"NANAAA~!! ECHAN KANGEN-!!!"
"Lee Haechan ini rumah sakit.."
"Ya tapi kan VIP, tidak masalah lah, hyung."
Mark hanya memutar bola matanya. Malas berdebat dengan Haechan untuk kesekian kalinya. Inginnya ia bertanya ke Jaemin dan Jeno, "Kenapa harus berteman dengan mahluk menyebalkan tingkat dewa seperti Haechan?! Masih ada yang lain kan!"
Oh dan tentu saja akan dijawab dengan Jeno, "Bilang saja hyung malas debat dengannya kan? Kami sudah terbiasa. Malas ganti teman."
Kembali lagi ke awal, sudah 4 hari Jaemin siuman dan baru hari ini dia dipindahkan ke ruang rawatnya, tentu VIP. Awalnya yang lain mengomeli Jeno karena tidak memberi tahu Jaemin sudah sadar, tapi Jaemin sendiri yang turun tangan memberi tahu mereka. Ia tak tega melihat Jeno, yang sudah ber aegyo meminta tolong.
"Lee Jeno kenapa tidak kasi tau?!"
"Jen lo jahat banget dah."
"Ga bakal juga kita ngambil Nana."
"Jen, why?"
"Jeno-ya... kenapaa? Kan pihak keluarga harus tau kan?"
"Jen"
"Jen"
"Jennn""Ekhem, begini saudara saudara Na Jaemin yang tercinta..."
Semua diam kala Jaemin membuka suaranya. "Waktu itu, radiasi tidak boleh ada kan di ruangan itu? Bisa mengganggu. Nah, kalau Jeno mau menelfon kalian berarti harus di luar kan?" Semua mengangguk mendengar penjelasan Jaemin. "Nah, masa Jeno tega meninggalkanku yang masih lemah saat itu? Kan aku baru sadar dan pasti fungsi tubuh belum bisa dipakai sepenuhnya." Semua terdiam. Memang benar juga.
"Bilang saja mau berduaan dengan Jeno cih."
Jaemin hanya tersenyum menanggapi Renjun. "Sini, Njun." Renjun nurut dan menghampiri Jaemin.
Plak!
"ADUH NA! KATANYA MASIH SAKIT?! KOK TENAGANYA UDAH BALIK?! JADI JADIAN YA LO?! KALO GUE AMNESIA GIMANA?"
Ya, Jaemin memukul kepala belakang Renjun. "Ya udah, lo malah bisa ngerasain kan? Lagian lo ngomong di filter dikit kek."
"Omong omong gimana kemaren?" Tanya Jaemin tiba tiba. Mereka langsung mengalihkan perhatiannya ke Jaemin. "Kenapa?" Tanyanya begitu menyadari semua atensi ruangan tertuju padanya. "Sembuh dulu kek ga usah mikirin sidang." Balas Haechan.
"Heh gue juga harus tau lah! Gue juga ikut serta kemaren."
"Ya gara gara lo sok sok an kan? Disini lagi."
"Ya mau gimana lagi? Punya saudara ga ada yang ga emosian."
"Nyindir terosss."
"Biarin."
"Masih ada sidang satu lagi, ntar sore baru dimulai."
Jaemin hanya mengangguk lalu diam lagi. "Gue ikut ya?"
Seketika satu ruangan yang awalnya fokus ke pekerjaan mereka langsung menoleh ke arah Jaemin.
Mereka be like :
"GA USAH NGADI NGADI LO NA"
"PIKIR KEK ITU LUKA LO BELOM SEMBUH"
"ENTENG BANGET NGOMONGNYA DAH"
"LO MAU NYARI MALAIKAT MAUT?"
"INGET TU ORANG YANG BIKIN LO KAYA GINI"
Jaemin langsung menutup kedua telinganya. Matanya melirik ke Jisung dan Chenle yang hanya memandanginya. Tidak berniat ikut meneriakinya seperti ekhem, para manusia tidak berakhlak kata Jaemin.
YOU ARE READING
Jumeaux • njm ft. ljn ✓
FanfictionJumeaux一 (adjective) ; said of children born from the same childbirth Jeno, sang kakak yang hidup bahagia melupakan sosok adik kembarnya. Jaemin, sang adik yang melalui banyak hal untuk bertahan hidup, sembari menunggu sang kakak untuk menjemputnya...