Terkadang
Mereka yang tengah mabuk
Justru mengungkapkan kebenaran
Melalui cawan
---
Hari itu dimulai dengan hal-hal yang membuat Vlechia makin manyun. Brahmya 'memperkenalkan' pacarnya, si robot tengil bernama Yuri itu kepada kedua orangtuanya. Reaksi papa Daniel tentu takjub, karena beliau pernah puluhan tahun berada di dunia politik, perbincangan dengan Yuri tentang politik yang tengah memanas akhir-akhir ini membuar papa Daniel mengacungkan kedua jempol kepada Yuri.
"Dia mampu menganalisis kelemahan masyarakat kita yang mudah diadu domba dalam SARA utamanya masalah agama. Pekerjaan rumah yang cukup berat di jaman papa dulu dan berlanjut di generasi Emil sekarang. Belum lama dia mengunjungi salah satu tempat ibadah umat Budha dan turut membuka acara di Borobudur bersama Gubernur Jawa Tengah, banyak sekali yang menghujatnya..." gumam Daniel sambil terkekeh.
"Papa seneng banget Emil dibully..."
"Itu akan membuatnya cepat dewasa dalam politik, dia harus mampu diam dan bersabar menghadapi godaan netizen. Kita tak mampu menyenangkan semua orang dan dia harus bisa menakar timbangan sebagai pimpinan dengan jelas. Dalam politik, permainan caturnya lebih rumit daripada sebagai pengusaha sepertimu, Brahmya. Kamu saja menyerah di tengah jalan hanya karena ditakuti potongan mayat..."
Diana melirik suaminya,"Pa, itu udah cukup serem lho..."
"papa nggak lihat sendiri sih ma, makanya lancar banget ngejek Brahmya..." lelaki itu mengeluarkan sebuah kotak kecil dan melirik sang mama.
"Habis sarapan kayaknya enak kolabs bareng, mama masih lincah main piano kan?"
Vlechia memperhatikan ibu mertuanya duduk di depan piano yang diletakkan di ruang santai dekat dapur itu. Diana terlihat sangat anggun. Konon ibu mertuanya itu jaman muda jadi rebutan banyak lelaki seperti Ainun Habibie. Rerata lelaki muda yang kaya dan berpangkat, tapi memilih Daniel yang hanya seorang arsitek. Brahmya pernah bercerita, kesuksesan ayahnya untuk mendapatkan Diana adalah pendekatan gencar ke calon ibu mertua. Sementara lelaki lainnya fokus merayu Diana, Daniel memiliki misi khusus mendekati calon ibu mertua untuk membisikkan kalimat-kalimat gaib kepada Diana untuk meliriknya. Straregi halus nan licik yang akhirnya memuluskan jalan Daniel mendapatkan Diana. Cara-cara lelaki dari keluarga Nasution untuk mendapatkan wanitanya memang patut dibukukan, karena caranya begitu halus dan samar-samar, sampai mangsanya sendiri tidak menyadari perlahan terjerat ke jaring cinta.
"Kamu mau main lagu apa?" tanya Diana kepada Brahmya yang tengah mengeluarkan biola.
"Dia bisa main biola?" Vlechia terkejut dan Daniel yang berdiri di sebelahnya mengangguk.
"Lho? Mantu cantik baru tahu? Kirain kamu kepincut sama si bujang karena permainan biolanya, berarti Vle belum pernah lihat Brahmya main biola?"
"Belum, pa..."
"Perhatikan saja, dia mulai main dari sekolah dasar, si mama yang ikutin si bungsu les ini dan itu, karena mamanya punya waktu luang banyak daripada waktu ngurus kakak-kakaknya. Brahmya mah enggak kenal penderitaan kayak Emil dan Emilia, dia lahir setelah keluarga kami sedang makmur-makmurnya."
"Iya, saking makmurnya mama pengen Brahmya menguasai segala hal, tiap hari les ini dan itu..." gerutu Brahmya.
"Kan lumayan, waktu kuliah di Jepang kamu bisa dapetin banyak uang dengan gampang pas kerja jadi pemain musik di restoran bintang lima di jantung kota Tokyo, makanya kamu harus bersyukur, nurut sama mama pasti banyak untungnya..." kata Daniel sambil menyeringai.
![](https://img.wattpad.com/cover/241397755-288-k859092.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
the Art of Life
RomanceTerkadang, apa yang telah kita rencanakan dengan matang dan sempurna, tak seperti yang seharusnya. Tuhan segala Maha. Saat manusia memghadapi kembali titik nol dalam kehidupannya, ada rasa untuk mengakhiri segalanya. Atau. memberi kesempatan pada di...