Terkadang memang aku tidak suka ada didekatnya, tapi ada kalanya juga aku merasa tidak suka saat dia dekat dengan orang lain.
≈≈≈≈✧≈≈≈≈
Pagi ini aku sudah siap untuk berangkat ke sekolah dengan Taevan. Lalu segera turun untuk sarapan sekedar menunggu Taevan datang.
Akhirnya aku sudah selesai sarapan, lalu pergi keluar untuk menunggu Taevan yang katanya ingin menjemput aku tapi tak kunjung datang juga.
Tidak lama akhirnya Taevan datang dengan pakaian yang berantakan.
"Maaf, El, aku telat bangun tidur tadi," ucap Taevan sedikit bersalah.
"Ya, gak apa-apa."
"Ya udah, ayo naik."
Aku pun naik ke motornya dengan hati-hati lalu Taevan pun menancap gasnya dengan kecepatan tinggi.
Dan tiba-tiba motor Taevan berhenti begitu saja.
"Ada apa?" tanya ku heran.
"Aish! maaf lagi, El, ban motor aku bocor," jawab Taevan dengan wajah yang sedikit frustasi.
"What?! Terus kita gmana?"
"Terpaksa kita harus nuntun motornya sampai ke sekolah mungkin," sahut Taevan dengan nada yang sudah putus asa.
"Tapi bel masuk 10 menit lagi, Taevan," balas aku dengan nada yang frustasi.
"Maafkan aku, ya udah ayo bantu aku dorong motor ini."
Aku dan Taevan pun mendorong motor yang membuat hari ku terasa sial. Andai saja jika aku berangkat dengan Bang Yon, pasti aku sudah duduk manis didalam kelas. Tapi aku hanya bisa berandai.
Setelah cukup lama aku dan Taevan mendorong motor, akhirnya aku sampai didepan gerbang sekolah. Tapi harapan ku pupus saat dilihatnya gerbang itu sudah tertutup.
"Ah sialan! ini semua salah kamu!" umpatku pada Taevan.
"Heh, enak aja kamu nyalahin aku," sahut Taevan tidak terima.
"Kalo bukan karena ban motor kamu yang bocor, pasti aku gak akan telat, bodoh!" kata aku geram.
"Kamu ini cuma bisa nyalahin aku aja, sih?" balas Taevan kesal.
"Emang iya ini salah kamu!" sulut aku.
"Hey kalian!" tegur Bu Kyna yang sudah berada didekat gerbang.
"Ah iya, Bu?" sahut aku sopan.
"Kenapa datang kalian telat?" tanya Bu Kyna dengan tatapan mengintimidasi.
"Ini semua gara-gara Taevan, Bu. Kalo aja ban motornya gak bocor aku gak akan ikut telat," jelas aku tanpa menghiraukan Taevan yang menatapku sengit.
"Enggak, Bu, Ini semua bukan sepenuhnya salah aku," bela Taevan.
"Jelas-jelas ini salah kamu, Taevan!"
"Enggak, kamu ini enak aja!"
"Sudah tidak perlu bertengkar, pokoknya kalian saya hukum kelas detensi 2 jam setelah pulang sekolah," titah Bu Kyna lalu melenggang pergi.
"Tapi, Bu..."
"Udahlah, ayo masuk," kata Taevan sambil bergegas masuk karena gerbang yang sudah dibuka oleh Bu Kyna tadi.
***
"Kenapa wajah kamu murung, gitu?" tanya Zeline saat melihat wajah aku yang selalu ditekuk sejak pagi tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Boy✓
FanficTaevan itu menurut Elvina sangat menyebalkan, tapi itulah cara Taevan agar bisa dekat dengan Elvina. [end] *** ⚠️Perhatian⚠️ - cerita ini hanya karangan fiksi biasa. - pemain menggunakan nama lokal. - boleh mengkritik jika memang ada yang salah. - m...