Pagi hari aku bersiap siap ke sekolah dan aku memutuskan untuk naik motor saja sambil menikmati udara segar. Ku lajukan motorku dengan kecepatan sedang karena ini masih pagi sekali.
Kendaraan tidak cukup padat hari ini. Mungkin karena mungkin para pekerja masih di rumah mereka. Hari ini akan ada kegiatan jumat bersih di sekolah. Dan kata Nisa sih akan ada pertandingan bola antar kelas yang dilaksanakan guru.
Sudah menjadi tradisi di sekolah ku setelah kegiatan jumat bersih akan ada hiburan seperti pertandingan sepak bola, senam dan olahraga lainnya.
Dengan wajah yang ceria berjalan di koridor sekolah,aku kemudian menghampiri Lisa dan Nisa yang sedang mengobrol di depan kelas
"Selamat pagi kalian"kataku pada mereka
"selamat pagi Risa"jawab keduanya
"Pasti nanti pertandingannya seru deh"kata Nisa
"Bisa aja kamu Nis"kataku sambil berjalan memasuki kelas meninggalkan merekaSetelah bel berbunyi semua penghuni sekolah mengeluarkan senjata mereka seperti sapu, skop, dan alat kebersihan lainnya. Semuanya tampak bersemangat hari itu.
Aku kemudian berjalan keluar dari kelas dan memutuskan untuk menyapu daun daun kering di taman depan kelas. Lisa dan Nisa bertugas membersihkan jendela. Rian membuang sampah dan sebagian lainnya mencabut rumput yang mengganggu pemandangan
Setelah semua selesai membersihkan kami pun di kumpulkan ke lapangan untuk menyaksikan pertandingan sepak bola. Peserta pertama adalah kelas ku melawan 12 IPA 3. Rian dan temanku yang lainnya kemudain bersiap siap untuk mengikuti pertandingan. Aku dan teman yang lain berdiri di pinggir lapangan untuk mendukung kelas kami agar mereka semangat.Tidak lama kemudian pertandingan pun dimulai.
"Wah ternyata Farhan jago juga yah, "kata Lisa
"iya ih jago banget"jawab Nisa
"Farhan?Yang imam di mushollah kan? " Tanyaku
"iya ris, tuh orangnya yang bajunya nomor 08 " kata Lisa sambil menunjuk seseorang di lapangan
"Oh, itu orangnya"kataku singkatKami pun kembali menyaksikan pertandingan. Entah apa yang ada di pikiran Lisa dan Nisa yang selalu memberikan semangat kepada Farhan yang jelas jelas lawan dari kelasnya sendiri. Aduh dua anak itu aneh aneh saja.
Setelah cukup lama bertarung di lapangan, namun belum ada diantara tim yang mencetak gol. Babak pertama telah selesai dan mereka harus istirahat terlebih dahulu. Rian kemudian ke pinggir lapangan dan berdiri di sampingku. Dia menaikkan kedua tangannya ke atas memayungi kepalaku.
"Apasih Rian,nggak jelas kamu"kataku sambil menjauhkan tanganyya
"Kamu kepanasan kan?"Tanya dia
"Cie Risa"ledek Lisa dan Nisa
"Nggak perlu kamu seperti itu. Malu sama siswa yang lain. Nanti mereka pikir yang aneh aneh "jawabku kemudian menarik Lisa dan Nisa meninggalkan dia di pinggir lapangan.Lisa dan Nisa terus saja meledek ku karena ulah rian tadi. Bisa bisanya dia bersikap seperti itu. Setelah mendapat tempat yang nyaman aku dan 2 sahabatku kemudian duduk dan bersenda gurau. Tidak lama kemudian babak kedua akan dimulai. Aku, lisa dan nisa kemudian berlari ke pinggir lapangan kembali untuk mendukung teman satu kelasku
"Wow, Farhan jago sekali"kata Lisa setelah kelas sebelah berhasil mencetak gol
Kami terus saja memberikan dukungan kepada teman kelas kami meski poin sudah di ungguli oleh kelas sebelah. Tiba tiba saja Hp ku berdiring menandakan ada pesan yang masuk. Aku kemudian mengambil Hp ku di saku rok ku.
Setelah membalas pesan itu aku kemudian ingin menyimpan Hp ku kembali. Tapi tiba tiba saja seseorang menendang bola terlalu kencang dan itu menuju ke arahku. Aku kemudian menutup muka ku dengan kedua tanganku agar bola itu tidak mengenaiku.
Sebelum bola itu mengenaiku beruntungnya ada seseorang yang berhasil menghentikan bola itu. Aku kemudian membuka tanganku di depan muka dan melihat orang itu. Orang itu adalah Farhan. Oh Tuhan dia sperti malaikat saja. Dengan perasaan yang gugup aku mengucapkan
"Terima kasih"kataku kepada orang itu
"Tidak masalah"jawabnya tanpa menoleh ke arahkuDia kemudian kembali lagi ke lapangan untuk melanjutkan pertandingan. Sementara di sampingku Lisa dan Nisa memegang tanganku
"Risa kamu beruntung sekali"kata Lisa histeris
"Iyah. Andai saja aku yang diselamatkan oleh Farhan"kata Nisa
"Apasih kalian"jawabku di depan mereka. Sedangkan di dalam hatiku aku sangat merasa senang. Aku juga tidak tahu rasa apa ini.Setelah beberapa menit pertandingan pun akhirnya selesai dan kelasku harus mengakui kekalahan. Kelas sebelah memang jago dalam hal sepak bola. Aku kemudian bersama yang lain kembali ke kelas untuk istirahat tanpa memperdulikan pertandingan selanjutnya.
"Ayo ris kita ke kelas"ajak Lisa
"ayo"jawabkuSambil berjalan memasuki kelas tiba tiba saja Rian bersama temannya yang lain berjalan beriringan dengan kami. Dan Rian berjalan tepat di sampingku
"Kamu suka sama Farhan?"tanya Rian
"Apaansih nggak jelas kamu"jawabku
"Kamu nggak usah dekat dekat dengan Farhan "kata Rian
"itu bukan urusanmu "jawabku kemudian berjalan lebih cepat dari RianSetelah memasuki ruang kelas aku terus saja kepikiran dengan kata kata Rian. Apasih maksud dia suruh aku menjauh dari Farhan. Kenal juga nggak sama Farhan, ngapain mau dekat dekat sama dia. Aku sangat tidak suka dengan hal yang seperti itu .
"Minum Ris, "kata Nisa sambil memberikan sebotol air mineral
"Makasih Nisa"JawabkuSetelah waktu pulang tiba aku kemudian bersiap siap untuk kembali ke rumah bersama Lisa dan Nisa. Kami berjalan bersama sama ke parkiran sekolah. Saat itu di parkiran banyak sekali siswa dan siswi yang mengambil kendaraan mereka untuk pulang ke rumah masing masing.
Melihat suasana seperti itu aku kemudian berhenti sejenak menunggu parkiran agak sepi agar tidak berdesakan. Lisa Pamit duluan karena dia harus ke rumah sakit untuk menjenguk keluarganya. Aku dan Nisa kemudian bertemu dengan Nita. Dia anak kelas 12 IPA 3.kami cukup mengenal satu sama lain karena dia orangnya sangat ramah
"Halo Risa, Nisa"Sapa Nita
"Hai Nita"jawabku bersama Nisa
"Kalian belum pulang"tanya Nita
"Eh iyah tunggu parkiran sepi dulu hehehe. "jawabku
"Yasudah aku duluan yah"kata nita
"Baiklah. Hati hati Nita"kata NisaSetelah nita berjalan cukup jauh aku melihat nita berbincang dengan seorang pria. Yah dia Farhan. Mereka kelihatan akrab sepertinya. Apa mereka dekat? Ya Tuhan kenapa pikiranku seperti itu. Aku kemudian mengajak Nisa Untuk pulang.
"Ayo Nis, kita pulang" ajakku pada nisa
"Ayo Ris"jawabnyaSetelah itu, kami berduapun pulang ke rumah masing masing. Arah rumahku tidak searah dengan rumah Nisa sehingga kami tidak bisa pulang bersama.
Sekitar 20 menit akupun sampai di rumah. Ayah dan ibu sepertinya belum pulang. Aku kemudian berjalan ke kamar untuk membersihkan diri terlebih dahulu. Setelah itu aku memutuskan untuk tidur siang.
#MaafkanTypo
#HappyReading
#WajibFollowYah
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
Short StoryPerpisahan yang akhirnya mempertemukan kita kembali. Adanya berbagai pilihan yang berat namun pada akhirnya dialah yang menjadi pemenangnya . Dia seseorang yang ku temui tidak sengaja di sekolah sampai dengan kata yang ia ucapakan membuatku merasa b...