu pilih Li,memang cinta bisa dipaksa?" tanya Zuyu membuat Lili kembali menghela nafas.
"Gue cuman mau lo gak salah pilih,setelah lo ngerasain trauma pada banyak orang gue gak mau lo dapat pria brengsek!" ucapan Lili membuat Zuyu merasa bingung haruskah ia jujur.
"Tapi Li aku gak tau bakal cinta atau enggak." ucap Zuyu membuat Lili sangat ekstra membujuk sepupunya yang memang masih memiliki rasa ketakutan.
"Gue yakin,cowok yang gue pilihin gak sembarangan dia cowok yang baik dan lo pantas bersanding sama dia,gue yakin lo dan dia itu satu arah dan gue gak mau lo sakit hati kalo sampai lo jadian tapi lo gak tau orang itu tulus atau enggak sama lo!" ucapan Lili kini menjadi boomerang nyata bagi Zuyu.
"Aku sudah pacaran Li." batin Zuyu menatap sayu.
"Tapi..." ucap Zuyu terhenti.
"Neng ini pesanannya." ucap ibu kantin.
"Makasih bu." ucap Lili dan Zuyu barengan.
"Yang dikatakan Lili bener Zu,lo aja tau kalo lo selama ini gak banyak berbaur sama dunia luar kita tuh peduli sama lo kalo lo salah langkah kita takut lo gak bisa berfikir bijak." ucap Jeni.
"Aku fikirin lagi ya,memang siapa orangnya?" tanya Zuyu.
"Gue mau kenalin lo nanti habis pulang sekolah ditaman jadi lo jangan pulang dulu,gue mohon." ucap Lili.
"Aku usahain." ucap Zuyu.
"Kemarin lo kemana Zu,gue sama Lili tuh nunggu lo pulang eh ternyata lo duluan." ucap Jeni.
Deg.
"Ah anu...kemarin paman Chen minta aku pulang lebih awal jadi gak sempet kabarin kalian maaf ya kak." ucap Zuyu menatap gugup membuat Jeni menyipit.
"Lo gak lagi boongin kita kan Zu?" tanya Jeni dengan tatapan yang masih belum mempercayai.
"Udahlah Jen gue percaya sama Zuyu dia sepupu gue mana mungkin dia khianat,dan gue yakin Zuyu gak pernah sembunyiin apapun dari gue.Ia kan Zu!" ucap Lili menatap Zuyu.
Deg
"Zu,lo denger gue kan?" tanya Lili langsung diangguki Zuyu dengan cepat.
"Gimana pun gue masih belum percaya sama Zuyu gue tau yang mana yang tulus yang mana yang boong gue bakal ungkap semuanya." batin Jeni.
"Ouh ya pulang nanti jangan lupa,dah Zu gue sama Jeni ada urusan sama kepala sekolah." ucap Lili diangguki Zuyu.
Vey yang mendengar semuanya menghampiri kekasihnya itu.
"Sayang kamu kenapa keringetan gitu,memang mereka apain kamu bilang sama aku!" ucap Vey menatap intens.
"Gak kenapa-napa kak lagian hanya masalah pelajaran kok." ucap Zuyu gugup dan diangguki Vey padahal ia sangat senang rencananya berjalan mulus.
"Terus aja lo boong Zu makin banyak kebohongan lo makin cepet kelar rencana gue." ucap Vey menyeringai.
Bersambung...
Author:Rencana Vey apa ya,apakah Vey akan berhasil dengan rencana jahatnya??
KAMU SEDANG MEMBACA
PEDANG HATI
RomanceCinta dalam arti saudara adalah tali yang erat namun bagaimana cinta itu jika diruntuhkan dengan cinta pada lawan jenis,akankah cinta pada yang lain mampu mengalahkan tali yang erat itu. "Kamu gak usah ikut campur urusan pribadiku,kumohon." "Lo gak...