Vanya memasuki kamar Diego, dengan cepat ia langsung melakukan proses healing kepada Five. Sudah menjelang 30 menit Vanya masih melakukan proses healing ke wajah Five.
"(Diego menatap Vanya dengan khawatir) Vanya aku rasa sudah cukup kau memberikannya healing therapy. Wajahmu sudah sangat pucat, kau butuh istirahat." Cakap Diego.
"(Vanya menatap Diego dengan tajam) Aku tidak apa-apa."
Tak lama kemudian Five mulai sadar dan segera menggenggam tangannya Vanya yang masih melakukan proses healing kepadanya.
"Vanya telapak tanganmu sangat dingin. Sudah cukup, aku sudah mendingan."
"Mata kananmu masih belum pulih."
"Kau terlihat sangat lelah Vanya, beristirahatlah. Aku sudah mendingan."
"Aku tidak akan mengulangi perkataan ku Five."
"(Five mencoba membuka mata kanannya yang bengkak) Lihatkan, aku sudah mendingan. Sebaiknya kau istirahat saja."
"Harus berapa kali aku katakan ini Five! Aku akan tetap melakukan healing therapy ini sampai kau sembuh total!" Teriak Vanya.
"Hmmm yasudah lakukan sesukamu (Five langsung menatap ke arah Luther, Diego, dan Klaus, yang menandakan untuk tinggalkan mereka berdua untuk sebentar)."
"Luther, Diego ayo bantu aku mengobati tanganku juga." Ucap Klaus seraya menarik Luther dan Diego keluar dari kamar Diego.
"Biarkan dia bersama Vanya dulu." Cakap Klaus.
"Iya aku mengerti." Balas Luther.
Mereka bertiga segera pergi menuju ke ruang tamu. Sementara itu Five dan Vanya masih berada didalam kamar Diego.
"Maafkan aku Five, aku hanya teringat rupa dari si br*ngs*k itu."
"Maksudmu Leonard? Iya aku mengerti, tapi aku benar-benar sudah baikan." Five menggenggam kembali telapak tangan Vanya yang tepat didepan wajah Five (healing therapy).
"Hmm baiklah."
"(Five segera mengganti posisi tidurnya dengan posisi duduk) Apa kau dan Allison baik-baik saja?"
"Iya kami baik-baik saja. Aku memintanya untuk segera minta maaf kepadamu, karena dia salah paham."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Umbrella Academy : Five and Nine
Fiksi Penggemar[END] [Bahasa Indonesia] Pada saat Five dan keluarganya sedang mencari Lila (number Eight). Saat itu juga mereka kedatangan tamu yang sangat tidak terduga, dia bernama Nine. Nine datang menemui mereka dan berniat untuk membunuh Five, karena telah m...