Chapter 21 : Magang [2].

460 94 1
                                    


Nicreto memberikan Tablet pada bakugou untuk menonton aksi mereka dari sana dan memperhatikan nya.

" Lumpuhkan saja target. Jika bisa jangan sampai melukai nya biarkan pingsan. "

" Siap. " Balas arlica paham.

Mereka pun turun dari atas gedung tanpa suara dan menggunakan beberapa tempat dari sisa-sisa bangunan yang ada.

Arlica langsung melompat dari atas dan saat hampir sampai di bawah dia memegang Pipa dan melompat kecil agar tidak membuat suara.

Nicreto pun kemudian menembakkan puluru suntikan dengan cairan bius ke penjaga yang berjaga di depan pintu. Mereka terkena sasaran dan jatuh.

Namun sebelum jatuh arlica menangkap mereka dan membaringkan agar tidak membuat suara.

Keduanya bertatapan dan mengangguk bersamaan. Nicreto menggunakan Quirk nya dan menyatu ke dalam bayangan. Arlica berdiri di atas pintu dengan kaki nya mengait pada Pipa diatas pintu agak tinggi.

Dia bergelantungan terbalik dan menunggu jika ada orang yang lolos dan keluar dari pintu. Benar saja sesaat kemudian pintu terbuka dan disana keluarlah orang orang panik.

Namun saat mereka hendak melarikan diri dari pintu. Arlica memegang kepala mereka dan membenturkan nya cukup keras.

Langsung saja mereka pingsan disana. Dengan busa dimulut mereka.

" Lucky. " Katanya.

Disaat yang sama nicreto keluar dari pintu membawa Target mereka.

" Misi Selesai~ " Pekik Nicreto bahagia dan gampang.

" Bakugou turun dan bantu kami untuk membawa mereka nanti ke polisi. "

Bakugou pun turun dari atas atap. Dia menatap keduanya.

" Ini lebih gampang daripada yang kuduga. "

" Yah. Ini bukan markas mereka jadi ini mudah. Dan untuk markas mereka kita urus setelah membawa mereka. " Kata nicreto.

" Kita akan langsung menyerbu? " Tanya bakugou.

Nicreto dan arlica mengangguk akan hal tersebut.

" Malam ini mari kita mengamuk. Karena tempat mereka itu cukup jauh di pinggir kota. " Kata Nicreto dengan senyuman cerah bak malaikat maut.

Mereka pun akhirnya membawa ke Petugas kepolisian dan menangkan mereka.

-------

Dipinggir Kota...

" Hei! Apa kau bercanda ini hanya gudang kecil saja! " Teriak bakugou agak emosi.

" ... Gunakan otakmu dong. Dibawah gudang itulah markas mereka. Dibawah tanah singkat nya. " Kata arlica mengejek.

" ... "

" Mereka seperti hama. Ada banyak orang disana. " Guman Nicreto mengamati.

" Sekitar... 150 orangan. "

Bakugou mulai menatap mereka seolah mereka gila. Yah pada dasarnya mereka memang gila.

" Apa. Bayarannya tinggi kau tau. Aku akan membagimu tenang saja bakugou. " Jawab Nicreto santai.

Bakugou sejujurnya tidak membutuhkan uang namun setelah mendengar hal yang diucapkan oleh petugas kepolisian khusus atau apalah itu dia percaya.

" Oh untuk bayaran nya nanti akan di transfer dalam rekening anda tuan Nicreto. "

Untuk kali ini dia sungguh ingin diam saja apapun yang terjadi.

" Baiklah. Ayo, tenang saja mereka Cukup Pro namun kau bisa mengalahkan mereka dengan cukup mudah bakugou. Tinggal pukul sekuat tenaga atau ledakan mereka atau juga dibius itu terserah kau. " Kata Arlica memberitahu hal yang malah bikin...

Bakugou menghembuskan nafas kali ini. Dia hanya mengikuti saja.

Setelah itu bakugou menyadari.
Bahwa dia tidak salah pilih tempat magang namun juga memilih pilihan yang kurang tepat.

------

Besoknya kemudian...

" Kemarin cukup bagus. " Puji Nicreto pada kedua magang nya sebenarnya hanya 'satu' anak magang nya.

Bakugou terlihat agak kusut daripada biasanya kali ini. Dia punya mata panda agak kabur diwajahnya.

Arlica menuangkan Cocktail dan meminumnya dengan santai. Mau bagaimana pun dia sudah cukup usia.

Usianya itu 16 Tahun lo ke atas dikit.

" Oh iya. Kau tau tentang pembunuh pahlawan Stain kan? " Tanya Nicreto pada arlica.

Arlica mengangguk akan hal tersebut dan tiba-tiba teringat sesuatu.

" Oh benar juga. Lida mungkin akan mencari masalah dengan Stain. " Guman nya.

" Hah, pria Mata empat itu.. "

" Lida... Oh maksud nya adik dari Ingenium itu! Yah, itu kemungkinan besar akan terjadi. Mengingat karena Stain Ingenium tidak bisa menjadi hero lagi. Dan kulihat bocah lida itu juga sangat mengagumi kakak nya. Menyedihkan. " Kata Nicreto.

Arlica mengangguk akan hal tersebut.

" Apa kau tidak disuruh untuk turun tangan? " Tanya arlica.

Nicreto menggeleng. " Sudah ada endeavour yang kesana jadi tak perlu khawatir. " Jawabnya sambil kembali meminum wine.

Bakugou menyimak keduanya dalam diam.

" .. Dan.. Kau tidak memberitahu nya? " Tanya nicreto sambil menatap Arlica.

Arlica menggeleng akan hal itu.

" Memberi tahu apa? " Tanya bakugou bingung.

" Kakak dari todoroki dan anak dari endeavour. Yang dikatakan meninggal di ruang pelatihan ayahnya saat terbakar. Tapi sejujurnya dia masih hidup sampai saat ini. " Kata Arlica.

Bakugou terbelalak karena terkejut akan hal itu.

" Todoroki Touya. Dikatakan mati karena api dari ayahnya yang membakar ruang latihan saat dia marah. Dan saat itu Touya sejujurnya pergi melarikan diri dari sana. Tidak ada yang mengetahui hal tersebut. " Guman Nicreto sambil menatap Televisi.

" Kemungkinan apa yang terjadi ya.. " Katanya dengan senyuman kecil seperti anak penasaran dengan sesuatu hal baru.

" ... Singkat saja. "Ucapan arlica.

Ting!.
Arlica menyentil gelas Cocktail nya.

" Dia akan menjadi Villain. " Lanjutnya kembali.

" Setuju. Dia sudah dendam dan pastinya akan melakukan apapun untuk balas dendam pada endeavour. Pak tua Kolot penggila Nomor 1 itu. " Sambung Nicreto mengejek.

" Bukannya itu bahaya? " Tanya bakugou merasa aneh.

" Itu sudah biasa terjadi. Ada banyak orang yang punya dendam dan akhirnya menjadi villain. Tapi kali ini Touya ini akan punya Potensi besar yang bagus. Dia akan menjadi Villain elit. " Kata Nicreto.

" Quirk nya adalah Api biru yang panas tapi.. Tubuhnya mengikuti tubuh ibunya cukup lemah. " Kata arlica.

Arlica mengeluarkan Foto Milik Touya masa kini.

" Yeah. Itu orang ini. Jika dibandingkan dengan Foto kecilnya sebelum Dilatih pak tua itu. Sungguh perbedaan yang besar. " Komen Nicreto.

Bakugou melihat nya.
Foto Seorang lelaki dengan surai hitam dan terlihat berbeda dari Todoroki namun jika dilihat dengan jelas dan menghapus bekas luka akan ada sedikit kemiripannya disana.

' Dendam, ya... '

Girls Of marionetteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang