Bandara

10.9K 148 4
                                    

Happy reading :)

*******

Hani membuka matanya dengan malas. Ia ingin sekali melanjutkan tidurnya karena ia merasa sangat lelah akibat kegiatan yang ia lakukan semalam bersama rifqi. Namun ia harus bangun karena ia harus pergi bekerja.

Hani melirik kearah rifqi yang masih tenang di alam mimpinya. Hani menatap wajah rifqi cukup lama, ingin rasanya hani menyentuh dan mengelus wajah rifqi namun ia urungkan karena ia tak mau membuat rifqi terbangun akibat ulahnya.

Hani melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Setelah membersihkan diri nya hani lekas memakai pakaian kerjanya.
Hani mendesah pelan. Hari ini adalah hari dimana rifqi harus pergi, kembali pulang ke tempat asalnya. Kembali menimba ilmu.

Hani tak tau apa yang harus ia lakukan, selama hampir 2 bulan ini ia terbiasa melakukan apapun bersama rifqi. Mulai dari tidur, makan, pergi main, nongkrong di caffe bahkan belanja keperluan sehari hari ia selalu bersama rifqi.

Mengapa tuhan jahat sekali. Selalu memisahkan ku dengan orang yang ku sayangi. Fikir hani dalam hati.

Tak mau berlama-lama terlarut dalam lamunan dan fikirannya. Hani segera menyelesaikan make up nya. Ketika ia sedang membereskan alat alat make up nya. Rifqi terbangun.

"Morning" ucap rifqi membuat hani sedikit terkejut.

"Kok udah bangun?" Tanya hani kepada rifqi.

"Udah dong" jawab rifqi seraya mengucek matanya.

"Flight jam berapa?" Tanya hani lagi,

"Jam 1 kurang. Check in nya ya nggak jam segitu" ucap rifqi dan diangguki oleh hani,

"Aku usahakan anter ke bandara ya nanti. Tapi nggak janji" ucap hani dan dibalas anggukan oleh rifqi.

Rifqi berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok giginya. Ia malas untuk mandi pagi ini. Ia berencana untuk melanjutkan tidurnya nanti setelah sampai mess.

"Kamu udah mau berangkat?" Tanya rifqi saat keluar dari kamar mandi.

"Heeum kenapa?" Tanya hani menatap rifqi bingung

Tanpa mengucapkan sepatah katapun. Rifqi berjalan cepat kearah hani sedetik kemudian hani sudah ada dipelukan rifqi.

"I will miss u baby" ucap rifqi sedikit berbisik ditelinga hani, membuat hani langsung merasa sedih dan ingin menangis saat itu juga. Namun ia urungkan karena ia tak mau make up nya luntur.

"I will miss you to" ucap hani dengan suara bergetar menahan tangis.

"Jangan nangis please. Nanti aja nangis nya" ucap rifqi menenangkan hani dan dibalas anggukan oleh hani.

Rifqi memeluk erat pinggang hani kemudian mengangkat tubuh hani dan memutar mutarnya. Membuat hani terkejut namun tak urung ia juga tertawa karena tindakan rifqi.

"Yuk ah berangkat. Udah siang" ajak rifqi ketika sudah menurunkan hani dari gendongannya.

*******

11.40 WIB

Hani melirik sekilas kearah jam yang melingkar manis di lengan kirinya. Sudah jam 11.40 dan ia takut telat.

Tadi terjadi perdebatan alot antara hani dan manager hani di office, perihal izin keluar. Manager hani tak mengizinkan hani untuk pergi ke bandara karena ia memang tak suka hani berpacaran dengan rifqi. Ntah alasan macam apa itu.

Hani_M
Km dmn?

Rifqi
Msh di dpn.
Lg ngopi.

Hani_M
Blm msk?

Rifqi
Blm. Knp?
Km dh mkn?

Ya wajar jika rifqi bertanya demikian karena tadi hani sempat mengatakan kalau dirinya tak jadi ke bandara. Namun ternyata ia jadi ke bandara dan ia tak memberi tahu rifqi.

Hani_M
Blm.
Km kpn mw ci?

Rifqi
Bntr lg

Hani_M
Jgn msk dlu
Km gmw ktmu aku?

Rifqi
Alah km jg ga akn dtg

Tepat setelah menerima pesan dari rifqi. Taxi yang hani naiki sudah tiba di bandara. Hani segera turun dan mencari sosok rifqi di keramaian

Hani_M
Km sblh mna

Rifqi
Depan Tung Tau

Hani sedikit berlari menuju Tung Tau salah satu merk kopi khas Bangka.
Dan disana. Hani melihat rifqi, faris dan dave.

Faris yang mengetahui kehadiran hani pun memberikan kode kepada rifqi. Membuat rifqi terkejut karena kehadiran hani yang secara tiba tiba.

"Kamu kok disini?" Tanya rifqi seraya berjalan menghampiri hani.

"Masih pakai baju kerja lagi" sambung rifqi ketika memperhatikan hani yang rapih menggunakan pakaian kerjanya. Dengan rambut yang masih berbentuk french twist. Dan heels yang cukup tinggi.

"Kan nggak bawa baju ganti" ucap hani mengingatkan rifqi membuat rifqi tersadar.

"Atuh kenapa nggak ganti baju dulu ke kosan? Kamu masih rapih banget. Takut dikira kalau kamu manager angkasa pura aku mah" ucap rifqi membuat hani terkekeh kemudian menjawab

"Nggak sempet"

Hani dan rifqi kemudian saling diam, tak mampu berkata apa apa lagi. Fikiran dan hati mereka campur aduk.

"Foto yuk" ajak hani kepada rifqi dan diangguki oleh rifqi.

Rifqi memanggil faris untuk memfoto mereka berdua. Setelah mengambil beberapa foto. Faris menyerahkan ponsel hani kemudian bicara kepada rifqi.

"10 menit lagi ci bro" ucap faris membuat hani semakin sedih kemudian rifqi diam.

Faris yang melihat hani berubah menjadi sedih pun lantas langsung membawa hani kedalam pelukannya, seketika tangis hani pecah. Membuat rifqi bingung tak harus melakukan apa selain mencoba menenangkan.
Setelah sekian lama hani nangis dipelukan rifqi. Saatnya rifqi faris dan dave untuk ci.

Hani hanya diam menatap kosong kearah rifqi dengan air mata yang terus mengalir. Dari kejauhan rifqi merasa tak tega melihat hani. Kemudian ia berlari kembali kearah hani. Memeluk hani dan berkata

"Kita pasti bisa ketemu. Aku yakin. Kamu jaga diri baik baik ya" ucap rifqi dan hanya dibalas anggukan oleh hani.

Hani terus melihat rifqi hingga rifqi sudah tak terlihat lagi. Ia mengambil ponselnya kemudian mengunggah foto dirinya bersama rifqi disalah satu akun media sosial miliknya.

'speechles' ketiknya. Send

Dengan langkah gontai. Hani melangkahkan kakinya untuk kembali ke hotel untuk bekerja

******
******

Jangan lupa vote :)

Slave become a QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang