"Kao!" teriak rekan bantuan dari atasan Kao.
"Target kemungkinan berada di lantai paling atas, segera periksa! Aku akan segera menyusul!" perintah Kao dan diangguki oleh rekan bantuannya yang berjumlah 3 orang.
Setelah ketiga rekannya pergi menuju lantai atas untuk mengecek, Kao melihat ke arah Gulf.
"Sebaiknya kau menunggu di sini Gulf..." ucap Kao.
"Kenapa?! Aku ingin ikut!" bantah Gulf.
"Tapi-"
"Aku bisa menjaga diriku sendiri Kao!" ucap Gulf dan Kao pun mengangguk pasrah. Tidak ada gunanya memaksa Gulf, 'Ia masih keras kepala seperti dulu...' batin Kao sambil tersenyum kecil.
"Kau boleh ikut, tapi tetaplah di belakangku!"
Gulf pun mengangguk dan mengikuti Kao yang menyusul anggota rekannya.
Di lantai atas, seluruh rekannya berdiri di depan satu-satunya ruangan di lantai itu, salah satu dari mereka mencoba menguping dan rekannya yang lain memberi isyarat pada Kao bahwa tersangka ada di dalam.
"Jangan bertindak gegabah, mengerti Gulf?" bisik Kao dan diangguki oleh Gulf. Kao pun memberi isyarat pada rekannya untuk mendobrak pintu tersebut.
Brakkk...
Ketiga rekan Kao pun melihat sekitar ruangan dengan senjata yang siap menembak bila terjadi bahaya.
Di dalam ruangan tersebut, terdapat Mew yang terkapar lemah dengan wajah pucat dan luka di sekujur tubuhnya. Gulf yang melihat itupun langsung membulatkan matanya dan mencoba untuk berlari menghampiri Mew.
Namun Kao menahannya, membuat Gulf merasa bingung sekaligus kesal.
"Apa yang kau lakukan Kao?! LEPAS! PHI MEW BERTAHANLAH!!" teriak Gulf mencoba melepaskan tangan Kao yang menahannya.
"Tunggu Gulf! Bukankah tadi sudah kubilang jangan bertindak gegabah?!" tegur Kao.
"Tapi-"
"Itu hanya hologram, Gulf..." ucap Kao memotong ucapan Mew.
"A-apa..?" ucap Gulf bingung dan perlahan berhenti memberontak.
Kao pun menunjuk ke arah sudut ruangan, "Lihat itu Gulf, terdapat cahaya kecil yang berasal dari sebuah alat kecil. Itu hanya bayangan hologram," jelas Kao.
Rekan Kao pun mendekati benda pemancar hologram tersebut dan menghancurkan alat tersebut. Seketika hologram bayangan Mew pun menghilang.
"Lihat? Sudah kubilang, jangan gegabah! Tunggu arahanku dan tetap di belakangku, Gulf," pesan Kao.
Gulf pun memasang raut wajah bersalah, Kao yang melihat itu pun mengelus kepala Gulf. "Tak apa Gulf, sekarang tunggulah di sini. Aku akan mengecek ke dalam pintu itu," ucap Kao sambil menunjuk pintu di ujung ruangan itu.
Gulf pun mengangguk dan Kao pun menyuruh rekannya untuk mengikutinya masuk ke dalam ruangan dibalik pintu itu untuk mencari Mew.
Sebenarnya Kao mudah merasa khawatir pada Gulf akibat sebuah kejadian di masa lalu mereka.
.
.
.
"Kao!"
Kao yang merasa dipanggil pun menoleh dan mendapati sahabatnya sedang berlari ke arahnya sambil membawa sebuah kotak bekal.
"Gulf! Kau membawakanku bekal?" tanya Kao antusias.
"Heum, ayo makan bersama! Jangan latihan terus, istirahat sebentar nanti kau sakit!" omel Gulf pada Kao yang hanya ditanggapi dengan cengiran oleh Kao.
KAMU SEDANG MEMBACA
BabyBoy~👼❤
Fanfiction"Daddy?" "Yes, kitten?" Mew 🐼 - Top Gulf ⚽️ - Bottom WARNING ⚠️ BxB area! Jangan salah lapak! H0mophobic out!