Perpisahan kelas 6

400 6 1
                                    

Perpisahan adalah suatu ungkapan yang paling menyedihkan dan begitu pahit bagi semua orang. Ada suatu pertemuan maka ada suatu perpisahan. Sama hal-nya yang terjadi padaku sekarang.

Perjalanan kami selama masa SD akan berakhir jika sudah kelas 6. Semua ujianpun sudah sering di lewati demi mencapai kelulusan.

Namun, sebelum mencapai kelulusan itu, kami sempat merencanakan acara perpisahan atau merujuk seperti suatu liburan, bahkan panitiannya pun telah dibuat. Para panitia terdiri dari mak-mak yang aktif disekolah. Sudah jauh-jauh hari kami mempersiapkan banyak hal, seperti mencari referensi villa dan waktu yang tepat untuk berlibur. Dan terpilihlah villa yang berada di Mega Mendung, Puncak, Bogor untuk kami berlibur dan membangun kenangan nantinya.

Hari Kamis, tanggal 25 April 2019. Waktu itu, setelah melaksanakan Ujian Sekolah yang terakhir, kami bersorak kegirangan. Pintu kelulusan sudah didepan mata dan sebentar lagi acara jalan-jalan kami dimulai.

Tapi sebelum itu terjadi...kami dikumpulkan ditengah-tengah lapangan, untuk diberikan suatu pengumuman khusus, yang merajuk ke rencana jalan-jalan nanti oleh para panitia, seperti barang-barang apa saja yang perlu dibawa dan sebagainya. Rencananya...kita akan menginap di vila selama 2 hari 1 malam, karena besokannya akan puasa. Yang paling spesial adalah, disaat para panitia memberikan seluruh kelas 6 serta Bapak/Ibu guru sebuah kaos yang sama untuk acara perpisahan nanti.

Kaos polos berwarna biru muda dengan lengan berwarna biru tua dan sebuah tulisan kecil "THE BIG FAMILY OF ZERO–ONE, KELAPA GADING 2018/2019" yang terletak di bagian bawah ujung kanan. Anggaplah kaos itu sebagai kenang-kenangan bagi kelas 6 kedepannya.

Kami dan para guru juga, sempat berfoto bersama dilapangan sekolah sambil menggunakan kaos itu. Kapan lagi kita bisa foto bersama seperti ini. Jadi selama ada kesempatan...ya harus diabadikan. Ah, satu lagi. Kami juga berfoto dikelas masing-masing. Foto itu kami jadikan kenang-kenangan, bahwa kelas itu pernah di singgahi selama ini untuk belajar sampai akhir.

Seminggu kemudian, bertepatan hari Jum'at, tanggal 3 Mei 2019. Pagi-pagi sekali, kami berkumpul di depan jalan raya dekat rumah Fais, agar bis yang akan dipakai, bisa langsung jalan tanpa harus susah-susah keluar dari gang sempit. Kami juga sudah disuruh menggunakan kaos yang waktu itu diberikan oleh para panitia.

Ada 2 bis dengan ukuran sedang dan kecil. Bis pertama diisi oleh seluruh anak kelas 6A dan 6B. sedangkan bis kedua, diisi oleh seluruh anak kelas 6C.
Namun sayangnya, ada beberapa teman kami yang tak bisa ikut acara jalan-jalan ini.

Para panitiapun, juga sudah membagikan bangku bagi kami selama didalam bis. Ada deretan yang 2 bangku dan ada deretan yang 3 bangku. Aku sebangku dengan Amel.

Bis kamipun berangkat jam 6 pagi. Ada alasan tersendiri, kenapa kami melakukan perjalanan pagi. Agar kami bisa sampai sebelum shalat jum'at dan tak terkena macet, sebagai salah satu alasan bagi kami melakuakan perjalanan pagi.

Aku masih ingat. Sebelum berangkat, kami membaca doa terlebih dahulu, agar selama diperjalanan kami selamat. Doa ini dipimpin oleh umy-nya Fais.

Selama perjalananpun, tak ada yang seru. Ada yang asik sendiri, ada yang bercanda dengan temannya, ada yang mabar game online, ada yang main hp, ada yang tidur sambil mendengarkan musik melalui headset dan ada yang mabuk kendaran.

Rata-rata temanku yang mabuk kendaran adalah perempuan. Kalau tidak salah waktu itu yang mabuk adalah Felis dan Zahwa. Para panitia panik di saat mereka berdua mabuk. Untung dari Jakarta, para panitia sudah membawa obat-obatan untuk antisipasi seperti ini.

Kalian tahu. Kenapa setiap bis kebanyakan memutar lagu dangdut? Aku yang mendengarnyapun sampai bosan. Hingga akhirnya para paitiapun mengajak kami karokean, agar tidak bosan. Iya sih karokean, tapi kalau yang diputar lagu Korea...yang nyanyi malah cuman para K-POPers doang. Ya sudah, yang penting gak gabut.

Masa SD KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang