Seoul, 09 Januari 2010.
16:00 KST.
“Eomma, aku ingin rambutku dikepang dua.”
Jiyeon kecil sibuk menjilat lollipop pada mulutnya. Saat ini, manik lebarnya terfokus pada beberapa buku di atas meja. Hari ini, sang ibu menemaninya belajar di ruang tamu. Karena kesusahan melihat dengan rambutnya yang panjang, Taehee lekas mengikatnya. Awalnya hanya ikatan ekor kuda, namun Jiyeon meminta dikepang dua. Menurut gadis kecil itu, ia akan terlihat sangat manis jika rambutnya diikat seperti itu.
“Selesai.” Taehee terkekeh, beralih merapikan poni tipis milik puterinya.
“Terima kasih eomma,” ujar Jiyeon dengan senyum lebar. Memberikan ciuman di pipi sebagai hadiah. Kembali sibuk menggoreskan penanya pada buku, diiringi dengan tatapan fokus mirip ayahnya.
“Apa sekolahmu menyenangkan sayang?” tanya Taehee duduk di sampingnya. Memperhatikan Jiyeon dengan seksama, penuh pandangan cinta.
“Yeri terlihat menyebalkan di sekolah. Dia selalu memancarkan tatapan peperangan padaku.” Jiyeon berdecak sejenak, mengingat kembali kejadian di mana adik sepupunya itu selalu mencari gara-gara dengannya. Bahkan menghasut beberapa temannya, hingga mereka berakhir menghindarinya.
“Tidak perlu dipikirkan. Dia masih kecil, saat dewasa nanti dia pasti akan menyayangimu.” Taehee tersenyum, mengelus pipi Jiyeon dengan sayang.
“Eomma adalah ibu terbaik sepanjang masa,” bisik Jiyeon kembali tersenyum. Ia merasa bangga memiliki Taehee sebagai ibunya, wanita yang selalu memandang hal buruk menjadi hal baik. Tidak pernah dendam dengan seseorang, selalu memaafkan kesalahan. Taehee bukan manusia, ibunya adalah malaikat tak bersayap.
“Aigoo, kau berusaha membuatku senang?” tanya Taehee tertawa. Jika dilihat lebih dekat, mereka benar-benar sangat mirip. Bibir, hidung, dan sinar mata semuanya terlihat sama. Park Jiyeon adalah Kim Taehee versi muda.
“Lalu, apa lagi yang mengganggu pikiranmu di sekolah?” tanya Taehee lagi. Jiyeon sontak menghentikan gerakan tangan, berakhir mengeluarkan lollipop dalam mulut.
“Cha Eunwoo, anak bibi Sandara,” jawab Jiyeon pelan. Sekarang raut wajahnya berubah ketus.
“Ada apa dengannya?” tanya Taehee mengerutkan dahi.
“Dia selalu ketus padaku. Sangat menyebalkan. Berbeda sekali dengan Yeri. Dia akan selalu memperlihatkan senyum manisnya. Aku rasa bocah itu menyukai Yeri.”
Taehee tahunya tertawa. Tidak bisa lagi menahannya, Jiyeon nampak sangat menggemaskan dengan wajah cemberut.
“Eomma pastikan dia akan menyukaimu di masa depan,” balas Taehee yakin. Tidak dapat dipungkiri, Jiyeon adalah perempuan yang cantik. Sekarang saja, kecantikan alaminya telah terlihat begitu jelas. Dan Taehee percaya, saat dewasa nanti Jiyeon akan menjadi gadis yang mempesona. Akan banyak pria tergila-gila padanya, mungkin termasuk Cha Eunwoo yang diduga selalu berkata ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comely Princess
RomanceCover : @GENIUS_LAB Park Jiyeon hanya berusaha untuk mempertahankan haknya dari keserakahan keluarga adik ayahnya. Park Jiyeon hanya berusaha untuk menjaga cinta Cha Eunwoo yang akan direbut oleh adik sepupunya, Park Yeri. Park Jiyeon hanya berusaha...