🌺 Normal (Epilog)

190 23 8
                                    

"Senpai... suki da"

Sepasang mata biru menatapku dengan serius.

Apa yang kupikirkan saat melihat mata diamond-nya?

Hanya satu kalimat yang terlintas dibenak-ku...

"Gomenasai"

...Kimi janai.

📚📚📚

Hai para readers tercinta author, namaku Mitsuba Sousuke. Saat ini aku duduk dihadapan temanku yang arwahnya sudah melayang kelangit karna...

"Aku ditolak"

...patah hati.

"Kan sudah ku katakan"

Kou mengangkat kepalanya dari meja.
"Ha'i! Ha'i! Kau benar" kembali menenggelamkan kepalanya. "Apa yang harus kulakukan"

"Kan ku beri hint" perkataan Mitsuba membuat Kou mengangkat kepalanya kembali (lagi). "Servant"

Kou mentautakan alisnya, tak mengerti.
"Nani sore?"

Mitsuba mendecih kesal, mutar bola mata pink-nya.
"Kau memang anting baka!"

"Kau yang baka!"

💛💛💛

Langit sudah memerah, waktu pulang sekolah sudah tiba.

Kou masih menimang-nimang perkataan Mitsuba sembari melangkah ke loker sepatu.

Pujaan hatinya terlihat diseberang saja, kakinya berhenti melangkah dengan sendirinya.
Meremas tali tas sebelum melangkah. Tekatnya sudah bulat.

'Harus!'

Sekarang Kou mengerti dengan hint yang diberikan oleh Mitsuba.

"Senpai!" Panggilnya, membuat atensi empunya beralih.

Bibirnya terbuka tapi sulit melontarkan kalimat.

'Harus ku katakan!'

Kedua bahu Yashiro digapainya, meremas sedikit untuk menghilangkan ketegangan.

'Harus!'

Kepalanya menunduk, keringat dingin semakin keluar.

'Jika bukan aku yang dipilih, aku masih bisa melihatnya'
'Jika bukan aku yang sisinya, aku masih bisa melindunginya'

"Kou-kun?" Sautan lirih Yashiro tak terdengar lagi oleh Kou. Kepalanya masih menunduk belum niat untuk melihat senpai-nya.

'Aku harus mengatakannya!'
'Aku harus membantunya!'
'Aku tau apa yang dicarinya'
'Karna aku selalu memperhatikannya'

Kepalanya dinaikan, sepasang mata diamond menatap irisan magenta Yashiro.

"Senpai! Jawabannya ada pada Yugi-senpai!"

'Aku mengatakannya'

🌺🌺🌺

Yashiro POV

"Senpai! Jawabannya ada pada Yugi-senpai!"

Ucapan dimengerti, bola mata magenta membulat, potong demi potongan....

...Ingatannya kembali utuh.

🌙🌙🌙

'Aku tak tau kenapa air mata ku jatuh, tapi yang bisa ku sampaikan padanya hanya terimakasih'

"Arigatou, Kou-kun. Hontou ni arigatou"

'Aku mengingatnya'
'Perasaan saat melihat iris senja-nya'

Cengkraman dibahu dilepas Kou. Senyuman simpul masih tertera. Dirinya menerima takdir yang sudah ditentukan.

🌙🌙🌙

Kaki daikon-nya berlari, tanganya sibuk mengusap liquid bening di pipi.

Membuat keributan di koridor, membuka kelas sana-sini, bertanya-tanya pada siswa yang ditemukan tapi tak menemukannya.

Nafasnya terengah-engah, bola mata magenta terus bergeliatan mencari punggung lelaki itu. Kakinya kembali melangkah, Yashiro berhasil menemukannya.

"Amane-kun!"

Empunya membalik badan, atensinya masih pada Yashiro yang mengatur nafas.

🌻🌻🌻

'Kata orang kesempatan bisa datang kapan saja'
'Awalnya aku tak percaya kesempatan akan datang padaku'
'Tapi sekarang aku percaya'

Amane POV

Irisan magenta menatap Amane dengan tegas. Menundukan kepala sebelum menyampaikan tekatnya.
Tali tas di genggam erat Amane.

Kepalanya diangkat sembari memperlihatkan bola mata magenta.

"Kita mampir ke cafe dekat stasiun yuk"

'Hentikan!'
'Jangan katakan sambil tersenyum manis'

"Kue stoberi disana sangat enak"

Manik senja membulat, dirinya tersentak mendengar perkataan yang membawanya ke dalam tempat yang tak ingin ia masuki.
Bibir bawah ia gigit, bahunya gemetar tak ingin merusak suasana.

'Aku tak ingin mengingatnya'

♥♥♥

Kou POV

Dirinya terduduk dilantai kayu oak, kepalanya tertunduk, ia terpuruk. Suara langkah kaki yang mendekat dibiarkannya masuk ke dalam telinga. Berhenti tepat didepannya.

"Kau melakukannya dengan hebat"

Kepala diangkatnya, atensi langsung terpanah pada sahabatnya yang menyunggingkan senyuman atas tekatnya. Ia membalas dengan senyuman juga.

"Iya--"

🌻🌻🌻

"Jika diberi kesempatan. Apa yang kau lakukan?"

Pertanyaan Akane terlintas dibenak Amane. Memandangi telapak tangan, sembari bertanya-tanya pada diri sendiri.

'Apa yang akan ku lakukan?'

Amane kembali memandang Yashiro yang masih setia menunggunya.

'Apa aku pantas mendapatkan kesempatan?'

"Watashi... anata o aishiteimasu"

Amane tersenyum simpul mendengar kalimat yang dikeluarkan Yashiro.

Benang merah yang sudah sulam tak bisa lagi ia putuskan.

'Akan ku terima kesempatan itu'

Tanganya ia ulurkan sembari menyunggingkan senyuman.

"Mari pergi"

Yashiro dengan senang hati menerima ulurkan tersebut.

🌻🌻🌻

Kou

Kou terdiam diambang pintu. Mentari sore menyilaukan ke pergian dua insan. Mata seduhnya menatap ke pergian sang gadis.

"--Semua sudah kembali normal"

-End-

Terimakasih yang sudah mengikuti sampai akhir :)

30 December 2020-

JSHK  ❛RecollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang