09

163 28 0
                                    

Jungmo pov

Ga kerasa udah tiga tahun Yeojung masih aja betah tidur di ranjang RS.

Gue tau, gue udah bego dengan ngebiarin Yeojung waktu itu, asal gue bisa lebih cepet sadar sama apa yang bakal terjadi, semua ga akan kaya gini.

Gue takut, sedih, dan nyesel karna ga bisa jaga orang yang gue sayang, gue takut sesuatau yang ga diinginkan terjadi.

Kenapa gue ga bisa jujur dari awal, gue suka, gue sayang sama dia.

Rasa takut gue bertambah, waktu Dokter Park bilang kemungkinan hidup Yeojung ga sampek 15%, gue ga bisa bohong gue ga bisa nerima itu.

Dingin, itu yang gue rasain setiap gue megang tangannya, buliran bening parlahan jatuh dari mata gue.

"Maafin gue Jung," Rasa bersalah kembali hadir.

"Lo bakal bangunkan? Lo ga akan ninggalin gue kan?" Gue ngelus rambut dia yang berantakan ga keurus.

"Gue sayang sama lo Jung, kapan lo bakal bangun dan denger langsung kata kata itu?" Hening, semua yang gue omongin bakal cuman menggema diruangan putih ini.

"Kenapa gue harus kenal lo sih Jung kalo akhirnya gue cuman bisa nyakitin lo?"

"Lo harys kuat Jung, gue selalu nunggu lo bangun disini,"

"Terus bertahan ya Jung, gue pergi dulu,"

Gue keluar dari ruang rawat Yeojung, gue harus berangkat kuliah.

Drrrt Drrrt

Hp gue bunyi, nampilin kolom panggilan cowo titsan koala yang jadi temen gue sejak SMA.

"Halo!"

"Hmm," Gue jalan kearah parkiran rumah sakit dan nyari motor gue.

"Lo dimana?"

"Biasa"

"Ke kampus ga lo?"

"Ya iyalah"

"Anterin gue ke hongdae Mo," Gue muter bola mata males.

"Motor lo?"

"Di bengkel, habis ditabrakin ke gerobak Pak Wonho sama Sahi," Akhirnya dengan terpaksa gue nganter dia dari kampus ke hongdae.

"Makasih bro, hehe," Junkyu nyengir waktu dia turun dari motor gue.

"Bayar!" Gue nyodorin tangan gue kedia.

"ASTATANG, GA IKHLAS AMAT BANTUIN TEMEN!" Gue ketawa.

"Canda elah" Habis itu gue balik kampus karna bentar lagi kelas gue mulai.

Baru aja gue keluar kelas hp gue bunyi lagi.

"Halo Ma,"

"Jungmo.......hiks,"

"Ma?....kenapa?" Tanya gue waktu tau Mama gue nangis.

"Yeojung Mo,"

"Yeojung kenapa ma?"

"Yeojung......."

"Jungmo kesana sekarang," Karna Mama gye yang ga cepet ngomong, gue mutusin buat lari kearah parkiran dan jalanin motor ke rumah sakit.

"YEOJUNG!" Panggil gue pas masuk keruang rawatnya, semua orang diem, Mama sama Mama Yeojung nangis dikursi rung rawat inap.

Gue liat Yeojung duduk dengan mata sayu miliknya.

Kenapa? Bukan harusnya seneng Yeojung udah sadar, setelah kabar ga ada harapan?

Yeojung yang duduk dalam keadaan lemes dan masih pucet, natap gue sendu.

"Kamu siapa?"

?



















🄼🅄🅂🅄🄷

Hehe lama amat ya baliknya....

Musuh || Koo JungmoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang