PART 32(ThornXTaufan)

5.3K 220 24
                                    

Request dari@trianayuni3

So enjoy^^

Di suatu hari atau lebih tepatnya hari Minggu,ada seorang remaja ber-iris biru sapphire sedang tidur di kamarnya,tubuhnya di tutupi oleh selimut tebal, badannya menggigil dan matanya merah.

"Hachim!!!"

Dia sepertinya sedang sakit,tetapi siapa yang peduli terhadapnya orang tuanya saja hanya sibuk dengan pekerjaannya di luar negeri,teman?hah...jangankan teman,orang yang peduli terhadapnya saja tidak ada.

Ding dong!!!

Iti suara bel rumah, sepertinya ada yang datang.dengan langkah yang gontai dia menuruni satu persatu tangga rumahnya dan berjalan kearah pintu rumahnya.

"Ya...ya sebentar..."

Ceklak!!

"Hai ufan!"sapa seseorang dari luar pintu rumahnya.dia beriris hijau zamrud dan dia membawa kantong plastik dan menatap kearah Taufan.

"Oh Hay thron,tumben kesini"tanya Taufan dengan suara parau nya sambil menyenderkan kepalanya ke pintu rumah.

"Thorn sendirian di rumah jadi ya main aja ke sini,gak apa-apa kan?oh ya aku bawakan makanan untukmu"ucap thorn sembari tersenyum lebar.

Taufan hanya tersenyum tipis dan kemudian ia ingin mempersilahkan thorn masuk tapi entah kenapa kepalanya tiba-tiba sakit dan pandangannya buram dia dengan sekuat tenaga memegang pegangan pintu agar bisa menopang tubuhnya.

"Eh?!ufan gak papa?ufan?eh ufan!"

Taufan malah pingsan di pangkuan thorn,thorn pun dengan sigap menangkap tubuh Taufan dan menggendong Taufan ala bridal style dan membaringkan Taufan di sofa.

Thorn pun menempelkan tangannya ke dahi Taufan, hawa panas menerpa tangannya dengan sigap dia mengambil air dari kran dan lap bersih.

Dia memasukan lap bersih itu kedalam air lalu memerasnya dan menempelkannya di dahi Taufan,bisa dilihat wajahnya begitu khawatir melihat sahabatnya sakit dan pingsan di pangkuannya.

"Kok ufan sakit gak bilang sih sama thorn,huh...kalau gitu thorn ambil selimut deh"

Thorn pun dengan sigap mengambil selimut Taufan di kamarnya dan kemudian menutupi tubuh Taufan dengan selimut.

Beberapa menit kemudian,Taufan pun sadar.hal yang pertama ia lihat adalah thorn, thorn sedari tadi mengompres dahinya dengan telaten dan sekali-kali menggosok-gosok kedua tangan taufan.

"Ufan tidurnya di kamar aja yah,disini dingin"

Taufan hanya mengangguk dan kemudian bangun,tapi belum sempat dia berdiri, tubuhnya di angkat oleh thorn.

"T... thorn..."

"Sudah tidak apa-apa"

Thorn pun membaringkan tubuhnya Taufan di ranjangnya tak lupa dia kembali menyelimuti tubuh Taufan dengan selimut.dia mengatur suhu ruangan itu serta dia menutup jendela kamar Taufan.

"Makasih yah"

"Hehe iya sama-sama,kalau gitu mendingan ufan istirahat,thorn mau buat bubur dulu buat Taufan"belum sempat taufan ingin menahan thorn,thorn lebih dulu keluar dari kamar Taufan.

Taufan pun hanya bisa menghela nafas dan kemudian menatap kearah langit-langit kamarnya lalu tersenyum dan memejamkan matanya.

"Taufan yuhu!"Taufan pun membuka matanya dan menengok kearah pintu kamarnya dan mendapati thorn yang sepertinya sedang bersusah payah membawa nampan berisikan mangkuk bubur dan segelas air putih.

"Nah ufan makan dulu"ucap thorn sembari meletakan nampan itu di dekat meja kecil dan kemudian membantu Taufan untuk bangun.

Thorn pun menyendok kan bubur itu dan meniupkan pelan lalu menyodorkannya ke mulut Taufan agar taufan membuka mulutnya,Taufan hanya akur dan membuka mulutnya dan memakan bubur yang di masak oleh thorn tadi.

"Gimana rasanya? hambar?atau keasinan?"

"Enak kok,makasih ya thorn"

Thorn hanya mengangguk dan kembali menyuapkan Taufan dengan bubur itu.tatapan thorn kepada Taufan begitu dalam,dan Taufan pun sedari tadi menatap kearah thorn yang sedang menyuapinya.

Terlihat jelas wajah thorn yang begitu peduli terhadap keadaan taufan.seusai menyuapi Taufan,thorn pun merapihkan alat makan tadi dan kemudian berdiri untuk pergi menaruh nampan tadi, tapi entah kebetulan atau apa, seekor kecoa melintas dan alhasil thorn pun menjerit dan memeluk tubuh Taufan.

Tapi karena tubuh Taufan lemah, alhasil Taufan pun tertindih oleh thorn dan wajah mereka hampir bertemu hanya meninggalkan beberapa senti saja.

Mata mereka saling bertemu,deruan nafas yang keluar dari mulut thorn menerpa ke wajah Taufan secara refleks Taufan pun menutup matanya.

Wajah mereka merah padam dan kemudian thorn pun bangun dan pergi keluar dari kamar Taufan sambil membawa nampan tadi.

"Hahaha... thorn thorn..."

Tamat~

Garing....

Oh ya kalau kalian salfok sama judulnya,itu sengaja ya,soalnya nanti ada part di chapter itu tapi otak author udah buntu jadi author langkahi dulu deh,ehe:v

Yani-chan~~~

E...oh yah bentar lagi buku ini akan di tamatkan,karena apa?karena akan ada buk--

Yani-chan~~~

Intinya nanti chapter terakhir adalah bagian ke-40,oke lah papay 👋

family Boboiboy elemental(on shot)[C]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang