Saat koper itu mengeluarkan cahaya, mereka semua berhasil pergi ke tahun 1965 di LA. Koper itu membawa mereka di taman yang bersebrangan dengan gedung yang mengadakan acara tersebut.
"Sesuai dengan rencana. Ingat berhasil atau tidak misi kita, kita harus kembali kesini lagi." Five sambil melihat sekeliling.
"15 menit lagi acara akan dimulai. Ayo kita pergi ke gedung itu." Ucap Diego.
Five melihat kebelakang nya dan menatap Nine.
"Apa kau tidak ingin dituntun oleh Klaus?" Tanya Five.
"Itu tidak perlu Five, aku bisa sendiri. Kalau di tanah aku bisa mencari jalan yang benar." Ucap Nine sembari mengangguk dan pergi duluan.
Mereka pun pergi meninggalkan taman itu dan segera mengunjungi gedung itu. Setelah mereka sampai didalam gedung itu mereka mulai berpencar didalam gedung yang cukup besar itu. Five, Diego dan Nine pergi mencari Handler, sedangkan Allison, Klaus, Luther, dan Vanya pergi mencari keberadaan Lila.
Saat di lantai 3, Five, Diego, dan Nine bertemu dengan staff german commission. Dengan bahasa inggris yang terbata-bata, staff itu menanyakan Diego ada kepentingan apa mereka datang ke acara ini.
"Maaf tuan, apa keperluan anda datang kesini?"
"Ehh.. s-saya membawa tamu untuk nyonya Handler." Balas Diego dengan gugup.
"Ohh, kau assassin commission dari LA ya? Selamat datang. Mari saya antar menemui Handler."
"Tidak perlu, aku bisa pergi sendiri. Tapi ruangannya dimana ya?"
"Lantai 4 di ruangan tulip yang bertuliskan VVIP. Kalau begitu aku akan pergi kebawah sebentar dulu ya tuan."
"Ahh terimakasih. Oke-oke, berhati-hati yaa."
Staff itu pergi meninggalkan mereka dengan menggunakan lift."Ide yang bagus Diego." Ujar Five seraya menepuk lengannya.
"Aku belajar dari ahlinya. Ayo kita pergi ke ruangan tulip." Jawab Diego seraya menekan tombol lift.
Mereka bertiga masuk kedalam lift itu dan menuju lantai 4. Sementara itu, Allison, Klaus, Vanya dan Luther masih di lantai paling bawah.
"Hey guys, aku punya ide. Bagaimana kalo kita berpencar untuk mencari pacarnya Diego itu. Aku dan Luther, Vanya dan Allison, bagaimana?" Kata Klaus.
"Itu ide yang bagus, tapi Five menyuruh kita agar tetap seperti ini." Jawab Allison.
"Aku setuju dengan Allison, kalau sampai Five tahu kita tidak menjalankan sesuai rencana dia pasti akan merengek seperti bayi." Celetuk Luther.
"Tapi dengan cara Klaus kita lebih mudah mencari Lila, dan juga kita tidak membuang-buang waktu. Justru lebih efektif dengan cara Klaus." Ucap Vanya sambil menatap Allison.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Umbrella Academy : Five and Nine
Fanfic[END] [Bahasa Indonesia] Pada saat Five dan keluarganya sedang mencari Lila (number Eight). Saat itu juga mereka kedatangan tamu yang sangat tidak terduga, dia bernama Nine. Nine datang menemui mereka dan berniat untuk membunuh Five, karena telah m...