“Sayang, apa yang kau lakukan?!!” teriak Ayah Gulf marah dan Ibu Gulf dengan cepat memeluk erat Gulf.
“AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN KAU MEMBAWA ANAKKU PERGI HIKS!!” teriak Ibu Gulf sambil menangis.
Ia memeluk Gulf erat tidak ingin putra semata wayangnya itu dibawa pergi.
“Ambil dia” perintah Mew dan para
bodyguard Mew pun mencoba meraih Gulf.“GULF LARI!!” teriak Ibu Gulf yang berusaha melepaskan diri dari kungkungan salah satu bodyguard Mew.
Gulf pun berlari sekuat tenaga menuju jendela kamarnya. Ia melompat turun dan memanjat ke rumah pohon tempat ia biasa bermain. Mencoba bersembunyi di tempat teraman. Ia ketakutan hingga akhirnya little Gupi mengambil alih tubuhnya.
“Hiks bundaa~ Huwaaa, Gupi a-atut bundaa~!!” tangis Gupi memenuhi rumah pohon itu.
Hingga terdengar suara ketukan dan Gupi menutup mulutnya menahan tangisannya.
“Gulf? Ayo keluar babyboy~ Aku tidak akan menyakitimu!” bujuk Mew yang tau bahwa si manis ada di dalam sana.
Ia membuka kenop pintu rumah pohon itu dan masuk mencari Gulf.
Begitu ia masuk, dapat ia lihat pintu lemari yang sedikit terbuka sehingga ia tau Gulf bersembunyi didalam lemari tersebut.
Mew tersenyum kecil, ‘manis’ batin Mew.
Ia pun berjalan ke arah lemari itu dan membuka pintunya lebar. Dapat ia lihat Gulf yang terkejut dan langsung menangis kencang sambil mencoba mendorong dan memukul Mew.
Namun, tentunya tidak berefek apapun bahkan Mew terkekeh melihat pria manis dihadapannya ini.
“Hey, berhentilah! Nanti kau lelah, kitten~” ucap Mew yang mencoba menenangkan Gulf. Namun Gulf tak kunjung berhenti hingga Mew menahan tangan mungil Gulf.
“HUWAAA!! BUNDAA TWOLONG GUPII~!!!” teriak Gupi kencang dan Mew menyadari bahwa si manis sedang dalam mode littlenya.
“Gupi? Sudah jangan menangis, Daddy di sini sayang~” ucap Mew lembut sambil mengelus pipi Gulf. Gupi pun menatap ke arah Mew sambil memiringkan kepalanya bingung.
“D-dwaddy? Hiks T-thamu ciapwa? Kok bunda nangis abis lwiat kamu?!” tanya Gupi polos membuat Mew gemas dan perlahan mendekat ke arahnya.
“Mulai hari ini, panggil aku Daddy mengerti? Bunda dan Ayahmu ingin kamu tinggal dengan Daddy mulai hari ini, kitten~ Kamu mau kan sama Daddy?” tanya Mew lembut
“T-tapi Gupi bakal k-kwanen bunda dan ayah, Dwaddy~!” ucap Gupi dengan mata berkaca-kaca.
Mew pun tersenyum gemas sambil mencolek hidung Gupi.
“Tenang, ayah dan bunda pasti bakal baik-baik saja! Di rumah Daddy banyak cemilan dan games juga! Pasti kitten suka di sana~ Mau kan tinggal sama Daddy?” ucap Mew
“Uwaahhh!!! Iya Gupi mawu Daddy~!” ucap Gulf bersemangat dan Mew langsung menggendong Gulf dengan posisi koala hug lalu membawanya pergi dari rumah pohon itu.
“Aku sudah mendapatkan kittenku, kita pergi sekarang” perintah Mew dan diangguki oleh Kaownah serta para bodyguard Mew.
Mereka pun pergi dengan Gulf yang tertidur di pelukan Mew.
30 menit kemudian…
Akhirnya mereka sampai dan Mew langsung menggendong Gulf masuk ke mansionnya.
Ia disambut para maid yang kebingungan melihat tuannya membawa seorang pria manis.
“Mulai hari ini kalian semua harus menuruti perintah dan kemauan kittenku! Tidak ada yang boleh membantah ataupun menyakitinya, kalian paham?!” teriak Mew lantang
“Siap tuan!!”
Mew pun langsung membawa Gulf menuju kamarnya dan merebahkan Gulf di kasur King Sizenya.
Ia pun menuju kamar mandi dan segera membersihkan dirinya. Ketika Mew sedang mandi, Gulf terbangun dan kebingungan.
‘D-dimana aku?’ batinnya. Ia turun dari ranjang dan melihat sekitarnya. Dan tiba-tiba ia teringat akan kejadian sebelumnya.
‘S-shit, Gupiii mengapa kau mau dibawa oleh om-om pedo ini dasar bodoh?!’ batin Gulf kesal dengan littlenya.
Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan menampakan Mew yang hanya memakai handuk dengan dada yang tereskpos jelas dan rambut yang basah.
‘Sexy…’ batin Gulf tanpa sadar lalu wajahnya pun memerah.
“Ah kitten, kau sudah bangun~?” tanya Mew dan menghampiri Gulf yang ia kira masih dalam mode littlenya.
“…” Gulf hanya diam, ia mencoba untuk mengalihkan pandangannya agar tidak melakukan kontak mata dengan Mew.
“Kitten? Kau kenapa?” tanya Mew mencoba mendekati Gulf membuat Gulf gelagapan dan langsung berteriak.
“J-JANGAN MENDEKAT!!” Mew tentunya terkejut dan menyadari Gulf tidak lagi dalam mode littlenya.
“G-gulf? Hey, tenanglah kau tak apa?” tanya Mew berhati-hati. Sedangkan Gulf pun mulai berkaca-kaca menahan tangis. Ia bingung mengapa ia bisa di sini dan mengapa ibunya menyuruhnya kabur.
“M-mengapa aku di sini? MANA IBU DAN AYAHKU HAH?!” bentak Gulf pada Mew, membuat Mew terkejut dan menghela nafas lalu mendekati Gulf.
“K-KUBILANG J-JANGAN MENDEKAT!!!” teriak Gulf semakin meringkuk takut, bahkan suaranya bergetar.
“Akan kujelaskan mengapa kau disini, ayahmu menyerahkanmu padaku dan yah, sekarang kau tinggal bersamaku, sekarang tenang dulu oke?” jelas Mew sambil perlahan mendekati Gulf.
“H-hah?! Kau bohong kan, mana mungkin ayah memberikanku padamu?!” ucap Gulf masih tidak percaya ayahnya tega memberikannya pada orang asing di depannya.
“Hey, tenanglah kenalkan namaku Mew Suppasit. Ayahmu sudah menandatangani surat perjanjian yang menyatakan bahwa dia memberikanmu padaku. Jadi, mulai hari ini kau milikku, kitten” ucap Mew tersenyum penuh arti.
Gulf pun menelan ludahnya kasar dan menatap tak percaya pria di depannya ini. Ia menelusuri sekitarnya dan menatap kembali Mew. Sedetik kemudian, Gulf mendorong Mew kuat hingga Mew sedikit mundur kebelakang.
Melihat ada kesempatan, ia segera berlari menuju pintu dan mendobrak pintu itu kuat.
Ya, meski terlihat lemah Gulf memegang sabuk hitam taekwondo jadi jangan remehkan kekuatannya.
“Kittenku sedikit galak rupanya, ingin bermain-main hm? Baiklah ayo bermain… ” ucap Mew tersenyum miring melihat Gulf yang berlari keluar kamar dan menuruni tangga.
.
.
.Hehe akhirnya mimin update :'D
Mimin mulai lebih panjangin chapternya demi kalian :3❤
Jangan lupa vomment gaise 🤸♀️🤸♀️🤸♀️
See you next chapter 🙈
KAMU SEDANG MEMBACA
BabyBoy~👼❤
Fanfiction"Daddy?" "Yes, kitten?" Mew 🐼 - Top Gulf ⚽️ - Bottom WARNING ⚠️ BxB area! Jangan salah lapak! H0mophobic out!