07

19.4K 221 3
                                    

Aku terbangun dan sedikit terkejut dari tidurku karena ponselku yang berbunyi nyaring, hari ini aku masih off, dan sepertinya aku tidak memasang alarm, lalu itu bunyi apa fikirku dengan mata yang masih tertutup dan tangan yang meraih ponselku, bisa ku lihat disitu ada nomor tidak dikenali menelponku, dan aku baru menyadari jika itu bukan nomor ponsel biasa. Dengan penasaran aku pun menggeser layar ponselku.

"hallo assalamualaikum" ucapku dengan suara yang sedikit serak karena bangun tidur

"Hallo waalaikumsalam" balas sebuah suara diseberang sana, suara laki-laki yang kuperkirakan sudah bapak-bapak

"benar ini dengan hanifa?" tanya bapak itu lagi membuat jantungku berdebar karena menebak kira-kira siapakah gerangan yang menghubungiku barusan,

"iya benar dengan saya sendiri, maaf jika boleh tau dengan siapa saya berbicara?" tanyaku sopan\

"oh begini, saya Pak ismail dari Hotel Kr***d M****a Aceh, apa benar kemarin hani mengirim CV ke hotel kami?" tanya bapak yang bicara jika namanya ismail itu

"benar pak ismail saya hani dan saya kemarin mengirim cv ke hotel bapak"

"jika boleh tau posisi apa yang diamar oleh hani kemarin?" tanya pak ismail

"saya apply posisi waitress pak,"

"oh begitu, boleh saya interview sebentar?" tanya pak ismail membuatku terkejut dan takut secara bersamaan, jujur aku belum belajar sama sekali, aku takut aku tidak bisa menjawab apa yang ditanyakan oleh pak ismail.

"emm sekarang ya pak?" tanyaku kepada pak ismail, aku tau ini adalah pertanyaan bodoh, jelaslah interview nya sekarang dan hari ini, tidak mungkin kan interviewnya besok, gerutuku dalam hati.

"iya hani sekarang, sebenarnya bukan interview sih, saya hanya akan bertanya tentang beberapa hal saja, dan hanya sebentar, bagaimana bisa?" tanya pak ismail dan segera ku jawab bisa.

"baik hani, saya mau nanya, apa motivasi kamu melamar sebagai waitress dihotel saya?" pertanyaan pertama yang berhasil membuatku berfikir kira-kira apa jawaban yang cocok untuk menjawabnya, setelah mengumpulkan keberanian aku segera menjawab

"karena saya adalah orang yang suka dengan tantangan dan saya ingin memiliki banyak pengalaman, saya rasa dengan saya bekerja dihotel bapak saya bisa menambah ilmu dan pengalaman saya untuk karir saya dimasa yang akan datang"

"lalu kenapa kamu memilih untuk pergi ke aceh? Apakah orang tuamu tidak keberatan jika kamu pergi ke aceh?"

"saya ingin memiliki pengalaman kerja di kota yang islamnya kuat sekali pak, orang tua saya pun tidak keberatan saya pergi ke aceh, karena orang tua saya adalah tipe orang tua yang selalu mendukung apapun keinginan anaknya, asalkan itu baik untuk anaknya" ucapku asal, padahal orang tuaku tidak tau jika aku melamar kerja di aceh

"aktivitas hani untuk saat ini apa?" tanya lagi pak ismail

"untuk aktivitas saya sekarang saya masih bekerja di N*****l Bangka pak, sebagai daily worker barista" ucapku

"kenapa hani memilih kerja dibangka? Padahal banyak kota yang lebih besar dibanding bangka" ucap pak ismail membuatku mati kutu.

Bapak ini bilangnya hanya sebentar dan beberapa, lalu ini apa dia bertanya tentang hal hal yang diluar dugaanku, membuatku memutar otak hendak menjawab apa.

Setelah 20 menit berlalu, pak ismail akhirnya sudah selesai bertanya kepadaku, membuatku lega

"jadi jika saya meminta hani untuk bergabung bersama kami, apakah hani berminat? Tetapi saya tidak bisa menjanjikan hani sebagai staff disini, karena hani masih baru beberapa bulan bekerja di industry perhotelan dan masih minim pengalaman jadi saya juga tidak bisa langsung menjadikan heni sebagai staff, karena dihotel kamipun masih banyak daily worker yang harus kami pertimbangkan" ucapan pak ismail membuatku kecewa, jika aku harus pergi ke aceh namun harus kembali menjadi daily worker, itu lebih membuatku susah.

Ongkos untuk pulang ke lampung pasti lebih mahal dan aku tidak tau kondisi di aceh seperti apa, bagaimana kehidupan disana dan mahal atau tidaknya biaya hidup disana, dengan perasaan kecewa dan tidak enak, aku menjelaskan ke pak ismail jika aku tidak bisa menerima tawaran yang beliau berikan, bukannya aku menolak rejeki. Namun ada banyak hal yang aku pertimbangkan, jika aku pergi ke aceh, aku takut aku akan sulit untuk pulang ke lampung dan bertemu dengan kedua orang tuaku karena terhalang oleh harga tiket pesawat yang mahal. Walau sejujurnya aku sudah tidak nyaman dihotelku yang sekarang, namun aku lebih memilih bertahan daripada aku harus pindah ke aceh dan lebih jauh lagi pergi meninggalkan kedua orang tuaku.

Setelah selesai berbicara dengan pak ismail yang kulakukan hanya diam dan memandang langit-langit kamarku, aku berfikir apakah keputusanku dengan menolak pekerjaan tadi sudah benar atau salah. Jujur aku ingin sekali cepat-cepat pindah dari tempatku bekerja yang sekarang, dan ketika sudah dapat malah gaji yang kudapatkan akan lebih kecil dan lebih jauh lagi. Dan kenapa dari 50 CV yang ku kirim hanya 1 hotel yang merespon, ya allah apakah mencari pekerjaan sesulit ini, ucapku dalam hati.

Karena tidak mau terlalu berlarut dalam rasa penyesalan dan kekesalan aku memutuskan untuk mandi dan pergi berbelanja, mungkin dengan berbelanja dapat mengurangi rasa kesalku.

Aku langsung bergegas mengambil handuk dan segera berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

~~~

Aku meletakkan beberapa kantong plastik yang berisi belanjaanku,yaps aku baru saja pulang belanja, aku sengaja pergi berbelanja untuk menghilangkan kegalauanku, aku mengeluarkan minuman boba milk yang kubeli disalah satu outlet dimall tempatku belanja tadi.

Aku membuka-buka ponselku seraya terus meminum dan mengunyah boba dari minuman tersebut, aku mendesah pelan karena tidak ada yang menarik diponselku, biasanya selalu ada yang mengirimiku pesan, entah hanya sekedar mengingatkan untuk makan atau untuk sholat, namun sekarang tidak ada. Ya tuhan mengapa aku masih suka memikirkan rendy, padahal jelas-jelas rendy sudah membuatku sakit dan sedih, namun mengapa sesulit ini untuk melupakannya.

Sebelumnya move on adalah hal termudah bagiku, karena biasanya aku selalu memiliki gudang laki-laki. Jika salah satu dari mereka ada yang pergi, aku akan dengan sangat mudah untuk mendapatkan pengganti. Kebiasan yang buruk memang, namun itulah yang aku lakukan dulu, namun aku tidak melakukannya lagi semenjak aku menjalin hubungan dengan rendy.

Ketike menjalin hubungan dengan rendy aku berubah 180 derajat. Aku meninggalkan semua kebiasaan burukku yang memiliki pacar lebih dari satu, aku mencoba untuk menjadi wanita yang setia dan tidak mempermainkan perasaan laki-laki lagi, namun sepertinya keputusanku untuk setia adalah hal yang salah, buktinya rendy malah menduakanku dengan wanita yang ada di palembang sana. Ku akui aku memang jauh dan tidak secantik wanitanya yang sekarang, namun seharusnya dia sadar. Akulah wanita satu satunya yang bertahan walau aku tau dia sering main wanita dibelakangku, aku yang menemani nya dari dia nol hingga dia sudah bekerja saat ini, namun sepertinya semua yang aku lakukan sia-sia dan tidak berarti apa-apa.

Karena tidak mau terlalu jauh memikirkan rendy karena itu akan membuatku semakin bersedih, aku memutuskan untuk membaca wattpad diponselku, namun baru beberapa menit aku membaca aku merasakan mataku mulai lelah dan rasa kantuk pun datang, membuatku memutuskan untuk tidur dan berharap setelah aku terbangun dari tidurku aku tidak ingat apa-apa lagi tentang rendy.

"semoga mimpi indah, mimpi ketemu pangeran tampan misal" ucapku asal seraya memeluk guling kesayanganku, lalu tak lama dari itu aku sudah terlelap masuk kealam mimpi.

~~~~~~07~~~~~~

Slave become a QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang