Ternyata Dia

36 26 1
                                    

Malam itu setelah sholat isya dan makan malam aku memutuskan untuk belajar minimal 2 jam karena besok ada ujian. Artinya aku akan tidur jam 10. Ku nyalakan lampu belajarku dan mengambil buku yang akan di pelajari.

Selang 1 jam aku belajar, aku mengecek Hp dan ada beberapa pesan WA yang masuk termasuk dari rian. Aku hampir lupa tentang mobilku yang tadi sore mogok dijalan. Akupun melihat pesan dari rian yang masuk jam 7 tadi
Rian

" Besok mobilmu sudah bisa diambil. Mau ku antarkan besok? "

Ah setelah melihat pesan dari rian aku sedikit kesal karena dia ingin mengantarkan mobilku besok. Jelas aku akan menolaknya, aku tidak mau ibu bertemu rian dulu.

"Tidak usah. Besok aku ambil sendiri di bengkel"kataku membalas pesan dari rian

Baru saja ku balas dia langsung membalasnya kembali
Rian

"Baiklah. Kalau seperti itu kita bertemu di bengkel besok. Nanti aku sharelock tempatnya"

Setelah membaca pesannya tidak ada niatku untuk membalasnya. Terserah dia mau bagaimana, aku tak menghiraukannya.Aku kemudian melanjutkan belajarku kembali. Setelah selesai belajar aku bergegas untuk tidur.

Jam menunjukkan pukul 5
Aku segera bangun dan mengambil air wudhu untuk sholat kemudian siap siap untuk ke sekolah.

Jam 6
Aku kemudian turun ke bawah untuk sarapan bersama ayah dan ibuku

"Selamat pagi sayang"sapa ibuku
"selamat pagi ayah, ibu"kataku
Sambil menikmati sarapan ayah bertanya padaku
"Ris, ayah lihat mobilmu tidak ada di teras, kemana? "tanya ayah
"oh iya. Aku lupa memberitahu ayah. Kemarin mobilku mogok dijalan dan di bawa ke bengkel. Aku akan mengambilnya nanti"kataku
"Apa uangmu cukup? "tanya ayah
"Cukup ayah"kataku

Bisa di bilang aku orang yang tidak terlalu menginginkan sesuatu barang yang nggak penting. Kalau menurutku barang itu tidak terlalu ku butuhkan aku tidak ada niat untuk memilikinya. Maka dari itu uang yang selalu ayah beri untuk jajan aku tabung sendiri.

"Yasudah ayah ,ibu aku harus berangkat sekarang karena harus mengambil mobilku"ucapku
"Hati hati nak"kata keduanya

Akupun menyalami mereka kemudian berangkat. Hari itu aku memutuskan untuk naik taksi saja karena harus mengambil mobilku. Setelah ada taksi akupun kemudian menunjukkan tempat yang akan ku tuju, sesuai dengan lokasi yang rian kirimkan semalam.

Setelah beberapa menit kemudian, akupun tiba di bengkel dan ternyata sudah ada rian disana yang menungguku. Setelah turun dari mobil rian menghampiri ku

"ini kuncinya ris, semuanya sudah beres"katanya
"trimakasih. Btw ongkosnya berapa? tanyaku
"Tidak perlu aku sudah membayarnya"katanya
"ini ambil saja uang gantinya"ku berikan dia uang untuk menggantinya
"Yasudah kalau maumu begitu. Ris, apa boleh aku nebeng? Kebetulan tadi aku naik taksi kesini"katanya
"Tidak"kataku sambil berjalan menuju mobilku
"Ris ayolah bantu aku"pintanya
"Yasudah"kataku setelah melihat
wajahnya yang menjengkelkan itu

Kami kemudian berangkat ke sekolah bersama. Tidak ada pembicaraan di dalam mobilku karena tidak sekalipun aku pernah melihat wajahnya. Ia kemudian membuka pembicaraan terlebih dahulu dan bertanya

"Ris, kamu masih marah denganku? "tanya nya
"untuk apa aku marah denganmu? Buang buang waktu saja"kataku

Tiba tiba dia menghentikan mobil dan melanjutkan bicaranya

"kamu harus tau ris, setelah kamu menjauh , aku tuh nggak pernah tenang. Aku juga tidak tau apa yang terjadi padaku dulu. Aku benar benar hancur setelah kamu pergi dari aku.Aku akui saat itu aku salah bergaul dengan teman temanku. Tapi yang perlu kamu tau sekarang aku sudah kembali seperti dulu"katanya
"Sudahlah. Aku tidak mau bahas itu"kataku singkat

Tanpa berbicara lagi dia kemudian melajukan mobil kembali dan tidak ada pembicaraan setelahnya. Sampai di sekolah kami turun dan dia langsung memberikan kunci mobilku.

Setelah mengambilnya dua orang mengagetkanku. Siapa lagi kalu bukan lisa dan nisa. Merekapun menyerbuku beberapa pertanyaan karena melihatku turun dari mobil berdua dengan rian

"Jangan jangan risa dan rian sudah...
Sebelum melanjutkan bicaranya aku langsung menutup mulut nisa
"kalian jangan pikir aneh aneh deh, ayo ke kelas"sambil ku tarik lengan keduanya

Setelah ujian selesai hari itu,aku kemudian ke mushollah untuk melaksanakan sholat dzuhur. Hari itu tampak sepi orang di mushollah.mungkin karena kelas lain masih belajar di kelasnya. Aku mengambil air wudhu kemudian masuk untuk mengikuti sholat berjamaah.

Ku pasang mukenah ku dan ikut sholat berjamaah. Setelah mendengar suara imam melantunkan ayat suci nya aku sangat kaget mendengarkan lantunannya yang begitu indah tidak seperti biasanya. Siapa orang di depan ku ini. Suaranya begitu merdu. Setelah sholat selesai ku rapikan kembali mukenahku dan berjalan menuju kelas kembali.

Tanpa merasa berdosa aku terus saja mengingat imam tadi. Siapakah dia? Kelas berapa? Ya Tuhan pikiranku sudah tidak beres. Aku merasa pernah melihat orang itu tapi siapa yah? Sambil berjalan dan memikirkan orang itu, aku tidak sadar melewati kelasku. Akupun berbalik arah dan kembali ke kelasku. Dan di balik pintu Lisa dan Nisa sudah ada disana dan mengagetkanku
"Hayo Ris, mikirin apa? "tanya Lisa
"Dasar Kepo"jawabku
"Kalian tau nggak? "kata Nisa yang artinya dia akan memberitahukan kami sesuatu
"hussstt, jangan mulai deh nis"kataku kepadanya karena aku tau dia akan mulai membicarakan sesuatu yang menurutku kadang itu tidak penting.

Seperti perempuan lainnya nisa suka sekali gibah hahaha. Yah meskipun aku dan Lisa juga kadang penasaran gosip apa lagi yang akan dia sampaikan

"Tadi katanya di mushollah ada murid dari kelas lain yang jadi imam,dan suaranya sangat merdu"kata nisa
Aku yang sedang merapikan buku buku diatas mejaku langsung kaget dengan perkataan nisa
"Namanya siapa nis? "Tanyaku penasaran
"Huhhhh dasar risa,ternyata kamu juga penasaran"ledek Lisa
"Aku hanya ingin tau siapa dia"jawabku polos
"Namanya Farhan. Dia kelas 12 ipa 3.katanya sih dia juga pindahan dari SMA mawar"jawab nisa

Oh ternyata namanya farhan, nama yang bagus.kataku dalam hati

"Terus apalagi nis? "tanyaku
"Itu aja sih"jawabnya

Dengan muka yang bahagia aku terus senyum senyum sendiri setelah tau nama orang itu Astagfirullah. Saat asyik asyiknya senyum nisa dan lisa menatapku heran dan tentu saja saat itu aku kembali mengubah mimik wajahku menjadi biasa biasa saja .

Agar mereka tidak curiga aku kemudian mengalihkan pembicaraan

"oh yah, rian kok kemarin ikut rapat?"tanyaku pada lisa dan nisa
"katanya sih dia juga ikut kemah karena kebetulan di sekolahnya dulu dia juga seorang anggota PMI"jawab nisa
"Kok kamu tau Nis?"tanya Lisa
"Aku tadi sudah bertanya padanya hehehe"jawab nisa polos

Tidak lama kemudian bel kembali berbunyi artinya ini sudah jam terakhir dan kami akan segera pulang
Seorang guru yang cantik pun dengan wajah yang ceria memasuki kelas kami. Dengan sigap kami kembali dengan posisi tempat duduk masing masing.

#MaafkanTypo
#Happy Reading

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang