Beberapa hari setelah Tommy menghilang keadaan perusahaan keluarga Jimmy dan Tommy mengalami penurunan penjualan. Team marketing sudah melakukan yang terbaik bahkan lebih baik daripada waktu-waktu sebelumnya.
"Pa, apakah sudah mulai membaik?"
"Belum Jim, bahkan bertambah buruk"
"Apa yang sebenarnya terjadi Pa? Kenapa tiba-tiba seperti ini? Apa ini ada hubungannya dengan batalnya pertunangan Jimmy?"
"Sepertinya iya nak. Papa tidak tau akan menjadi seburuk ini"
JimJim Corp milik Jimmy merupakan perusahaan di bidang property dan memegang saham terbesar di beberapa Mall di Bangkok, sedangkan Tomies Corp merupakan perusahaan di bidang arsitek dan design dan juga memegang saham terbesar kedua di beberapa Mall setelah JimJim Corp. Dua perusahaan ini sudah bekerjasama semenjak mendiang kakek Jimmy dan Tommy, tidak bisa dipungkiri bahwa kerjasama mereka sama-sama menguntungkan.
*tok tok tok* "Permisi Pak, CEO dari Tomies Corp datang ingin menemui anda"
"Persilahkan untuk masuk"
CEO dari Tomies Corp yang merupakan ayah dari Tommy memasuki ruangan Papa Jimmy.
"Bagaimana keadaan perusahaanmu?"
"Sangat buruk Karn" Karn merupakan nama dari Papa Jimmy.
"Perusahaanku juga sama buruknya Ton" nama ayah Tommy.
"Maafkan aku, karena Tommy membatalkannya, kita berdampak seperti ini"
"Tidak apa-apa, kita menanggung nya bersama-sama. Jim, tolong urus kerjaan Papa ya, Papa dan Om Ton akan mengadakan rapat dengan para pemegang saham"
"Iya Pa" Jimmy yang memang sudah terbiasa diajarkan pekerjaan Papa-nya mengangguk meng-iyakan arahan Papa-nya.
Papa Jimmy dan Ayah Tommy meninggalkan ruangan itu dan tersisa hanya Jimmy yang sedang melamun dan memikirkan suatu hal.
'Aku tau kalau pertunanganku dengan Tommy tidak berjalan baik akan berdampak buruk dengan keluarga kami, tapi sampai sekarang aku tidak pernah tau apa alasannya. Sebenarnya ada apa? Apa ini ada hubungannya dengan kakek?' Jimmy melamun hingga tidak tau bahwa sekretaris dari Papa Jimmy datang.
"Tuan Jimmy. Tuan, permisi" hingga panggilan kesekian Jimmy baru tersadar.
"Ah iya, maaf aku melamun"
"Kalau anda sedang tidak enak badan, lebih baik beristirahat saja dulu di rumah tuan"
"Tidak, aku tidak apa-apa, ada apa Pak Aof kemari?"
"Saya mengantarkan beberapa berkas yang perlu di setujui oleh Pak Karn"
"Baik, serahkan saja padaku, aku akan memeriksa nya terlebih dahulu"
"Baik tuan, saya permisi dulu"
"Terima kasih"
Jimmy yang merupakan pewaris dari JimJim Corp memang terkenal dengan kesopanannya dan juga rendah hati. Tidak salah jika seluruh karyawan juga menyukai anak dari CEO mereka ini.
Hari sudah malam, tapi Jimmy masih setia diruangan Papanya mengerjakan kerjaan yang sekiranya Jimmy bisa bantu.
*cklek* "Loh Jim, kenapa masih disini nak?"
"Aku masih mengerjakan beberapa pekerjaan Pa"
"Sudah-sudah lebih baik kamu pulang, besok kan harus kuliah"
"Tidak apa-apa Pa, lebih baik Papa saja yang pulang, Papa keliatan sudah capek sekali, Jimmy hanya ingin membantu meringankan beban Papa"
"Papa baik-baik saja Jim" Papa Jimmy mendekati Jimmy untuk melihat pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced to Marry (End)
FanfictionJimmy & Tommy berasal dari keluarga terpandang. Karena perjanjian kakek mereka dulu, mereka harus dijodohkan, tanpa memandang gender. Tommy menolak, tetapi Jimmy tidak. Karena Jimmy menaruh hati pada Tommy semenjak menjadi mahasiswa baru, saat itu T...