Chapter 13

14.2K 1.2K 76
                                    

Drap...

Drap...

Drap...

"Sial!" umpat Gulf yang berlari memasuki lobi kantor Mew.

"Phi Gun!" teriak Gulf membuat Gun tersentak.

"Astaga Gulf! Ada apa teriak-teriak huh?!" tanya Gun sambil mengelus dada sabar.

"Dimana Phi Mew?!" tanya Gulf tergesa-gesa.

"K-kurasa T-tuan Mew ada di ruangannya-"

"Terima kasih phi!" ucap Gulf dan melesat menuju lift. Di dalam lift ia teringat perkataan Kao tadi.

.

.

.

"Katakan"

"Ini tentang Mew... kekasihmu..." ucap Kao.

Mendengar nama kekasihnya Gulf seketika panik. "Ada apa dengan Phi Mew?!" tanya Gulf dengan cepat.

"Sekertaris barunya adalah kaki tangan salah satu mafia buronan di divisi kepolisian daerahku..." 

Gulf pun seketika terdiam, ia shock dan segera menyadari bahwa kekasihnya dalam bahaya.

"Kao, aku akan pergi ke kantor Mew. Akan kuhubungi kau nanti!" perintah Gulf sambil berlari keluar cafe.

.

.

.

"Huft... huft... huft..." deru napas Gulf beradu dengan langkah kakinya menuju ruangan Mew.

Ceklek

Gulf memutar kenop pintu ruangan Mew dan dengan tergesa-gesa membuka pintu ruangan tersebut.

Sepi... satu kata untuk mendeskripsikan keadaan ruangan itu.

"PHI?! PHI MEW?!" teriak Gulf sambil mengecek setiap sudut ruangan mencari keberadaan Mew.

"Phi... hiks phi kau di mana?!"

Gulf pun mulai putus asa, ia terjatuh di lantai dan isakan mulai keluar dari bibir mungilnya.

"Hiks... P-phi Mew..." isak Gulf.

Gulf pun mengambil handphonenya dan mencari nomor Kao untuk mengabari Kao.

Namun ketika sedang menghubungi Kao, seseorang membekap Gulf dengan sebuah kain membuat Gulf tersentak. Ia menjatuhkan handphonenya dan mencoba melepaskan diri.

"Halo? Gulf? Gu-"

Krak...

Handphone milik Gulf diinjak oleh orang yang membekapnya hingga handphone Gulf retak dan panggilannya dengan Kao terputus.

"Uhmm! Hmm! Mmmnnh! Hhm.."

Perlahan, Gulf berhenti menggeliat dan kesadaran Gulf hilang.

.

.

.

Mata Mew perlahan terbuka dan matanya menangkap sinar lampu yang bersinar terang.

'Dimana aku..?' batin Mew namun saat mencoba menggerakan kaki dan tangannya, ia menyadari bahwa ia diikat di sebuah kursi. Mulutnya pun ditutup sebuah kain sehingga ia tidak bisa berbicara.

Ia melihat sekelilingnya, ia berada di ruangan yang kecil dan sempit dengan hanya diterangi satu lampu di tengah ruangan itu.

"Well.. well.. well... hello Mr. Suppasit! It's nice to meet you again~" ucap seseorang membuat Mew tersentak dan mencari sumber suara tersebut.

BabyBoy~👼❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang