"Na, ready?"
"Ya hyung, aku tak sabar melihat Jaehyun hyung, ya, setidaknya memastikan ia baik baik saja"
Ya, aku menyutujui Johnny hyung yang mengajakku bertemu Jaehyun hyung yang kebetulan ada di Seoul. Setidaknya aku memberi salam kan? Aku pernah menjadi Jung Jaemin. Yaa... Jung Jaemin ya?
Tak lama kemudian kita sampai di sebuah rumah yang cukup besar. Rumah saksi bisuku saat berada di keluarga Jung dulu. "Mereka tidak pernah menjual ini. Katanya ada terlalu banyak kenangan. Dan mereka akan memakai rumah ini lagi" ujar Johnny hyung seakan tahu apa yang kupikirkan. "Tunggu disini. Jaehyun belum tahu kau ikut" lanjutnya. Aku hanya mengangguk. Lalu merapikan rambutku. Sebenarnya aku ingin mewarnai rambutku blonde. Jisung juga aslinya mau mewarnai rambutnya, namun aku yang melarangnya. Dan sekarang akulah yang mau mewarnai. Mungkin kapan kapan aku akan mengajak Jeno.
5 menit berlalu. Johnny hyung akhirnya menghampiriku. "Ayo masuk. Tenang, aku belum bilang kau yang ikut. Aku hanya bilang membawa temanku" ujar Johnny hyung. Aku keluar dari mobilnya, lalu merapikan bajuku. Styleku hari ini tidak macam macam. Hanya kaos hitam ditutupi jaket hitam, dan jeans biru tua. Aku mengekori Johnny hyung masuk ke dalam rumah itu.
"Siapa temanmu John- N-nana?"
Kulihat Jaehyun hyung kaget melihatku. Ah benar kata Johnny hyung. Jaehyun hyung tetap sama. Hanya saja ia lebih dewasa.
"Akhirnya duo Jae kita bertemu lagi. Kalian tidak saling rindu?"
Aku baru saja mau membuka mulut namun, Jaehyun hyung langsung memelukku erat. Aku bahkan terhuyung kebelakang. "H-hyung" ujarku saat merasa sedikit sesak. "Jae, Nana sesak itu" ujar Johnny hyung peka. Jaehyun hyung langsung melepas pelukannya lalu menatapku.
"I miss you. How are you? Kau makan dengan baik? Bagiamana keseharianmu? Kau tidak banyak makan yang manis manis bukan? Jangan makan yang manis manis terlalu banyak. Ingat dulu kau itu langganan ke dokter gigi"
Mataku mulai berkaca kaca. Ekspetasiku bahwa Jaehyun hyung akan lupa padaku hangus. Dia masih Jaehyun hyung-ku. Jaehyun hyung yang lama. Jung Jaehyun yang menyayangiku meski aku bukan adik kandungnya. Tanpa basa basi gantian aku yang memeluknya.
"A-aku baik baik saja hyung. Aku masih ingat pesan pesanmu" tak lama pula isakanku terdengar. Ya, aku menangis. Bahkan aku tidak seperti ini saat bertemu Jeno maupun mama. Tapi, Jaehyun hyung beda. Dia selalu ada. Aku adik kecil yang selalu diprioritaskan. Mengomeliku saat aku makan gula, menemaniku tidur, membantuku dalam mengerjakan tugas. Dulu, aku 24/7 bersama Jaehyun hyung. Wajar jika aku sangat merindukannya. Bahkan setelah mereka pergi, aku agak tidak terbiasa.
Jaehyun hyung tidak mengatakan apapun setelah itu. Ia hanya membalas pelukanku sambil mengusap rambutku. Tapi aku tahu dengan jelas, Jaehyun hyung juga menangis.
Setelah acara reuni kecil kecilan itu, Jaehyun hyung langsung mempersilahkan kami duduk. Hanya saja ada yang berbeda. "Hyung.. ayah Yunho dan bunda Jessica dimana?" Tanyaku begitu menyadari rumah ini kosong. "Mereka nanti sore baru sampai. Makanya aku mengajak Johnny makan malam. Kau ikut kan Na? Papa mama pasti merindukanmu" jawab Jaehyun hyung. "Ikutlah. Kalau tidak, tidak akan kupulangkan nanti. Omong omong Jae, Jaemin sudah bertemu keluarga kandungnya" apa yang dibicarakan Johnny hyung langsung menarik perhatian Jaehyun hyung. "Na, coba ceritakan kehidupanmu, after we depart to America" aku menghela nafas. Lalu mulai menceritakan kehidupanku. Mereka itu hyungku, tidak mungkin bocor. Dari aku yang bertemu Jisung, lalu menjadikannya adikku, sampai masalah terbaruku, yaitu dengan keluarga Park.
"Na.. kami minta maaf meninggalkanmu seperti itu. Ah, harusnya kami membawamu. Hidupmu terlalu susah. Tapu aku salut dengan perjuanganmu" ujar Jaehyun hyung. Lalu membuka tangannya untuk memelukku. "Tapi jika dia ikut dengan kalian, ia tidak akan bisa bertemu keluarga kandungnya, Jae. Ya, meski.. tidak 100% keluarga kandungnya. Juga, Jisung tidak akan menemukannya. Bisa saja keluarga Park melakukan sesuatu padanya. Dan Chenle tidak akan mengenal Jaemin Jisung" ucapan Johnny hyung membuatku sadar. Satu kejadian, namun dapat mengubah alur hidupku. "Aku tahu. Aku sama sekali tidak rela saat harus dipisah denganmu, Na. Sungguh. Bahkan jujur.. saat ini.. aku mau kau masih menjadi Jung Jaemin.."
YOU ARE READING
Jumeaux • njm ft. ljn ✓
FanfictionJumeaux一 (adjective) ; said of children born from the same childbirth Jeno, sang kakak yang hidup bahagia melupakan sosok adik kembarnya. Jaemin, sang adik yang melalui banyak hal untuk bertahan hidup, sembari menunggu sang kakak untuk menjemputnya...