"Klaus aku lupa mengatakan sesuatu tentang Ben." Ucap Vanya yang duduk di pinggir Klaus.
Klaus yang tadinya hendak bersantai dan memejamkan mata sambil meminum bir-nya langsung membuka matanya dan melihat ke arah Vanya.
"Dia mengatakan apa tentangku, ahh si cecunguk itu."
"Dia memohon agar kau jangan sarapan pagi dengan bir dan rokok, mulailah pagi dengan jus jeruk dan roti. Dan juga dia bilang dia akan sangat merindukanmu."
"Sejak kapan dia mulai romantis seperti itu. (Klaus tersenyum ke arah Vanya) Terimakasih karena telah mengatakannya Vanya." Jawab Klaus yang kemudian menaruh bir-nya di bawah sofa.
Five yang berada di ujung dapur sembari meminum kopinya mulai memikirkan perkataan Handler, ada satu orang lagi yang seharusnya menjadi anggota umbrella academy. Tak lama kemudian Diego datang menghampiri Five untuk menanyakan keadaannya.
"Hey sobat, apa kau tidak apa-apa?"
"(Five mulai menatap Diego dan menyeruput kopinya) Bukan hanya Lila yang seharusnya menjadi keluarga kita, tetapi masih ada satu orang lagi."
"Ayah mungkin sengaja membuat mereka berdua diambil oleh Handler. Kau lihat saja Vanya, dia saja takut akan kekuatannya apalagi harus mengurus dua anak yang diculik oleh Handler."
"Hmm benar juga. Oh iya Luther dimana?"
"Dia sedang pergi bersama Allison untuk menemui anaknya." Jawab Vanya yang sedang duduk bersama Klaus.
"Saat mereka kembali kita akan memulai menyusun rencana baru untuk mengejar Lila." Bincang Five sambil menyeruput kopinya.
"Jadi maksudmu dia benar-benar number eight? Lila si number eight?" Tanya Vanya yang sangat terkejut.
"Pertama dia bisa teleportasi sepertiku, memiliki kekuatan yang berhubungan dengan gelombang suara sepertimu, cekatan seperti Diego, dia memiliki kekuatan super human seperti Luther, dan yang terakhir dia bisa merumor orang sama seperti Allison. Jadi ya sayang dia salah satu dari kita."
"Jadi aku yang paling istimewa di keluarga ini. Hanya aku yang bisa berkomunikasi dengan roh, betapa hebatnya aku." Lontaran Klaus dengan tertawa.
"Diego, kau orang yang paling dekat dengan Lila kan? Apa dia pernah menyebutkan sesuatu tempat atau orang yang mengenalnya atau apapun itu. Kita membutuhkan informasi darinya agar dia tidak membuat masalah dan meledak begitu saja. Kita sudah terbebas dari penyebab kiamat, muncul lagi penyebab kiamat itu."
"Tidak, dia tidak mengatakan apa-apa tentang hal itu. Ohh dia pernah cerita bahwa dia melihat orang tuanya dibunuh didepan matanya persis saat dia berusia 5 tahun."
"Bagaimana pun caranya kita harus menemukan Lila." Ucap Five.
Ada suara berisik sekali yang datang dari luar, yang ternyata Luther dan Allison sedang bertengkar.
"Ehh guys, apa kalian dengar itu?" Klaus mulai menyipitkan matanya.
"Itu suara Allison dan Luther. Aku akan pergi melihat mereka." Jawab Vanya sembari meninggalkan Five, Diego, dan Klaus.
"Vanya aku ikut. Aku ingin melihat primata yang sedang marah." Klaus mengejar Vanya dan meninggalkan Five dan juga Diego.
"Badan saja yang besar, tapi..." Ucapan Five belum selesai karena dia terkejut melihat Klaus terlempar masuk kedalam dapur hingga merusak tembok rumahnya.
"Uhuk-uhuk whoa, gadis itu benar-benar kuat." Klaus terbaring dan terpesona oleh kekuatan gadis itu.
"Lila..." Ucap Diego yang langsung berlari menuju luar rumah.
Five pun mengikuti Diego untuk bertemu dengan gadis itu. Setelah mereka sampai di luar rumah, gadis itu mengendalikan air dan membekukan badan Luther. Gadis itu melumpuhkan Vanya dan Allison hanya dengan memukul titik energi di tubuh mereka agar mereka menjadi lemas dan tidak bisa melawan. Setelah gadis itu melawan mereka bertiga dia pun menoleh ke arah Five.
Gadis itu berlari ke arah Five yang hendak ingin membunuhnya. Tetapi usaha gadis itu gagal karena berhasil di tangkis oleh Diego. Diego berusaha memelintir tangan gadis itu namun dia terlempar oleh bebatuan yang dikendalikan oleh gadis itu. Saat gadis itu menoleh ke arah Five dia sudah tidak melihatnya lagi.
Gadis itu mulai meraba tanah dengan kakinya agar dia bisa mendengarkan getaran yang ada disekitarnya untuk mengetahui keberadaan musuh. Akhirnya dia menemukan keberadaan Five, gadis itu pergi mengejarnya. Saat gadis itu menyerang, gadis itu tersadar bahwa dia telah menyerang boneka bukan Five. Five yang datang perlahan-lahan dari belakang langsung memukul dengan vas bunga di bagian kepala belakang gadis itu, hingga gadis itu pingsan.
*Anggep aja ini yang dipukul cewek itu
"Kau sangat merepotkan sekali. (Five melihat ke arah Vanya, Allison, Luther, dan Diego.) Jangan-jangan kau?!" Five tersadar akan kekuatannya yang mengendalikan elemen yang berasal dari dalam bumi yaitu air dan tanah.
Five langsung menggendongnya dan membawa masuk kedalam rumahnya.
"Hey kau ingin membawa maniak ini kedalam rumah kita apa tidak salah? Dia akan membekukan kita semua nantinya." Ujar Klaus yang menghalang Five untuk masuk kedalam rumah.
"(Five meneleportasi diri sendiri untuk melewati Klaus.) Dia salah satu dari kita yang seperti dibicarakan Handler. Daripada kau hanya banyak bicara lebih baik bantu aku untuk mencari tali."
Klaus segera mencari tali untuk mengikat gadis itu di ruang tamu. Beberapa menit kemudian Vanya, Allison, dan Diego sadar dari pingsannya. Mereka bertiga mencoba untuk memahat Es yang berada di sekitar Luther, dan akhirnya mereka bertiga berhasil mengeluarkan Luther dari es itu. Nasib beruntung dialami oleh Luther karena dia masih bernapas tetapi Luther dalam keadaan pingsan. Karena Luther sangat berat mereka bertiga memutuskan untuk meninggalkan Luther diluar saja, mereka tidak kuat untuk mengangkat Luther.
Saat Five sedang mengikat tangan dan kaki gadis itu, Allison dan yang lain melihat Five dengan pandangan yang aneh.
"Five kenapa kau malah membawanya masuk kedalam rumah ini?" Tanya Allison yang terdengar bingung.
"Dia bagian dari keluarga kita, sama seperti pacarnya Diego." Jawab Klaus sambil mengompres kepalanya dengan botol bir yang dingin.
"Kita tunggu sampai dia bangun, agar dia memberitahukan segalanya." Ujar Five.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Umbrella Academy : Five and Nine
Fiksi Penggemar[END] [Bahasa Indonesia] Pada saat Five dan keluarganya sedang mencari Lila (number Eight). Saat itu juga mereka kedatangan tamu yang sangat tidak terduga, dia bernama Nine. Nine datang menemui mereka dan berniat untuk membunuh Five, karena telah m...