Chapter 9

20K 1.6K 160
                                    

Mew masuk ke dalam mobilnya tentunya dengan Gupi yang berada di gendongannya.

"Kaownah, kita kembali ke mansion!" ucap Mew

"Baik, tuan!"

Mew pun menatap Gupi yang sedikit menunduk. Ia menghela napas dan mengangkat dagu Gupi lembut.

"Baby? Apa pria tadi menyakitimu? Ada yang terluka?" tanya Mew membuat Gupi mengangguk polos dan seketika membuat Mew panik.

"L-lwutut Gupi luka D-dwaddy! Tadi jwatuh pas mawu ke t-Twaman!!" ucap Gupi menunjuk lututnya yang sedikit lecet membuat Mew pun sedikit lega. Setidaknya, babynya tidak terluka parah.

Mew pun mengambil kotak P3K yang memang selalu ia bawa di mobilnya. Ia mengeluarkan plester bergambar kucing imut yang membuat Gupi berbinar. Mew pun menempelkan plester itu di lutut Gupi lalu mengecupnya kecil.

"Nah, sudah! Apa masih sakit baby?"

"Heum, ndak Dwaddy! Hehe~" Gupi pun kembali memeluk Daddynya erat.

"Gupi?" panggil Mew dengan nada mengintimidasi membuat Gupi tersentak karena tadi Daddynya masih memanggilnya dengan lembut namun mengapa sekarang ia memanggilnya sedikit kasar.

"Y-ya Dwaddy?" jawab Gupi menatap Mew takut-takut.

"Kenapa tadi tidak menunggu di depan rumah? Kan sudah dibilangin jangan kemana-mana sampai Kaownah menjemput! Kok kau nakal hm?" tanya Mew dengan nada sedikit tinggi membuat Gupi takut.

"M-maaf Dwaddy... Gupi cCalah hiks" Mendengar isakan Gupi membuat Mew merasa tidak tega dan menghela napas.

"Daddy khawatir sayang... Kalau tadi kamu diculik sama om-om jahat gimana, hm?" tanya Mew membawa Gupi ke pelukannya.

"Hiks ndak mawu Dwaddy! Maaf Gupi calah... Jwanji ndak diulang hiks" ucap Gupi membuat Mew terkekeh kecil.

"Baiklah, Daddy maafkan tapi ingat jangan diulang lagi na~" ucap Mew dan diangguki kecil oleh Gupi.

Gupi pun memeluk Mew erat sambil sedikit terisak, namun karena kelelahan menangis ia pun tertidur.

Semenjak kejadian hari itu, Mew memperketat penjagaan di mansionnya dan selalu memastikan babynya aman. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, sudah setahun Gulf tinggal bersama Mew. Gupi pun mulai jarang muncul membuat Mew merasa sedikit lega karena jika babynya berada dalam mode little secara tiba-tiba akan cukup membahayakan.

Saat ini Gulf sedang sarapan bersama Mew. Mereka makan dengan tenang hingga Kaownah menelpon Mew.

"Ada apa Kaownah?"

"..."

"Apa?! Lagi, kau pasti bercanda! Aku sudah menanganinya kemarin dan hari ini masalah yang sama terulang lagi?!"

"..."

"Hahh... Baiklah aku segera kesana!"

Mew pun menutup panggilan dan berdiri dari tempat duduknya. Gulf yang melihatnya merasa bingung.

"Phi? Mau kemana?" tanya Gulf melihat Mew yang mengambil kemeja serta jas kantornya.

"Maaf sayang ada masalah di kantor yang harus phi tangani, apakah tidak apa kau phi tinggal sebentar?" tanya Mew lembut sambil memakai setelan kantornya.

Gulf pun tersenyum maklum, "Tentu tak apa phi! Aku tau pekerjaan phi pasti penting, su su na phi!" ucap Gulf menghampiri Mew dan membantu Mew merapikan dasinya yang sedikit berantakan. Tak lupa memberi kecupan kecil di pipi Mew, membuat Mew terkekeh dan mengecup kening Gulf. Mew pun pamit pergi pada Gulf.

BabyBoy~👼❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang