[Part 2] Fallen Angel ~ Malaikat yang terjatuh

1.2K 202 36
                                    

Semula kehidupan terasa bercahaya

Putih bersih tanpa noda

Hingga ada masa

Kita terjebak lumpur hitam

Tanpa tahu harus bagaimana

---

Lumpur

Tanah berlumpur

Pekat dan hitam

Vlechia menatap ragu genangan air di hadapannya tatkala lelaki asing itu, yang sekarang adalah suaminya, menghentikan jeep hitamnya dan berhenti di sebuah rumah tua yang terlihat bobrok. Aneka tanaman liar dan ilalang tampak 'menghiasi' halaman depan rumah dan suasana mencekam terlihat dari lampu lima wat berwarna kuning yang remang-remang.

"Terlihat tidak nyaman, tapi kita di sini bukan untuk liburan," lelaki itu membuka kacamatanya dan cambang lebat di wajahnya terasa begitu mengerikan bagi Vlechia yang menyukai wajah-wajah mulus tanpa cacat. Sebagai wanita keturunan Tionghoa dari pihak ibu, tentu pergaulannya selalu dikelilingi lelaki-lelaki dengan wajah oriental, juga mantan tunangannya, walau Raka separuh jawa seperti dirinya, tetapi Raka memiliki kulit yang begitu halus dan mulus, berbeda dengan kulit kecokelatan lelaki ini yang terlihat begitu terbiasa terpanggang matahari.

Ayahnya, sekilas mengatakan jika pernikahan dadakan ini untuk 'menyelamatkan' Vlechia dan gadis itu harus menurut jika ingin menyelamatkan keluarganya.

"Bagaimanapun, dalam bisnis lawan bisa menjadi kawan. Ayahmu ini, tidak pernah sepenuhnya mempercayai keluarga calon mertuamu dan kau harus membuka mata, aib yang sebenarnya bukan kesalahanmu ini, juga bisa menjadi ladang bisnis bagi mereka. Jika kau ingin selamat dari badai besar ini dan keluarga Hastaputra tidak memanfaatkannya untuk menjatuhkan ayah demi kepentingan mereka. Untuk kali ini saja, kau harus mematuhi ayah. Brahmya setuju untuk membantu ayah, jadi kau hanya perlu bertahan tiga bulan untuk hidup satu atap dengannya. Belajarlah untuk survive sebagai manusia yang berada di titik nadir, Vlechia. Walaupun kita memiliki Harvey, kakak lelakimu itu tentu tak bisa melindungimu sepenuhnya. Sebagai putri satu-satunya di keluarga ini, ayah salah telah memanjakanmu, seharusnya ayah mendidikmu sekeras Harvey dan Josefh, tapi ayah rasa, ini belumlah terlambat. Walau kau anak bungsu, kau kelak harus mampu melindungi kakak-kakakmu dari belakang!"

"Ayah...membuang Vle?"

Ari Martadinata meraih wajah putrinya dan menatap Vlechia lekat. "Ayah hanya membuangmu selama tiga bulan, untuk benar-benar belajar di belantara kehidupan. Supaya kau menyadari, sebenarnya hubunganmu dengan Raka sangatlah rapuh Vle. Kau terlalu banyak bermimpi dan hidup tak nyata diantara dongeng-dongeng, jadi kau tidak menyadari apa yang sebenarnya mampu kau lihat."

"Raka lelaki yang baik, ayah..."

"Jika dia lelaki yang baik dan tulus, dia tidak akan mudah terhasut. Apapun yang kau alami, dia akan memaklumi, bahkan jika kau terjatuh ke dalam lumpur sekalipun, dia akan menemanimu, bukan meninggalkanmu tenggalam sendirian."

"Ini pasti hanyalah kesalahpahaman yang bisa diluruskan."

"Hentikan Vle, ibarat kamu tengah berperang, kau harus mampu melihat, siapa yang berada di sisimu dalam menghadapi hal terberat dalam kehidupanmu. Dimana Raka sekarang? Juga, ayah akan memberimu sebuah petunjuk, untuk dirimu lebih mengenal Tiana. Jangan terkejut jika sekarang sahabat karibmu itu, telah menempatkan dirinya di posisimu, di sisi Raka. Kau harus mampu menerima, jika keluarga Hastaputra memilih menggantikanmu dengan Tiana sebagai menantu mereka."

"Tiana?"

Ari tersenyum kecil menatap putrinya.

"Ayah rasa, kau belum terlambat keluar dari dunia dongengmu dan mulai mempelajari sifat dan karakter manusia," Vlechia menatap jemari ayahnya yang menunjuk langsung ke dada Vlechia.

the Art of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang