Seoul, 16 Januari 2010.
08:00 KST.
“Kemarin malam pukul 22:00 KST, terjadi pembunuhan berantai pada keluarga Diamond Grup. Direktur Park Jihoon tewas dengan luka tusuk di seluruh badan, sedangkan sang isteri ditikam mengenai jantung. Sopir pribadi mereka, Jung Wonyoung sempat di bawa ke rumah sakit. Namun dua jam setelah dirawat, beliau mengalami pendarahan hebat dan meninggal dunia. Park Jiyeon, puteri dari Direktur Diamond Grup dikabarkan berhasil selamat. Sekarang polisi tengah menyelidiki pelaku, dan mengerahkan seluruh pasukan untuk melacak keberadaannya.”
“Namun belum sempat proses pemakaman berlangsung, keluarga Diamond Grup kembali dirudung duka. Kim Jaejoong adik Kim Taehee, isteri dari Direktur Diamond Grup melakukan percobaan bunuh diri. Polisi menemukan tubuhnya rusak dengan luka tembak di seluruh wajah. Diduga, Jaejoong tidak terima dan merasa depresi melihat kematian sang kakak.”
Pagi itu, media massa disibukkan dengan dua berita yang menggemparkan dunia, lebih tepatnya Korea Selatan. Seluruh stasiun televisi berlomba-lomba untuk menyiarkan, tak ada satu pun yang terlewatkan oleh mereka. Banyak wartawan yang berdatangan ke lokasi kejadian, mengumpulkan informasi apa saja yang dibutuhkan. Bukan hanya itu saja, puluhan kamera berkilauan di rumah duka. Menyaksikan secara langsung bagaimana seorang gadis kecil meraung kesakitan, menangisi kepergian orang-orang tersayangnya.
“Aku selamat eomma.”
Air mata gadis kecil itu berlinangan, arah pandangnya tertuju pada tiga foto yang di kelilingi bunga. Di sana, mereka semua tersenyum bahagia. Tidak menggambarkan bagaimana mereka melewati kematian dengan cara yang sangat sadis.
“Tapi, kenapa semua orang yang aku percaya pergi. Bahkan paman Jaejoong harapanku satu-satunya juga kau bawa. Apa aku harus mengikuti caranya? Bunuh diri? Jujur saja, aku sungguh tidak kuat.”
Jiyeon kecil kembali meraung, meringkuk di sudut ruangan sambil memegang lutut. Tidak ada orang di sana, ia hanya sendirian.
“Hikss ...”
Tiba-tiba, bahunya dipegang oleh seseorang. Jiyeon lekas menoleh untuk melihat siapa gerangan, dan kehadiran Lee Dongwook menyapa netra berkilau miliknya.
“Tenangkan diri anda, tuan puteri. Anda tidak sendirian di dunia ini. Masih ada kakek yang akan melindungi anda, masih ada paman dan bibi yang akan menyayangi anda. Dan, masih ada saya yang bisa anda percaya.”
Dongwook meraih wajah kecil Jiyeon, menyapukan tangan besarnya untuk menghapus air mata yang ada di sana. Jiyeon terdiam, namun masih sesegukan.
“Apa paman, bisa aku percaya?” tanya Jiyeon bergetar.
Dongwook mengangguk sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comely Princess
RomanceCover : @GENIUS_LAB Park Jiyeon hanya berusaha untuk mempertahankan haknya dari keserakahan keluarga adik ayahnya. Park Jiyeon hanya berusaha untuk menjaga cinta Cha Eunwoo yang akan direbut oleh adik sepupunya, Park Yeri. Park Jiyeon hanya berusaha...