Perjodohan?

20 12 2
                                    

#Di sekolah

Pagi itu aku berjalan di koridor sekolah sendiri, tampaknya masih sepi sekali mungkin karena ini masih pagi sekali. Aku datang lebih awal karena ingin membersihkan kelas

Setelah tugasku selesai pagi itu aku kemudian keluar untuk membuang sampah hasil sapuku tadi. Aku bertemu dengan Nita dan Farhan, tampaknya mereka datang sama sama hari ini

"Hai Risa, bagaimana keadaanmu? "tanya Nita
"Alhamdulillah baik"jawabku ramah
"Kemarin katanya kamu hampir di culik yah? "tanya Nita
"Eh iyah. Untung ada Farhan yang menolongku "jawabku sambil menunjuk Farhan yang berada di samping Nita

Tampaknya Farhan tidak terlalu perduli dengan pembicaraanku dan Nita. Karena dia tampak cuek sekali hanya memperhatikan Hp nya saja

"Yaudah, kita duluan yah Ris"kata Nita
"iyah"jawabku singkat

Setelahnya mereka berdua menuju kelas mereka, sedangkan aku memutuskan untuk duduk di luar kelas dan menghirup udara segar di pagi hari

Siswa tampak mulai berdatangan satu persatu,begitupun dengan kelasku yang mulai berisik tanda penghuninya sudah ramai sekali

Tiba tiba Lisa dan Nisa mengagetkanku dari belakang dengan menepuk pundak ku

"Risa, kamu sudah baikan? "tanya Nisa
"Alhamdulillah sudah kok"jawabku
"Nah gitu dong. Jadinya kan nanti kita bisa belajar bareng lagi kan? "tanya Lisa
"Tentu"jawabku singkat

Tidak lama bel berbunyi dan kamipun masuk ke dalam kelas. Pembelajaran akhir akhir ini tidak lain adalah Membahas contoh soal soal UN baik soal dari tahun lalu bahkan tahun tahun sebelumnya di jadikan pelajaran agar kami bisa lebih mengerti lagi

Di kelas, Rian tampak serius memperhatikan penjelasan dari guru dan tidak banyak tanya. Tampaknya dia sangat bersemangat hari itu. Ada apa yah?

Hari itu,dia juga tidak pernah menggangguku. Syukurlah,setidaknya aku bisa hidup dengan nyaman di sekolah. Setelah semua pembelajaran selesai hari itu aku kemudian ke rumah Nisa untuk belajar bersama

Terlebih dahulu aku memberitahu ibu bahwa aku akan pulang telat nanti. Dan tentunya dia mengizinkan karena aku mau belajar bersama dengan kedua sahabatku

Kamipun menuju rumah Nisa bersama sama. Setelah sampai di rumah Nisa, kami langsung ke ruang tamu Nisa untuk belajar. Kami di sambut baik oleh Mama Nisa, maklum dia sudah mengenal kami dengan baik

"Silahkan duduk nak"kata mama nisa
"iyah tante"jawabku dan Lisa

Kami Belajar cukup lama saat itu karena banyak hal yang kami diskusikan yah meskipun sesekali kami bercanda. Setelah cukup sore aku dan Lisa kemudian berpamitan pada orang tua Nisa

#Di rumah

Aku memarkirkan motorku tepat dia samping mobilku. Tampaknya ayah dan ibu sudah pulang, karena mobil mereka sudah ada di halaman rumah

Aku kemudian masuk dan mendapai Ayah dan Ibu sedang mengobrol. Dan aku tidak sengaja mendengarnya

"Benar juga sih kata Iren pah, jika Rian dan Risa bisa bersama nantinya mungkin keluarga kita akan makin terasa bahagia"kata ibu
"Iyasih. Tapi itu tergantung Risa juga. Apa mau menerima Perjodohan ini atau tidak"kata ayah
"Apa? "kataku mengagetkan Ayah dan Ibu

Mereka berdua kemudian menatapku bersamaan. Aku tidak menyangka mereka akan membicarakan hal seperti itu. Sekarang bukan zamannya lagi intuk di jodohkan. Dan jika harus hidup bersama Rian aku tidak yakin

"Sini nak"kata Ibu

Aku kemudian berjalan mendekati mereka berdua dan duduk di samping Ayah

"Maafkan aku ayah, ibu aku tidak bisa"kataku pada mereka
"Ini baru rencana sayang, dan kalaupun kamu tidak mau ayah dan ibu tidak akan memaksa"kata ibu sambil mengusap kepalaku

"Ayah dan ibu hanya ingin jika Silaturahmi dengan keluarga Rian akan terus terjaga dengan menjodohkan kalian berdua"kata Ayah menjelaskan

"Maafkan Risa, ayah. Risa belum siap untuk hal itu. Dan juga Risa sudah mengagumi seseorang yang Risa harap dia nantinya yang akan menjaga Risa"kataku

"Siapa nak? "tanya ibu

"Risa tidak bisa mengatakannya. Jika memang nanti Risa berjodoh dengannya atau tidak biarkan takdir yang menentukan. Tapi untuk saat ini Risa hanya ingin fokus untuk Ujian dan setelah itu mondok untuk melanjutkan Hafalan Risa yang sempat tertunda dulu"kataku jelas

"Baiklah nak. Itu semua keputusanmu. Ayah dan ibu hanya bisa berdoa dan terus mendukungnya"kata ibu menenangkan

"Yasudah. Risa istirahat dulu"Kataku

Ibu kemudian mencium keningku dan aku kemudian menuju kamar untuk istirahat

Setelah sampai, aku membersihkan diri dan istirahat sejenak sebelum maghrib tiba. Untung saja tadi di rumah Nisa aku sudah sholat Ashar jadi banyak waktu istirahat

Aku masih terus kepikiran dengan rencana dua keluarga itu. Bukan aku tidak ingin menerimanya. Di samping aku belum siap, aku juga tidak yakin dengan Rian

Pantas di sekolah tadi rian tampak bersemangat tidak seperti biasanya. Mungkin dia sudah mendengarkan rencana itu oleh kedua orang tuanya

Tapi aku berharap agar ayah dan ibu segera memberitahu ortu rian jika aku tidak bisa. Semoga saja mereka bisa paham

Meskipun aku tidak yakin juga akan berjodoh dengan Farhan nantinya, tapi untuk saat ini hanya dia yang aku kagumi. Bukan tentang parasnya tapi perilakunya. Aku juga tidak ingin berharap lebih kepadanya,biarkan takdir yang menjawabnya

Untuk saat ini aku hanya ingin fokus dengan Masa depanku. Aku ingin segera menyelesaikan hafalanku dan mengejar cita citaku untuk menjadi dokter

Malam harinya aku tidak ikut makan malam karena masih merasa kenyang sekali tadi habis makan di rumah Nisa. Semoga saja ayah dan ibu tidak berpikir yang aneh aneh

Aku sudah menberitahu Bi Sumi tadi mengapa aku tidak ikut makan malam. Pastinya dia akan menyampaikannya pada ayah dan ibu

Setelah sholat dan mengaji aku tidur lebih awal untuk menenangkan pikiranku

#Pagi Hari

Setelah sarapan bersama ayah dan ibu aku kemudian menyalami mereka sebagai tanda aku akan segera berangkat ke sekolah

Setelah sampai di sekolah,di parkiran aku bertemu Lisa dan Nisa. Kami pun berjalan bersama sama menuju kelas dan ternyata Rian sudah di depan pintu

"Aku mau bicara Risa"katanya
"Apa? "kataku
"Jangan disini"katanya

Dia kemudian berjalan sedikit menuju halaman depan kelas dan aku mengikutinya

"Aku sudah tau semuanya. Kamu menolak kan? "tanya Rian
"Iyah, maafkan aku"kataku
"Nggak papa kok. Apapun keputusan kamu,aku pasti menerimanya"kata Rian tegas

"Yasudah. Aku ke kelas dulu"kataku
"Tunggu"kata dia menghentikan
"Yah. Kenapa? "kataku

"Aku akan terus menunggu takdir itu tiba. Sampai kamu akan menerimaku meski bukan karena perjodohan ini. Aku harap suatu saat kita memang di takdirkan untuk bersama"katanya jelas

Aku hanya diam setelah mendengar perkataanya. Aku tidak bisa bicara apa apa dan kemudian aku berbalik ingin menuju kelas tapi aku melihat Farhan ada di depan kelasku. Apa dia mendengarkan pembicaraanku dengan Rian?

Dengan buru buru aku kemudian masuk ke dalam kelas tanpa menghiraukan Farhan. Aku rasa tidak harus menjelaskan apapun padanya aku bukan siapa siapa dia

Setelah cukup lama aku kemudian keluar kembali dan ternyata dia sudah pergi dari tempatnya tadi

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Setelah hari itu aku hanya fokus dengan Ujianku dan menghabiskan waktu bersama kedua sahabatku. Seperti biasa setiap hari aku tetap bertemu dengan Rian dan Farhan tapi tidak ada komunikasi lagi antara kami. Aku berusaha menjaga jarak dengan Rian begitupun sebaliknya,tampaknya dia berusaha untuk melupakanku

Sampai pada akhirnya ujian pun tiba dan alhasil kami lulus dengan hasil yang memuaskan

#MaafkanTypo
#HappyReading
#FollowdanVotmentYah

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang