2. Bola Basket

46 11 5
                                    

Bel istirahat sudah habis sejak 5 menit yang lalu dan sekarang aku sedang duduk dikelas tanpa melakukan apapun. Karena para guru sedang rapat dadakan, jadi hampir semua kelas bebas tanpa ada guru.

Kelasa ku pun seperti itu dan sekarang aku hanya diam tanpa berbuat apapun. Sedangkan Zeline sedari tadi asik dengan ponsel dan earphone yang menyumpal telinganya. Itu membuat aku jengkel sendiri.

Bosan. Itulah yang aku alami saat ini. Tidak melakukan apapun hanya berdiam diri seperti ini malah membuat aku merasa ngantuk saja.

"Zeline aku pengen ke toilet," ucapku tapi di hiraukan olehnya.

"Aish! Dia ini gak dengerin aku, kah?" kata aku sedikit kesal. Dan akupun melepas salah satu earphone yang menyumpal telinganya.

"Ck! ada apa?" tanya Zeline sedikit kesal karena mungkin aku sudah mengganggu aktivitasnya.

"Aku pengen ke toilet," kataku sambil meraih tangannya untuk mengantarku.

"Aish, pergi sendiri aja sana," katanya sambil menarik tangannya lalu kembali ingin memasang earphonenya tapi aku tahan.

"Tapi aku gak tau toilet sebelah mana," ucapku memelas dan sedikit melakukan aegyo agar Zeline mau mengantar aku.

"Kamu bisa tanya-tanya, udahlah sana pergi. Ganggu aja," ucap Zeline jengah lalu kembali ke aktivitasnya.

"Dia ngusir aku?" tanya aku entah pada siapa sambil menunjuk diriku sendiri.

"Hah.. yaudah lah aku pergi sendiri aja," kata aku sambil pergi ke luar kelas.

***

Sedari tadi aku berkeliling sekolah ini tapi belum juga menemukan toiletnya. Dan entah bagaimana aku bisa menyasar berada didekat lapangan basket saat ini. Ternyata begini ya rasanya jadi murid baru, bingung ingin pergi kemana-mana.

Aku pun mengurungkan niatku untuk ke toilet dan berakhir dengan melihat-lihat para siswa yang sedang bermain basket.

Tapi pandangan aku tidak sengaja melihat seorang siswa yang sepertinya aku kenal sedang bermain basket dengan 2 siswa lainnya.

"Bukannya dia..."

"Hai!" sapa seorang siswi yang sudah duduk disampingku.

"Hai juga," jawab aku sambil sedikit tersenyum kaku.

"Kamu murid baru disini, ya?" tanyanya.

"Iya."

"Kenalin nama aku Fabricia Adelia, kamu bisa panggil aku Cia," ucapnya tersenyum sambil mengulurkan tangannya padaku.

"Nama aku Elvina," balas aku sambil menerima uluran tangannya.

"Sedang apa kamu disini?" tanya Cia sambil memandang ke arah lapangan basket.

"Cuma duduk-duduk aja," jawab aku seadanya.

Dia diam tidak menjawab ucapanku lagi dan sepertinya tatapannya mengarah kepada salah satu siswa yang sedang bermain basket.

"Apa kamu suka salah satu dari mereka?" tanya aku dan ikut memandang ke arah lapangan.

"Hmm... dia tampan, manis, dan juga baik," jawab Cia tanpa mengalihkan pandangannya sama sekali.

"Coba lah deketin dia," kata aku sedikit menyemangatinya.

"Aku udah berusaha, tapi sepertinya dia menganggap aku cuma sebatas teman," jawab Cia menundukkan kepalanya dan seketika terlihat murung.

Annoying Boy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang