miscarriage

8.1K 140 7
                                    

Haiii.
Jangan lupa untuk vote yah.
Vote kalian semangat author.
Thank you

********

Sudah 3 minggu semenjak hani dan rifqi putus. Sejak saat itu pula hani menjadi pribadi yang murung. Tak ada lagi hani yang bawel dan ceria. Yang ada hanyalah hani yang pendiam dan tak banyak bicara.

"Han kamu yang kerjain laporan kemarin ya?" Tanya Desi kepada hani dan dibalas hani dengan anggukan.

"Kamu dipanggil sama Mba Sukma tuh. Katanya laporannya banyak yang salah. Kamu salah masukkin data" ucap desi seraya menunjuk ke arah ruangan Sukma, sales manager ditempat heni bekerja.

"Ma masa sih mba des?" Tanya hani gugup. Pasalnya baru kali ini ia diprotes tentang laporan yang salah.

"Iya han, mangkanya masuk gih biar kamu faham letak kesalahannya dimana" ucap desi lagi dan hanya dibalas anggukan oleh hani.

Dengan perasaan yang takut hani mengetuk dan melangkahkan kakinya memasuki ruangan sukma. Bisa dilihat oleh hani, sukma yang sedang duduk dikursi kebesarannya sedang menatap kearah laptop dengan kepala yang memijat mijat keningnya.

Mati gue mati. Bathin hani

"Duduk han" ucap sukma dengan suara tegasnya.

"I iya mba. Makasih" ucap heni gugup.

"Langsung aja ya han. Saya rasa kamu beberapa minggu terakhir ini Kerjanya asal ya han" ucapan sukma membuat hani yang tadinya menunduk langsung mengangkat kepalanya.

"Kamu ada masalah apa gimana? Gini ya han, setiap orang itu pasti punya masalah pribadi. Tapi seharusnya profesional dong. Jangan sampe masalah pribadi dibawa kedalam kerjaan. Dan begitupula sebaliknya jangan sampai masalah kerjaan dibawa ke masalah pribadi" ucap sukma lagi membuat hani masih terus terdiam dan menautkan kedua tangan yang ia pangku.

"Kamu ada masalah apa? Kenapa kerjaan kamu nggak pernah bener dalam beberapa minggu ini?" Tanya sukma lagi menatap hani sedikit tajam.

Hani bingung tak tau harus jawab apa. Sangat tidak etis jika ia menjawab ia baru saja putus dari pacarnya dan membuat dirinya galau berkepanjangan hingga saat ini.

Jika ia berbohong dengan membawa bawa salah satu anggota keluarganya sedang sakit dan membuatnya kefikiran ia takut jika salah satu keluarganya benar benar  sakit.

"Han. Kamu masih dengar saya? Bisa kamu jawab pertanyaan saya. Kamu dari tadi diam aja lo. Apa kamu sekarang mendadak bisu tak bisa bicara" ucap sukma lagi dengan nada suara yang semakin tegas.

"Maaf mba. Saya lagi banyak fikiran memang. Kakek saya sakit mba, dan saya nggak bisa pulang karena bru bsa ambil cuti bulan depan" ucap hani pada akhirnya.

Dalam hati hani berdoa semoga kebohongannya ini tidak berakibat buruk pada kondisi kesehatan kakeknya di Lampung sana. Ia juga meminta maaf kepada kakeknya karena telah membawa beliau untuk menjadi alasan.

"Yakin cuma masalah itu aja? Kamu nggak ada masalah lain? Percintaan yang kandas mungkin? Jadinya buat kamu badmood dan nggak fokus kerja sampai sekarang" ucap sukma telak, membuat hani tak dapat berbicara

"Kamu putus sama pacar kamu yang namanya rifqi?" Tanya sukma lagi membuat hani terdiam dan mau tak mau menjawab pertanyaan sukma dengan anggukan kepala.

"That's the point. Sebenernya yang mengganggu fikiran kamu itu bukan cuma kakek kamu, tapi juga rifqi right? Hani dengarkan kata saya, kamu masih muda. Kamu cantik, kamu pintar, kamu punya pesona. Kamu bisa dapetin yang lebih dari rifqi. Buktiin ke rifqi kalau kamu itu bisa dapet yang lebih dari dia. Hidupmu akan fine aja tanpa dia. Hidupmu bisa lebih maju dan sukses tanpa dia. Jangan malah kaya gini" ucap sukma membuat hani diam dan memikirkan apa yang baru saja sukma ucapkan.

Slave become a QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang