Park Jiyeon turun dari mobil pribadi saat sampai di depan gedung Diamond Grup. Jiyeon menatap Dongwook yang menyambutnya dengan senyuman, ia perlahan melangkahkan kaki untuk mendekat. Moon Gayoung setia mengikuti dari belakang, tak lupa tangannya memegang beberapa berkas penting milik Jiyeon.
Tuan puteri nya itu nampak anggun dengan dress peach dibaluti coat panjang berwarna hitam. Rambut cokelatnya tergerai indah, terlihat bergelombang. Sepatu boots hitamnya menggema di lantai koridor, ketukannya terdengar berirama.
Park Jiyeon terlihat seperti calon direktur yang angkuh dan anggun dalam waktu yang bersamaan.
“Kita akan langsung ke ruang rapat.”
Dongwook mengiringi langkah Jiyeon. Ia hanya menampilkan senyum tipis untuk membalas, lalu kembali mengangkat dagu. Para pegawai menatapnya dengan pandangan takjub, tidak menyangka jika puteri dari mendiang direktur mereka sangat cantik. Ia tumbuh dengan baik, sekarang jika dilihat dari segi apa pun Park Jiyeon begitu sempurna.
“Astaga, kenapa dia begitu cantik.” Seorang gadis berteriak histeris.
“Dia seperti ratu kerajaan, sungguh menawan.” Mereka memuji dengan terang-terangan.
“Wajahnya begitu manis. Aku sungguh iri padanya.”
Jiyeon menyembunyikan senyum geli saat mereka masih gencar membicarakannya. Walaupun tangannya sempat bergetar karena gugup, tapi Jiyeon masih menampilkan wajah santai.
Hari ini rapat pemilihan suara akan dilakukan, Jiyeon tidak ingin pulang membawa kekalahan. Ia harus menang, agar bisa melihat betapa kesalnya wajah Park Haejoon padanya.
“Mari masuk,” ujar Dongwook membuka pintu untuk Jiyeon.
“Terima kasih paman,” bisik Jiyeon pelan. Ia langsung berjalan masuk, diikuti oleh Gayoung.
Para dewan direksi dan petinggi perusahaan sudah duduk pada kursi masing-masing saat Jiyeon datang. Ia membungkuk sopan lalu bergerak untuk pergi menuju kursi yang sudah ditetapkan untuknya. Di sampingnya ada Haejoon yang memandangnya dengan senyum miring, Jiyeon hanya terkekeh.
Gayoung setia berdiri di belakang, sedangkan Dongwook duduk pada kursinya.
Jiyeon berusaha menghembuskan napas panjang.
“Mari kita mulai,” ujar Haejoon tersenyum manis.
“Nona Park, apa kau siap?” tanya Haejoon dengan senyum yang terlihat seperti tengah mengejeknya. Jiyeon membalas senyum itu lalu mengangguk, tertawa dalam hati melihat sikap percaya diri dalam diri pamannya itu.
“Baiklah, sebelumnya saya ingin kembali memperkenalkan diri. Walaupun sudah banyak dari kalian yang mengenal saya, tapi tetap saja kita harus mengikuti aturan bukan?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Comely Princess
RomanceCover : @GENIUS_LAB Park Jiyeon hanya berusaha untuk mempertahankan haknya dari keserakahan keluarga adik ayahnya. Park Jiyeon hanya berusaha untuk menjaga cinta Cha Eunwoo yang akan direbut oleh adik sepupunya, Park Yeri. Park Jiyeon hanya berusaha...