Part 3

463 57 7
                                    

"Anak ibu tampan sekali" Ibu Tommy menghampiri Tommy yang sudah menggunakan kemeja putih di balut dengan jas berwana merah muda, yang benar-benar menambah kadar manis dari seorang Tommy.

"Bu, ini hanya acara pertunangan kenapa sudah seheboh ini?" Tommy menatap pantulan dirinya di cermin.

"Kau ingat Tom? Keluarga kita dan keluarga Jimmy banyak dipandang orang, jadi ayah ingin membuat yang special"

"Kayak nasi goreng aja isi special"

"Sudah ikuti saja kata ayah. Acara akan mulai, ayo temui calon tunanganmu yang tampan itu"

"Ibu memang tidak punya selera yang tinggi ya, orang cupu seperti itu tampan darimana"

"Ibu tidak akan menanggung kalau kamu jatuh cinta dengan Jimmy"

"Itu tidak akan pernah terjadi bu" Tommy pergi meninggalkan ibunya keluar dari ruang ganti yang sudah disiapkan oleh pihak hotel tempatnya dan Jimmy akan melangsungkan pertunangan.

"P'Tom udah siap?" Nat yang bertemu dengan Tommy menyapa Tommy.

"Diam kamu, ini semua salah mu. Kenapa juga kamu sudah punya tunangan"

"Kan awalnya P'Tom juga yang nolak P'Max, jadi ayah menjodohkannya denganku"

"Bagaimana rasanya dijodohkan?"

"Awalnya tidak enak Phi, tapi seiring berjalannya waktu juga 'enak'" Nat tersenyum jail.

"Apa yang sudah dilakukan si Max itu sampai kamu nakal gini sih Nat"

"Gak ada, P'Max baik sama Nat dan juga 'gentle'"

"Makin stres aku bicara sama kamu"

"Tom, sudah siap? Ayo nak Jimmy sudah menunggu" Ayah Tommy menghampiri Tommy untuk menjemput anaknya ke tempat acara.

"Iya yah"

Tommy beserta keluarganya sudah sampai di sebuah ballroom yang sudah di hias sedemikian rupa untuk acara pertunangan Jimmy dan Tommy hari ini. Jimmy dan keluarganya sudah menunggu disana dan juga terlihat beberapa tamu undangan yang merupakan saudara dan juga rekan bisnis dari kedua belah pihak.

Jimmy berdiri gagah dengan kemeja putih di balut dengan jas berwarna kuning di atas panggung. Tommy yang awalnya acuh, sedikit merasa terkesima *ingat hanya sedikit* melihat Jimmy tanpa menggunakan kacamata-nya. Tommy akui Jimmy keren.

'Dia keren seperti ini, kenapa tidak seperti ini saja penampilannya' Tommy berkata dalam hati saat melihat Jimmy tersenyum menyambut dirinya.

Tommy sudah naik ke atas panggung, dirinya dikejutkan dengan Jimmy yang sudah mengulurkan tangannya bersiap menyambut tangan Tommy.

Tommy yang sedikit bingung hanya mematuhi Jimmy dengan menaruh tangan kan kirinya untuk di sambut dan di genggam oleh tangan besar Jimmy.

'Hangat. Apa yang kamu pikirkan sih Tom'

"Baik acara akan segera dimulai" MC membuka acara hari ini.

Keseluruhan acara berjalan dengan lancar, cincin pertunangan sudah tersemat di masing-masing jari manis Jimmy dan Tommy. Semua bersuka cita, kecuali satu orang yang sudah mendumel dalam hatinya.

"Ayah, kapan acaranya selesai? Aku ingin istirahat" eluh Tommy kepada ayahnya.

"Tunggu sebentar, setelah ini kamu dan Jimmy akan mendapatkan hadiah pertunangan dari kami"

"Hadiah apapun itu cepatlah, aku ingin pulang dan istirahat"

"Perhatian, bapak ibu hadirin, kita sudah berada di penghujung acara. Untuk menutup acara ini, saya harap kedua tokoh utama kita pada hari ini untuk naik ke atas panggung"

Forced to Marry (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang