Hancur

19 16 7
                                    

Hari itu setelah Lisa dan Nisa pulang aku masih duduk terdiam di teras bawah. Yang ku pikirkan bukan tidak lain dari kejadian tadi siang. Sebenarnya siapa mereka? Seingatku aku tidak punya musuh

Tiba tiba ada mobil yang berhenti di depan rumahku dan ternyata itu adalah Rian. Dia kemudian langsung menemuiku

"Risa, kamu nggak papa? "tanya nya
"Nggak kok"jawabku
"Aku minta maaf"katanya
"Untuk apa? "tanyaku
"Sebenarnya penjahat tadi siang itu adalah suruhan nana. Aku juga nggak tau apa maksudnya. Mungkin dia masih marah perihal kejadian di kafe waktu itu "Kata Rian menjelaskan

"Apa? "kataku kaget

Segitunya teman Rian sampai melakulan hal yang diluar pikiranku

"Sekali lagi maafkan aku"katanya
"Nggak papa. Untung aja tadi ada Farhan yang menolong ku"kataku
"Emmm Farhan? "tanya Rian
"Iya. Yasudah aku mau istirahat "kataku padanya
"Tapi Ris......

Aku kemudian berjalan masuk ke rumah dan menuju kamar tanpa memperdulikannya. Aku juga tidak tau sebenarnya perasaanku ke Rian bagaimana. Aku merasa tidak nyaman jika dia mendekat kepadaku. Apa karena peristiwa 2 tahun yang lalu?

~~~Flashback 2 Tahun Lalu~~~

Aku janjian dengan Rian untuk bertemu di kafe dekat rumahku. Hari itu aku tidak memberitahu Lisa dan Nisa bahwa aku akan bertemu dengan Rian. Aku merasa tidak enak dengan keduanya. Yang biasanya aku pergi bersama mereka. Tapi waktu itu Rian hanya ingin bertemu denganku

Setelah siap siap aku kemudian turun ke bawah dan menuju teras depan tempat motorku berada. Rian juga sudah menuju ke kafe itu. Aku juga sudah meminta izin pada ayah dan ibu dan mereka mengizinkan

Hari itu tepat dimana kami baru saja dinyatakan lulus SMP. Aku sangat senang sekali karena kami mendapatkan nilai yang memuaskan. Saat itu aku masih merasa Rian masih seperti biasa. Aku akan masuk ke SMA yang berbeda dengan Rian karena dia mau bersama teman sekelas laki laki yang lain

Sebenarnya kami sudah mendaftar ke sekolah masing masing namun Rian terlebih dahulu sudah banyak kenalan dengan teman barunya

Setelah sampai di kafe sore itu, aku berjalan menuju meja tempat janjian kami tepatnya di ruang depan kafe. Tapi tiba tiba aku ingin buang air kecil dan aku pun memutuskan ke toilet sebentar. Letak toiletnya di bagian ruang belakang kafe

Aku terburu buru ingin ke toilet. Namun, sebelum masuk ke toilet aku kaget karena melihat Rian duduk di ruang belakang kafe bersama dengan perempuan mungkin teman barunya dan aku juga melihat disana banyak teman lama nya yang lain.Perempuan itu tampak dekat sekali dengan Rian karena mereka berdua berpegangan tangan

Saat itu aku merasa tidak percaya pada apa yang ku lihat. Rasanya seperti mimpi yang tidak pernah ku harapkan

Aku kemudian berlari menuju parkiran dan mengendarai kembali motorku untuk kembali ke rumah

Setelah sampai di rumah aku langsung menuju kamar dan kembali memikirkan apa yang ku lihat tadi. Seketika air mataku jatuh jika mengingat kejadian tadi

Yah aku tau bahwa statusku dengan Rian hanya sebatas sahabat saja. Saat masih sekolah dulu aku memang hanya menganggapnya hanya sebatas sahabat saja tidak lebih. Tapi akhir akhir ini setelah Lisa mengatakan bahwa Rian menyukaiku lebih dari sahabat aku mulai mencoba untuk mencari rasa itu

Tapi hari itu setelah melihat kejadian itu tidak sedikitpun rasa itu akan ku berikan pada Rian. Dia sudah berubah,bukan seperti yang ku kenal. Meski merasakan sakit tapi aku mencoba untuk menerimanya. Mungkin ini sudah menjadi ketentuan Tuhan. Dia menjaga rasaku agar tidak ku berikan pada orang yang belum tentu jodohku

Setelah puas menangis aku merasa sedikit lega. Mau tidak mau ini sudah menjadi takdirku. Air mata ini tidak akan ku jatuhkan lagi pada orang yang salah

Aku memtuskan untuk tidur dan sebelum itu aku mengecek Hp dan ternyata banyak sekali notif dari Rian. Aku tidak memperdulikannya. Aku mau sendiri dulu

Sebelum tidur aku menelpon Bi sumi yang ada di lantai bawah untuk tidak menerima tamu yang mau bertemu denganku. Apalagi Rian. Aku yakin bahwa dia pasti akan ke rumah nantinya

Aku tidur cukup lama dan terbangun sebelum magrib tiba. Setelah tidur rasanya aku ingin memori kejadian tadi sore itu hilang tapi apalah dayaku. Setelah sholat aku turun ke bawah untuk makan malam bersama ayah dan ibu

Sebelum ke ruang makan aku bertemu dengan Bi Sumi di lantai dan mengatakan bahwa Rian tadi datang kemari. Dan ia cukup lama kata Bi Sumi

"Hai sayang, ayo makan"kata ibuku
"Iyah bu"jawabku kemudian duduk

Malam itu aku masih bisa bersenda gurau bersama Ayah dan Ibuku. Aku harus terlihat baik baik saja agar mereka tidak khawatir denganku.

Selesai makan malam aku kembali ke kamar untuk menelpon Lisa dan Nisa dan ingin curhat kepada mereka. Setelah tersambung aku kemudian menceritakannya sambil menahan air mataku agar tidak jatuh

Mereka berdua kecewa dan marah padaku. Karena aku tidak memberitahu mereka bahwa Rian ingin bertemu dan bicara yang penting padaku. Sebenarnya mereka pernah melihat Rian berduaan dengan seorang perempuan di kafe juga, dan setelah mereka selidiki wanita itu adalah pacar Rian, tapi mereka merahasiakannya padaku karena Rian adalah sahabatku juga

Hal terbesar yang baru ku ketahui juga saat itu adalah ternyata nisa sudah lama memendam perasaan pada Rian tapi dia menyembunyikannya dari kami

Tidak lama mereka memutuskan sambungan telepon kami. Aku merasa hancur saat itu. Aku juga rasanya kecewa pada diriku sendiri. Mengapa aku baru sadar bahwa nisa suka pada Rian

Setelah kejadian itu,aku tidak pernah tau bagaimana kabar kedua sahabatku itu. Mereka mendaftar di sekolah yang sama denganku tapi kami belum masuk sekolah jadi tidak pernah bertemu

Dan Rian,dia selalu berusaha untuk bertemu denganku tapi aku tidak pernah menghiraukannya. Apa jadinya dia nanti jika bergaul dengan temannya yang baru

Setelah hari itu rasanya hari hariku akan diliputi dengan rasa sedih setiap harinya. Aku berusaha untuk tetap terlihat bahagia jika dihadapan kedua orang tuaku

Setelah beberapa minggu saat sekolah akan kembali di mulai,tiba tiba Lisa dan Nisa datang ke rumahku dan mereka minta maaf. Tidak hanya mereka aku juga minta maaf. Saat itu kami menyudahi ego masing masing karena sebentar lagi akan masuk ke sekolah yang lebih tinggi dan tentunya pikiran kami juga akan bertambah dewasa

Hari itu aku merasa sangat senang sekali. Rasanya sudah lama sekali aku ingin hari itu tiba. Persahabatanku kembali lagi

Dilain sisi, aku juga masih memikirkan masa depan Rian. Dia anak yang pintar tapi entah bagaimana pergaulannya nanti jika kita sudah mulai sekolah

Hari itu Nisa juga mengatakan bahwa Rian beberapa kali mengubunginya untuk meminta bertemu denganku begitupun pada Lisa. Namun saat itu persahabatan kami retak jadi mereka tidak menggubrisnya

Aku sangat kaget saat Lisa mengatakan bahwa dia pernah bertemu dengan Rian di tempat tongkrongannya bersama seorang perempuan. Mungkin yang dilihat Lisa adalah perempuan yang sama yang pernah aku lihat

~~~~~~~~~

Jika mengingat kejadian itu rasa kecewa,kesal,sedih tentu masih bersamaku. Tapi aku yakin skenario Tuhan tidak akan pernah mengecewakan. Mungkin itulah yang membuatku merasa tidak nyaman jika dekat dengan Rian. Bahkan sekarang kami bukan lagi sahabat jadi aku akan menempatkan posisiku sesuai dengan tempatnya

#MaffkanTypo
#HappyReading
#FollowYahdanVotment

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang