Dengan mata yang masih belum sepenuhnya terbuka ku lirik jam yang ada di meja menunjukkan pukul 16:30.Ya Tuhan aku tidur cukup lama dan aku belum sholat Ashar.
Aku kemudian dengan secepat kilat bangun dari tidur dan mengambil air wudhu untuk sholat. Setelahnya aku kemudian mengaji dan membuka Youtube untuk melihat kajian islam menggunakan laptop. Hanya itu yang ku lakukan di sepanjang sore.
Saat tiba waktu magrib aku kemudian menunaikan kewajibanku. Setelahnya aku mengaji untuk menunggu waktu isya datang. Setelah selesai aku memutuskan untuk ke bawah makan malam bersama ayah dan ibuku
Tiba tiba Hp ku berdering dan ada telepon dari Lisa
"Assalaamualaikum Risa"kata Lisa
"Waalaikumsalam Lis, ada apa? "tanyaku
"Besok kamu ke ruangannya Ibu pembina. Ada hal penting yang dia ingin bicarakan"jawab Lisa
"Oiya lis. Thanks infonya"kataku tulusAkupun kemudian turun ke lantai bawah dan disana sudah ada ayah dan ibuku
"Malam sayang"sapa ibuku
"malam ayah, ibu"jawabku
"Ayo kita makan nak"ajak ayah
"iyah ayah"jawabku sambil dudukSesekali kami bersenda gurau dan tertawa riang bersama. Aku sangat menghargai waktu seperti ini. Hanya di malam hari aku, ayah dan ibu akan berbicara banyak. Mereka pulang sebelum magrib jadi tidak ada cukup waktu untuk berbicara lebih banyak selain di malam hari.
"Lusa yah Ris kemah mu?"tanya ibu membuka obrolan setelah makan
"iyah ibu,doakan lancar"jawabku
"pasti nak.Apa mau ibu belikan sesuatu? "tanya ibu
"Tidak perlu ibu,perlengkapan Risa sudah ada semua kok"jawabku
"Rian bagaimana kabarnya? Tanya ayahSetelah ayah bertanya seperti itu aku agak merasa tidak nyaman tetapi mau tidak mau aku harus menjawab pertanyaan ayahku
"Rian, Eh dia baik ayah"jawabku
"Alhamdulillah "kata Ayah
"Yasudah Ayah, ibu Risa ke kamar duluan besok harus ke sekolah pagi pagi karena ada yang harus Risa urus"kataku
"Oiya nak, selamat istirahat "kata keduanya.Aku kemudian berjalan ke atas menuju kamarku. Ku rebahkan badanku dan menutupinya dengan selimut, membaca doa tidur kemudian berharap besok hari hariku lebih bermakna lagi.
Tidak terasa di pagi hari tiba aku kemudian bersiap siap ke sekolah. Tapi sebelum itu aku membersihkan kamarku terlebih dahulu. Aku menyimpan kembali mukenah sajadah dan Al Qur'an di tempatnya masing masing. Setelah sholat subuh tadi aku tidak sempat mengemblaikannya.
Ini masih jam 6 lewat dan sepertinya ayah dan ibu masih siap siap untuk berangkat kerja. Aku pun memutuskan untuk ke sekolah
"Bi, tolong beritahu ayah dan ibu aku berangkat duluan ke sekolah "kataku pada orang yang bekerja di rumahku
"Iya nak"jawabnya tulusAku kemudian menyalaminya dan berangkat ke sekolah. Dia seperti orang tuaku juga. Dia yang merawatku ketika ayah dan ibu ke luar kota untuk urusan pekerjaan
Tidak lama kemudian sampai di sekolah dan memarkirkan motor ku di tempat paling depan karena hari ini masih tampak sepi. Hanya beberapa siswa yang sudah datang
Aku memutuskan untuk langsung ke ruangan ibu pembina terlebih dahulu. Aku kemudian berjalan ke ruangannya hingga akhirnya sampai di depan ruangannya.Tampaknya dia sedang sibuk
"Permisi bu"kataku
"Masuk Risa"kata ibu pembinaAkupun masuk dan duduk tepat di kursi depan mejanya
"Begini Risa, karena kebetulan kemah akan dilaksanakan lusa. Dan ini juga mendadak permintaan dari kepala sekolah
"Apa bu?"tanyaku
"kepala sekolah berniat untuk mengundang setiap perwakilan kelas 12 untuk mengikuti acara ini. Dia berharap ini juga merupakan ajang silaturahmi untuk kalian sebelum berpisah. Jadi ibu mau kamu memberikan undangan ini kepada setiap kelas nanti "jawabnya sambil memberikan beberapa undangan
"Wah seperti itu yah bu"kataku terbata bata
"Jadi kamu siap kan? "tanya nya
"Siap bu"jawabkuSaat ingin meninggalkan ruangan, tiba tiba seseorang datang dan mengucapkan salam
"Assalamu'alaikum bu"kata dia
"Waaalaikumussalaam. Masuk Farhan"jawab bu guruAku kemudian menjadi kaget setelah mendengar nama Farhan di sebut.
"Silahkan duduk farhan"kata bu guru sambil menunjuk kursi di sampingku
Ia pun kemudian langsung duduk dan aku dengan wajah yang masih tidak bisa ku jelaskan, aku kemudian tertunduk dan segera ingin berpamitan dengan ibu pembina
"Ya sudah bu. Saya permisi"kataku
"Tunggu dulu Risa. Ibu lupa undangan yang lainnya. Itu belum cukup"katanyaDia kemudian berdiri dan keluar dari ruangan untuk mengambil undangan yang lain. Aku dengan wajah yang malu menutup sebagian wajahku dan menghadap samping agar aku tidak dilihat olehnya.
Setelah cukup lama ibu pembina belum juga datang dan aku masih berdua dengan Farhan di ruangan itu. Ia kemudian membuka pembicaraan
"Kamu anak 12 IPA 1 kan? "Tanya nya
"Iyah, salam kenal"jawabku sambil menunjukkan wajah yang biasa biasa saja
"Oh iyah aku Farhan"katanya
"Aku....Sebelum aku menyebutkan namaku dia langsung menyebutnya
"Risa Dwi Rahayu "kata Farhan
"Hah? Darimana kamu tau"tanyaku dengan wajah yang kaget
"Kamu tidak ingat dengan seseorang yang pernah kamu tabrak di dekat parkiran?"tanya nyaSetelah memikirkannya cukup lama aku baru ingat dan sadar. Ternyata dia orang ku tabrak di depan dulu dan dia juga yang telah mengembalikan buku ku saat itu. Oh ya Tuhan malu sekali aku dengannya. Kenapa bisa aku tidak mengenali wajahnya
"Maaf soal yang dulu"kataku sambil melihatnya meskipun rasanya aku tidak sanggup untuk melihatnya
"Iyah nggak papa"jawabnya sambil membuang muka mengalihkan pandangannya setelah aku menatapnyaSepertinya dia tidak ingin di tatap. Aku kemudian melihat ke arah lain karena sepertinya dia tidak nyaman jika di tatap. Aku Kemudian berterima kasih karena dia sudah menolongku kemarin
"Sekali lagi terima kasih sudah mengembalikan buku ku waktu itu dan terimakasih juga sudah menolongku kemarin"kataku
"Sama sama"jawabnya singkatTidak lama kemudian ibu guru datang memberikan undangan yang lain. Akupun terburu buru pamit dan meninggalkan ruangan itu.
Sambil berjalan menuju kelasku aku masih tidak menyangka jika akhirnya aku akan berkenalan dengannya. Oh ya Tuhan untuk sekarang aku benar benar bingung dengan perasaanku.
Aku tidak ingin menduakanmu ya Tuhan. Cukuplah aku mencintaimu. Jika waktunya tiba aku yakin engkau akan memberikan yang terbaik untuk ku. Yah meski menyukai seseorang merupakan naluri setiap manusia. Mungkin perasaanku padanya hanya kekaguman saja tidak lebih.
Sambil melamun aku kemudian masuk ke dalam kelas dan kelihatan sudah banyak temanku yang datang. Lisa dan Nisa juga sudah datang. Aku kemudian menghampiri mereka
"Hai kalian"sapaku
"Halo Risa"jawab keduanya
"Kalian harus tau sesuatu"kataku
"Apa? "tanya mereka sambil mendekat ke arahkuNamun sebelum aku mengatakannya kepada mereka aku melihat Rian masuk ke dalam kelas kemudian menatapku dengan kedua sahabatku. Aku mengurungkan niatku untuk memberi tau mereka. Ini bukan saat yang tepat.
"Nggak ada kok aku bercanda"jawabku sambil tertawa untuk mengalihkan pandangan Rian
"Apasih Ris,aku penasaran tau"jawab NisaSetelahnya ku tarik tangan keduanya untuk menuju kantin, meskipun mereka tidak ingin makan, setidaknya mereka bisa menemaniku di kantin pagi pagi seperti ini.
Hari itu aku melewati hari yang cukup melelahkan. Aku selesai membagikan undangan itu, setelahnya aku pulang ke rumah untuk menyiapkan apa apa yang aku butuhkan saat perkemahan nanti meskipun cuman 2 hari
#MaafkanTypo
#HappyReading
#WajibFollowYah
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
Short StoryPerpisahan yang akhirnya mempertemukan kita kembali. Adanya berbagai pilihan yang berat namun pada akhirnya dialah yang menjadi pemenangnya . Dia seseorang yang ku temui tidak sengaja di sekolah sampai dengan kata yang ia ucapakan membuatku merasa b...