Aku berkeliling di luar untuk melihat lihat dan terkadang mengambil beberapa foto untuk ku upload di sosial media atau hanya menyimpannya sebagai koleksi pribadi
Sinar matahari yang terik menembus rindangnya pepohonan dengan angin sepoy sepoy yang sejuk ditemani suara burung yang bersautan. Berjalan jalan seperti ini membuatku merasa tenang dan bebas.
Brugh
Suara yang cukup keras seperti karung beras yang terjatuh, membuat burung dan hewan sekitarnya pergi dari sana. Ternyata Sohyun yang sudah tersungkur di tanah karena tersandung sebuah batu
"Aw lututku sakit hiks... batu sialan" aku bangkit sambil menahan air mata dengan lutut yang berdarah.
Banyak pasir yang menempel di lututnya yang berdarah itu, ia berusaha membersihkan lututnya dengan dedaunan sekitar karena tidak ada air atau tissu
Sepertinya aku sudah berjalan agak jauh, tempat ini sangat menakjubkan hehe. Aku akan kembali sekarang lututku harus segera di bersihkan, tapi jalan yang mana yang ku lewati tadi? Semua terlihat sama aku gak ingat jalan mana yang ku lewati tadi. Gak mungkin aku tersesat kan?
Sohyun yang akhirnya sadar sudah berjalan lumayan jauh dari lokasi vila tempat mereka tinggal. Terdapat dua jalan setapak di depannya saat ini, entah jalan yang mana yang mengarah ke vila. Tangannya yang sudah gemetaran tapi berusaha untuk tetap tenang.
Aku gak boleh panik aku akan gunakan caraku untuk temukan jalan ke vila. Biasanya cara ini berhasil dan kugunakan saat ujian atau saat terdesak seperti ini
Dengan percaya diri ia menutup mata dan menunjuk dua jalur itu secara bergantian untuk memilih jalan yang akan dia lewati
"cap cip cup kembang kuncup yang mana jalan ke vila" menunjuk salah satu jalan
Saat ia membuka mata, dengan tangan yang sudah menunjukan salah satu jalan.
"Pffftttt sedang apa kau?"
Dari arah belakang terdengar suara yang tak asing, sekali dengar saja ia langsung tau bahwa itu suara Seokjin.
Saat aku menoleh ke belakang, Seokjin yang terlihat seperti malaikat baik yang menyelamatkan hidupku di tambah wajah tampannya membuatnya benar benar seperti malaikat.
Tanpa pikir panjang Sohyun langsung berlari ke arah Seokjin dan memeluknya
"Penyelamat hidupku... kau datang untuk menyelamatkanku yang lemah ini kan?" Enggan melepas pelukannya
"Lemah apanya? Bahkah hewan buas pun takut padamu" seperti sudah biasa dengan drama seperti ini
"Isshhh... tapi bagaimana kau tau aku ada disini?"
"Tadi Ibuku melihatmu berjalan keluar dan menyuruhku untuk mengikutimu katanya takut kau tersesat dan benar kau tersesat"
"Jadi kau mengikutiku sejak tadi tapi kau diam saja saat aku terjatuh tadi? Sungguh tak bisa di percaya, dasar kejam" perasaan yang tadinya senang saat melihat Seokjin sekarang berubah menjadi kesal
"Awalnya aku akan menolongmu lebih cepat tapi karena melihat kau bertingkah lucu jadi aku tunda sebentar" Padahal yang sebenarnya terjadi ia sempat melamun saat melihat Sohyun yang terlihat senang saat itu hahaha... lalu sempat kehilangan jejak juga walaupun akhirnya ia menemukannya sedang kebingungan saat melihat jalan di depannya
Malaikat baik apanya dia sangat kejam, dasar psikopat kejam. Dia malah tertawa saat melihatku terjatuh, tapi bagaimanapun juga dia mengikutiku sampai sini. Kali ini ku maafkan kau Seokjin lain kali akan ku PENGGAL KEPALAMU ITU !!!!!
Sohyun menahan amarah yang sudah di ubun ubun sebentar lagi akan meledak. Jika Seokjin tertawa lagi tak ada ampun baginya
Tertawa canggung sambil menahan amarah "ha ha hahaa... menyenangkan senang sekali ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Soulmate
Fiksi RemajaLangsung dibaca aja gada deskripsi :)) ⚠️slow update⚠️