Pertemuan di kelas 1

1.5K 31 14
                                    

Azura POV....

Kata orang...perkenalan dengan lingkungan sekolah di mulai dari kelas 1. Bagiku itu hal yang benar.

Semua pertemuan dengan teman serta guru baru terjadi di kelas 1. Ah iya. Mungkin aku belum bilang. Kira-kira aku masuk sekolah SD pada tahun ajaran 2013/2014. Dan itu lah awal mula kita bisa bertemu dengan teman-temanku.

*Tahun 2013...

Dahulu aku di beri pilihan. Aku ingin memakai seragam yang lengan pendek atau lengan panjang. Lucu memang. Ada alasan kenapa aku pakai hijab sampai sekarang. Dan itu bermula dari kelas 1 juga.

Disalah satu toko yang ada di pasar Sunan Giri, Jakarta Timur. Umy, aby dan diri ku sendiri memilih salah satu seragam yang akan di pakai untukku dikemudian hari. Iya sih aku tinggal di Jakarta Utara. Tapi malah beli seragam di Jakarta Timur. Tapi karena ini pertama bagiku, jadi di suruh jalan-jalan sekalian pilih sergam.

"Mbak. Mau pakai seragam lengan pendek atau lengan panjang?" Tanya umy sembari mencari ukuran seragam yang pas di pakai untukku.

"Lengan pendek my," jawabku padanya. Aku sudah memantapkannya dalam hati. Kalau SD mau pakai seragam lengan pendek pasti harus pakai rok pendek. Pas di coba tuh roknya, eh malah ukurannya yang gak ada. Sampai umy ku bertanya pada mbak-mbak penjaga tuh toko.

"Mbak. Ada ukuran rok yang ini gak?" Tanya umyku pada penjaga toko.

"Waduh gak ada Bu. Adanya ukuran yang ibu cari itu rok panjang. Jadinya gimana bu?" Jawab mbak-mbak itu memberi tahu umyku setelah mengecek stok persediaan di toko tempatnya bekerja. Sedangkan sang empu hanya melirik dan menanyakan apa yang akan kupilih.

"Ya udah pake lengan panjang aja my. Kan pas paud udah pake jilbab. Lanjutin aja sampe SD," ucapku memberikan jawabannya. Setelahku pikir-pikir. Tidak masalah juga kalau aku pakai jilbab lagi di SD. Gak cuman di Paud aja.

"Ya udah mbak. Seragam putihnya yang lengan panjangnya 2, rok putih 1, rok merahnya 1," umy ku memberi tahu mbak penjaga toko itu agar memberikan pesanannya.

Semantara aku hanya menunggu saja. Ah menyusahkan saja. Tapi gak apa-apa sih. Kalo udah niat, lanjutin sampai akhir.

Itu lah alasannya sampai sekarang aku menggunakan jilbab. Alasan yang aneh bukan. Pake jilbab karena ukuran seragamnya gak ada. Lucu sekali.

Sekitar 2 minggu kemudian aku mulai masuk SD. Disana aku bertemu teman lama sekaligus teman baru. Dan kalian pasti tahu sendiri. Kalau anak bocah masuk kelas 1 pasti maknya yang bakalan riweh. Anaknya mah gak.

1 hari aku ditemenin umy di depan kelas. Tapi hari berikutnya gak.

Hal pertama yang ditanyakan pada kelas 1 dulu pastinya adalah sudah bisa membaca atau belum. Dan aku langsung berkata ya. Kenapa? Karena dari umur 2 tahun aku sudah di masukan ke Bimba A I U E O. Dan pada umur 5 tahun aku di masukan ke paud dekat rumah. Begitu pula adikku. Selain itu....

Saat aku bimiba. Aku udah di jejali oleh soal-soal kelas 1. Bahkan jika aku tidak bisa mengerjakannya, pasti sudah di marahi oleh guruku saat bimba dulu.

Hari pertama pula, sebelum belajar kita di suruh mengelilingi sekolah. Untuk mengenali lingkungan sekolah. Setiap kelas kami kunjungi satu persatu. Berkenalan pula dengan wali kelas di kelas 1 sampai 6.  

Ada enak dan gak enaknya jadi anak baru dan adik kelas. Dianggap paling kecil dan belum berkuasa. Itulah yang di rasakan dari dulu.

Oh ya. Dulu ada 2 sekolah di dalam satu gedung sekolahku. Yaitu SDN 01 DAN 02. Seperti aku beritahu ke kalian sebelumnya. Aku masuk di SDN 01. Sekolahku masuk pagi semua, sedangkan SDN 02 masuk siang setelah sekolah kami sudah pulang. Yah begitulah. Karena hanya ada 1 gedung, jadi harus bergantian.

Masa SD KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang