Dia menyukai aku? Apakah aku sedang bermimpi?
≈≈≈≈✧≈≈≈≈
"Kamu pulang sama siapa kemarin?" tanya Bang Yon saat kita sedang sarapan.
Aku baru mengingat karena semalam Bang Yon pulang malam karena ada kerja kelompok. Jadi dia tidak tahu kalau aku pulang dengan siapa.
"Sama Taevan, bang," jawabku sambil melanjutkan sarapan. Lalu Bang Yon menyahuti dengan anggukan.
"Kamu bakal dianter Taevan juga hari ini."
"Why?"
"Ban mobil abang bocor." Bang Yon sedikit meringis mengetahui saat tadi pagi dilihatnya ban mobilnya itu bocor. Jadi dia pun terpaksa harus menumpang pada Ramon nantinya.
"Oh ya udah, baik, bang," jawab aku.
"Abang udah hubungi Taevan, kalo gitu abang berangkat dulu." Bang Yon mengusap rambut aku sebentar, lalu bergegas pergi karena Bang Ramon sudah menunggu diluar.
Aku melanjutkan sarapan ku untuk sekedar menunggu Taevan yang katanya akan mengantar aku.
Tin! tin!
Suara klakson motor dari luar membuat aku yang sedang minum hampir saja tersedak. Aku mengusap sisa air dibibir ku dan bergegas keluar.
Aku melihat Taevan yang sedang duduk di motornya sembari menata rambut didepan kaca spion.
"Ditata serapih apapun, tetep aja kamu keliatan jelek." Aku menyeletuk saat sudah sampai didekat Taevan.
"Ck, aku ini ganteng," sahut Taevan dengan percaya diri.
"Ayo cepet berangkat, aku harus ke perpustakaan nanti untuk ngembaliin buku," kata aku saat melihat Taevan yang masih sibuk menata rambutnya.
"Baiklah, ayo naik."
***
Sesampainya disekolah aku langsung turun dan meninggalkan Taevan diparkiran begitu saja.
"Ck, gak tau terima kasih," cibir Taevan sambil memandang aku kesal.
Aku tidak mempedulikan Taevan dan kembali berjalan cepat menuju perpustakaan sekolah.
Aku masuk ke dalam perpustakaan dan penjaganya langsung menyambut aku ramah. Dan aku pun langsung mengembalikan buku yang aku pinjam beberapa hari yang lalu.
Saat aku sudah selesai dengan persoalan pengembalian buku, aku melihat Cia sedang mencari buku disalah satu rak buku novel.
"Hai, Cia!" sapa aku saat sudah mendekati Cia.
"Oh hai juga, lama gak ketemu ya," balasnya sambil tersenyum.
"Iya, kamu lagi cari novel, ya?"
"Ah iya, karena aku lagi ngerasa bosen jadi aku milih buat baca salah satu novel, deh."
Aku pun mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti. Dan aku yang tertarik membaca buku novel pun jadi ikutan mencari novel seperti Cia.
Saat sedang asik membaca sinopsis salah satu novel tiba-tiba aku merasa ada tangan yang bersender dikedua sisi tubuhku.
Aku berbalik dan melihat Taevan yang sedang tersenyum kotak padaku. Alis aku mengernyit heran, ada apa dengannya yang tiba-tiba datang padaku?
"Ada apa?" tanya aku masih pada posisi awal, yang jujur membuat aku agak gugup. Deru nafas Taevan tepat mengenai wajahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Boy✓
FanfictionTaevan itu menurut Elvina sangat menyebalkan, tapi itulah cara Taevan agar bisa dekat dengan Elvina. [end] *** ⚠️Perhatian⚠️ - cerita ini hanya karangan fiksi biasa. - pemain menggunakan nama lokal. - boleh mengkritik jika memang ada yang salah. - m...