"Luther, antar anaknya Allison kerumah neneknya kembali. Saat fajar nanti kita akan pergi." Ujar Five.
"Aku mengerti..." Jawab Luther yang langsung meninggalkan mereka berdua.
"(Vanya menatap Five) Five bagaimana jika ini semua adalah jebakan?"
"Yang penting aku sudah mengajarimu cara pemakaian koper itu, jadi jika itu memang jebakan kalian bisa melarikan diri. Aku ingin kau bertanggung jawaban atas semua anggota keluarga kita, kau mengerti?"
"Okay..."
"Kalau begitu kau beristirahat saja dulu, karena besok kita akan berangkat pagi-pagi sekali."
"Baiklah. (Vanya berdiri dari kursi dan hendak ingin meninggalkan Five, tetapi dia menoleh ke arah Five kembali) Berjanjilah, kau tidak akan meninggalkan kami."
"I will..."
Setelah mendengar jawaban yang ingin didengarkan oleh Vanya, ia langsung pergi meninggalkan Five di halaman belakang. Akhirnya Five sendirian disana. Tiba-tiba awan pun mulai gelap, turunlah rintik-rintik hujan. Five masih berada di halaman belakang, tak lama Diego menghampirinya.
"(Diego duduk disebelah Five, dan dia berbagi payung bersamanya) Vanya telah memberitahuku semua."
"Aku harap kau sudah siap untuk besok hari."
"Aku sangat siap untuk membunuh si tua bangka itu dan si bocah sialan itu." Ujar Diego.
"No. She's mine. Aku yang akan membunuhnya. Kalau kau sangat ingin membunuh Handler, bunuh saja dia."
"Aku tidak yakin kau bisa membunuhnya atau tidak."
"Kau akan melihatnya sendiri. (Five berdiri dari duduknya) Kau beristirahatlah, aku tidak ingin ada yang menjadi beban disana." Ucap Five yang langsung meninggalkan Diego.
"Cih, beban katanya. Kita lihat saja nanti apa kau bisa membunuh Nine...." Gumam Diego yang pergi dari halaman belakang.
***
Sementara itu Allison dan Luther sedang mengantar Claire di rumah neneknya yang lumayan agak jauh dari rumah mereka.
"(Luther menatap Allison) hey, kita akan bertemu dengannya lagi."
"Aku hanya... Aku tidak akan sanggup jika tidak kembali lagi kesini."
"Yang kita butuhkan adalah fokus, agar semua rencana berjalan dengan lancar. Dan aku yakin kita semua akan baik-baik saja." Ucap Luther yang sedang mengemudi mobil.
"(Allison melihat ke kursi mobil bagian belakang yang terdapat Claire yang sedang tidur) Aku juga bisa berharap seperti itu."
Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di rumah nenek Claire. Mereka segera menemuinya dan memberikan Claire padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Umbrella Academy : Five and Nine
Fanfic[END] [Bahasa Indonesia] Pada saat Five dan keluarganya sedang mencari Lila (number Eight). Saat itu juga mereka kedatangan tamu yang sangat tidak terduga, dia bernama Nine. Nine datang menemui mereka dan berniat untuk membunuh Five, karena telah m...