"Klaus kau tunggu disini bersama gadis ini. Luther dan Vanya kau ikut aku, Diego dan Allison kalian akan mengawasi dan meminta informasi seputar commission dari gadis ini jika dia sudah bangun, ehh luther dimana?"
"Tunggu dulu, kau kira meminta informasi dari assassin commission semudah itu? Lebih baik kita tunggu disini saja semuanya." Ujar Allison.
"Allison mungkin Five memiliki rencana agar kita cepat menyelesaikan semua ini." Celetuk Vanya.
Mereka semakin berdebat dan membuang-buang waktu. Klaus lelah akan ocehan mereka, dia memutuskan untuk pergi kembali ke ruang tamu untuk menemani gadis itu.
"Mereka berisik sekali. hey gadis kecil ayo cepatlah bangun, aku tidak tahan mendengarkan ocehan mereka yang begitu membuatku... (Klaus terkejut karena gadis itu bangun dan langsung membuka kedua matanya.) AAAA DANG IT!! Wow saat kau bangun kau tampak lebih seram dari roh-roh yang sering aku lihat."
Sementara itu Allison dan Five masih berdebat.
"Aku mengerti kau yang paling tua disini, tapi tolong dengarkan saranku sekali saja Five."
"Kau telah membuang banyak waktuku, jika aku pergi daritadi ini semua akan beres!" Jawab Five dengan sinis.
"GUYS! AKU TIDAK BERNIAT UNTUK MENGINTRUPSI, TAPI GADIS INI SUDAH BANGUN." Teriak Klaus dari dalam ruang tamu.
Five, Allison, Diego, dan Vanya langsung masuk kedalam ruang tamu. Mereka melihat seorang gadis yang menatap ke arah foto Reginald Hargreeves. Ketika Five menginjakkan kakinya didalam ruang tamu, gadis itu segera menatap Five dengan pandangan kosong.
"Dia sangat menyeramkan, bahkan aku belum melihatnya mengedip sekalipun." Ucap Klaus sembari melambaikan tangannya ke arah gadis itu.
Diego segera mendekati gadis itu dan berniat mengancamnya dengan pisau yang diarahkan ke lehernya.
"Katakan semuanya atau aku akan membunuhmu! Dimana Lila?!"
Gadis itu hanya diam tidak menjawab apapun kepada Diego. Diego mulai kesal dan dia ingin menusuknya dengan pisau itu.
"(Diego mencengkram wajah gadis itu, hingga gadis itu menatap Diego) hey bocah tengik katakan semuanya! Kau tidak memberikanku pilihan lain!" Diego mulai mengangkat pisaunya dan ingin menusuk gadis itu.
"Diego stop!!!" Ucap Klaus seraya menghalang leher gadis itu dengan tangannya.
"Aku rasa dia buta dan tuli, jadi dia tidak bisa menjawab semua pertanyaan mu."
"Atau bisa saja dia pura-pura tidak mendengarkan ku (Diego melepaskan cengkraman dari wajahnya)."
Diego masih menodongkan pisau ke arah gadis itu. Tetapi tak disangka tali yang diikatkan ke tangan gadis itu terputus, karena dia membekukan dan menghancurkan tali itu. Saat talinya sudah terputus, Diego reflek ingin menusuk gadis itu, gadis itu berhasil menangkis dan menangkap pisau yang dipegang oleh Diego. Gadis itu tangannya bergemetar saat memegang pisaunya, dengan menutup mata gadis itu segera melukai bagian kiri lehernya dengan pisau itu hingga berdarah. Gadis itu seketika langsung pingsan.
"Astaga, wanita ini benar-benar gila!" Diego yang masih terkejut atas apa yang terjadi.
Five segera mendekati gadis itu dan menggendongnya ke tempat lab di dalam rumahnya.
"Hey kenapa kalian diam saja? Klaus kau ambil alkohol, sisanya ayo ikut aku ke lab." Five segera pergi ke lab sambil menggendong gadis itu.
Klaus yang sudah mengambil alkohol itu segera pergi ke lab.
"Guys, aku tidak menemukan alkohol 90% tapi aku membawa yang lebih bagus, voilaaaaa (Klaus menunjukan bir 3 botol yang dibawanya)."
"Kau ini!!" Ucapan five yang terpotong oleh Allison.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Umbrella Academy : Five and Nine
Fanfic[END] [Bahasa Indonesia] Pada saat Five dan keluarganya sedang mencari Lila (number Eight). Saat itu juga mereka kedatangan tamu yang sangat tidak terduga, dia bernama Nine. Nine datang menemui mereka dan berniat untuk membunuh Five, karena telah m...