Tidak tertarik mengenalnya

88 32 2
                                    

Cahaya matahari yang menembus jendela kamar membuatku terbangun seketika. Aku baru menyadari bahwa aku ketiduran di sajadahku setelah shalat subuh tadi. Dengan sigap aku langsung siap siap untuk mandi kemudian ke sekolah karena jam sudah tak bersahabat sekarang.

Dengan terburu-buru aku pun menuju ruang makan dan kulihat 2 orang disana sedang berbincang sambil menikmati sarapannya. Seketika aku mendekat,tapi tidak untuk sarapan bersama melainkan hanya untuk salam kepada ayah dan ibuku.

"Aku terburu-buru ayah, ibu maafkan aku"(Sambil menyalami keduanya)

"Hati-hati nak"kata ibuku dengan tulus

Setelahnya ku lajukan sepeda motorku dengan kecepatan sedang.

"Ini tidak benar aku tak biasa seperti ini " (Kataku sambil menyesali perbuatanku)

Yah baru kali ini aku kesiangan ke sekolah,dan sialnya ini hari senin dan tiba waktunya aku yang piket di kelas. Dari kejauhan ku lihat aku sebentar lagi sampai di tujuanku.

Tertulis disana SMA Pelita Jaya dan akhirnya aku sudah sampai . Bukan hanya aku sendiri yang terburu buru, tampaknya hari itu banyak sekali siswa yang terburu-buru juga. Mungkin karena kita akan upacara mereka semua takut kena hukum kalau terlambat. Akupun juga seperti mereka hehehe.

Setelah selesai memarkirkan si biru akupun dengan rasa yang campur aduk dalam hatiku berlari secepat mungkin dan ah aku menabrak sesuatu di depanku.

"Auuuu, maafkan aku. Aku tak sengaja"kataku kepada seseorang itu

Sebelum seseorang itu mengucapkan sesuatu aku langsung berlari dan tak menghiraukannya. Sesampainya di kelas akupun langsung mengambil sapu dan menyelesaikan tugasku pagi itu sebelum upacara dimulai.

Setelah semuanya selesai aku keluar di depan kelasku untuk menghirup udara segar sebelum berdiri setengah jam di bawah terik matahari saat upacara

"Ris, tadi di depan aku melihatmu menabrak seseorang "Kata Lisa,sahabatku

"Kamu kenal dengan dia? "Tanya Lisa

"Tidak. Jelas aku tidak mengenalnya. Dan sepertinya aku juga tidak tertarik mengenalnya"kataku

"Tapi kamu udah minta maafkan? "

"Iya sudah tadi"

Seketika bel Berbunyi dan kami pun langsung menuju lapangan untuk upacara. Di tengah upacara aku kembali memikirkan dia yang ku tabrak tadi. Apa dia tidak apa-apa? Ah kenapa aku memikirkannya, setidaknya dia sudah memaafkanku karena aku sudah minta maaf tadi.

Setelah upacara selesai aku kemudian masuk kelas dan mengambil air minumku di tas. Ada yang beda dengan tasku kali ini. Bagian depannya terbuka. Oh astaga aku lupa menutup res nya tadi sebelum ke sekolah. Tanpa memikirkan apapun aku langsung menutupnya.Setelah cukup lama istirahat, seorang berkacamata dengan badan yang tegap memasuki kelasku.

"Baik sebelum pembelajaran bapak mulai, kalian harus mengumpulkan tugas yang bapak berikan minggu lalu"Kata seorang berkacamata itu

Dengan secepat kilat akupun membuka res tas ku. Aku keluarkan buku-buku ku dan sial aku tidak membawanya. Dengan rasa takut aku terus saja duduk diam tanpa sepatah kata lagi. Semua temanku sudah mengumpulkan bukunya ke meja guru. Seorang berkacamata itupun langsung memeriksanya.

"Ris, kamu kok nggak kumpul tugas?"kata lisa

"Aku lupa membawanya"kataku

"Aduh ris nggak biasanya loh kamu begini, nanti kalo kamu di keluarin dari kelas gimana?"kata lisa dengan khawatir

"Udah, nggak papa"kataku

Percakapanku pun dengan lisa terhenti saat seseorang berbicara di depan kami

"Risa, mana bukumu? "kata seorang berkacamata itu

"Maaf pak saya lupa membawanya"

"Sekarang keluar!" katanya

"Baik pak"kataku

Dengan rasa kesal akupun keluar. Aku duduk sandar di tiang depan kelasku dan menundukkan muka ku dan menutupinya dengan tangan

"Ya Tuhan entah kenapa hari ini aku memiliki banyak sekali masalah"(kataku dengan wajah yang muram)

Setelah ku kembalikan posisiku seperti awal tadi tiba-tiba seseorang menyodorkan buku ke depan ku.

"Hai,ini bukumu. Tadi terjatuh di depan"Katanya

"Terima kasih sudah menyelamatkan ku"kataku dengan wajah ceria

Sekali lagi sebelum dia mengucapkan sesuatu aku kemudian buru buru masuk kembali dalam kelasku kemudian mengumpulkan buku ku. Untung saja pelajaran belum lama di mulai. Akupun mengikuti kembali pembelajaran sampai waktu istirahat tiba

"Ris, kok tiba tiba bukumu kembali? "kata nisa sambil mndekatiku

"Iyah, tadi seseorang mengembalikannya. Untung saja"kataku

"Siapa?"kata Lisa penasaran

"Itu yang tadi pagi aku tabrak"kataku

"Hah? Kamu nabrak orang Ris?"kata nisa

"Iyah heheh mungkin karena terburu buru tadi"kataku

"Oh bisa jadi bukumu terjatuh tadi waktu tabrak dia"kata lisa sambil memegang dagunya sperti seorang detektif

"Mungkin"jawabku singkat

"Cie.Kamu nggak kenalan sama dia"kata nisa

"Untuk apa? Nisa nggak jelas ih"kataku

Ku tarik tangan keduanya untuk ke kantin, aku merasa lapar sekali di tambah pikiran mereka yang sudah nggak beres dengan terus mempertanyakan orang itu.

Masih santai dengan makananku,bel pun berbunyi dan tentunya aku harus menghabiskannya seketika. Setelah membayar makananku, aku, lisa dan nisa kemudian masuk ke kelas lagi.Oh iya sedikit ku jelaskan mengenai lisa dan nisa,mereka berdua itu sahabat baikku.

Kami mulai bersahabat sejak kelas 2 SMP. Namun, kami pernah mengalami suatu masalah sehingga dulu kami memutuskan untuk sendiri sendiri dulu. Tapi, sejak akan sekolah SMA kami pun kembali bersahabat dan menyudahi ego masing masing. Kami akan melupakan masa lalu yang telah menghancurkan persabatan kami. Nama yang hampir sama membuat kami tidak bisa berpisah.

Namaku Risa Dwi Rahayu, orang-orang biasa memanggilku Risa. entah mengapa namaku dan kedua sahabatku itu hampir sama karena di akhiri oleh huruf SA. Mungkin itulah rahasia ilahi yang telah menyatukan kami. Aku sangat menyayangi mereka berdua, rasanya aku tak bisa melewati masalahku tanpa ada mereka.Walaupun sebenarnya aku anak kedua dan mempunyai seorang kakak. Tapi aku jarang sekali berkomunikasi dengannya. Karena kesibukannya yang mengharuskan dia untuk kerja di luar kota. Dia seorang perempuan juga sama sepertiku.

Sebenarnya ayahku dan ibu tidak mengizinkannya untuk sering bekerja di luar kota karena mereka khawatir,namun kakakku mempunyai seorang sahabat yang sangat di percayai oleh ayahku. Sama dengan Nisa dan Lisa, mereka berdua sudah di percayai oleh ayahku, rasanya mereka tidak hanya menjadi sahabatku tapi saudaraku sekaligus. Ku ceritakan sedikit tentang Lisa. Dia itu suka sekali makan tapi tetap saja dia kurus,aku sering sekali menjahilinya entah kenapa hehehe. Sedangkan Nisa dia punya badan yang bisa di bilang sempurna,dia cantik dan pintar tapi sangat ceroboh.

#MaafkanTypo

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang