Percayalah
Tetapi berhati-hatilah memilih
Orang yang kau percayai
~ Brahmya Chaka
---
Brahmya ternyata telah memfungsikan bagian lounge dengan mengundang dua orang chef yang membantunya mempersiapkan makan malam khusus untuk Vlechia dan Raka.
"Karena aku lama tinggal di Jepang, kupikir aku akan menyiapkan beberapa hidangan istimewa khas Jepang malam ini, bagaimana? Kudengar Raka juga menyukai hidangan khas negara Sakura?" Brahmya melepas jas dan menggulung lengan bajunya sembari mendekat ke pantry. Menginstruksikan beberapa perintah yang kebanyakan menggunakan bahasa Jepang. Sementara Vlechia disuruhnya menunggu di sebuah kursi yang telah disiapkan khusus dengan lilin-lilin manis di atasnya.
Hanya saja, Vlechia merasa malam itu Brahmya memiliki aura yang terlihat begitu ajaib, rasanya, malam itu dia hanya bisa melihat Brahmya, tak ada orang-orang lain di sekitarnya. Rasanya, Vle tidak pernah merasakan perasaan seperti ini. Rasa yang tak bisan dijelaskan. Seolah setiap gerakan yang Brahmya lakukan bagai sesuatu yang magis. Bagaimana lelaki itu menggerakkan kedua tangan saat berbicara dengan kedua chef di hadapannya dan menunjuk botol-botol yang berderet rapi di almari pantry lalu menunjuk berbagai jenis daging ikan yang akan dibuat sushi dan makanan khas Jepang lain. Bagaimana lelaki itu berbicara bahasa asing dengan begitu lancar dan lafalnya terdengar begitu alami seolah Brahmya benar-benar terlahir di Jepang?
Ada rasa yang tak bisa dijelaskan, tetapi Vlechia merasa benci tak mampu memahami apa yang dia rasakan, apakah keperdulian? Ketakjuban akan kesempurnaan yang tersaji? Ya, Brahmya pantas mendapatkan perhatian seperti itu karena dia memang sempurna. Dan...rasanya...
Vlechia menghela napas panjang dan memegang dadanya dimana degup jantungnya terasa lebih keras berdebar.
"Oh, sial...kalau aku suka dengannya, rasanya kisah ini bakalan terdengar begitu tragis..." gerutu Vlechia. Tetapi pemikiran absurdnya buyar saat mendengar bel pintu berdentang, menandakan seseorang memasuki ruangan dan terlihat sosok Raka yang tengah mencari keberadaannya.
Lelaki itu tersenyum dengan pesonanya seperti biasa. Wajah tampan orientalnya dan kesempurnaan yang selama ini menaungi Vlechia hingga menempatkan sosok Raka bagai Archangel yang bertakhta di hatinya, entah kenapa hari ini terlihat begitu biasa saja. Setelah perkenalan bertahun-tahun dan terasa bagai cinta yang menggebu? Vle manjadi teringat pembicaraannya dengan Derrick.
"Tuan Brahmya terlihat jauh lebih menarik karena sisi liarnya. Bagaimanapun, wanita secara naluriah akan mendekati singa yang berbahaya daripada seekor kucing persia yang cantik. Lelaki semacam tuan Brahmya akan sanggup meladeni hasrat terliarmu sekalipun, sementara Tuan Raka terlihat seperti Santo!"
Vlechia berdehem dan menggelengkan kepala untuk menghilangkan perbandingan yang mulai memanas di pikirannya. Raka memilih duduk di hadapan Vlechia dan menyapa gadis itu.
"Bagaimana kabarmu?"
"Baik, sudah jauh lebih baik."
Raka menatap sekelilingnya. "Sepertinya cukup aneh mendirikan hotel di tengah-tengah pedesaan terlebih dengan fasilitas semewah ini, apakah suamimu hendak mengundang hantu atau scarecrow?"
KAMU SEDANG MEMBACA
the Art of Life
RomanceTerkadang, apa yang telah kita rencanakan dengan matang dan sempurna, tak seperti yang seharusnya. Tuhan segala Maha. Saat manusia memghadapi kembali titik nol dalam kehidupannya, ada rasa untuk mengakhiri segalanya. Atau. memberi kesempatan pada di...