Sifatnya memang menyebalkan, tapi ada kalanya perasaan peduli muncul dalam dirinya.
≈≈≈≈✧≈≈≈≈
Pagi ini aku sudah siap dengan seragam sekolah ku. Hari ini Bang Yon tidak bisa mengantar aku, di kerenakan dia ada kuliah pagi sekali. Jadi aku memutuskan untuk berangkat menaiki bus saja.
Saat ini aku tengah menunggu bus di halte, tapi sudah lima belas menit aku menunggu tidak ada satupun bus yang datang. Lalu tiba-tiba ada seseorang yang menaiki motor berhenti didepan ku.
Alis aku mengernyit bingung, siapa gerangan yang berhenti didepan aku ini. Tapi saat orang itu membuka helmnya, aku langsung membuang muka kesal dan berkata, "untuk apa kamu disini?" tanya aku kesal kepada si pengendara motor itu.
"Bang Yon nyuruh aku buat nganter kamu ke sekolah," jawabnya.
What?! Apa yang dia bilang tadi? Bang Yon menyuruhnya untuk mengantar aku?
Sebenarnya apa yang ada dipikiran Bang Yon hingga dia menyuruh Taevan yang mengantar ku ke sekolah. Sungguh aneh.Aku pun menggeleng dan berkata, "Aku gak mau."
"Kamu yakin gak mau berangkat sama aku? udah jam segini kamu masih mau nunggu bus?" tanya Taevan padaku.
Aku berpikir keras, apakah aku harus ikut dengannya atau tidak. Tapi mengingat waktu aku tidak banyak sedangkan, bus belum ada yang datang. Jadi aku memutuskan ikut dengannya.
Walaupun sejujurnya aku masih kesal pada Taevan yang menuduhku pencuri. Tapi aku berusaha melupakan tentang itu dan yang harus aku pikirkan sekarang adalah sampai di sekolah tepat waktu.
"Baiklah, aku ikut sama kamu," kata aku sambil beranjak dari duduk dan berjalan ke arah motornya.
Aku terdiam sejenak, bagaimana aku naik ke motornya yang tinggi, sedangkan aku memakai rok. Mungkin dia tau apa yang aku pikirkan jadi dia memberikan jaketnya padaku.
"Pakai nih jaket aku," katanya. Aku pun langsung memakainya dan menaiki motor lalu bergegas menuju sekolah.
Saat sampai disekolah banyak pasang mata yang menatap kearah ku. Ralat, Taevan maksud aku. Karena memang dia terkenal karena ketampanannya. Tapi tidak tahu saja mereka sebetapa menyebalkannya orang yang ada di samping aku ini.
Aku sudah sampai dikelas dan aku pun langsung duduk ditempat.
Aku memilih untuk pergi ke perpustakaan karena waktu bel masuk masih sedikit lama dan juga Zeline yang masih belum datang.
Saat perjalanan menuju perpustakaan aku melihat Cia yang baru saja datang dengan tas ransel yang digendongnya.
Lalu aku berjalan mendekatinya untuk menyapa.
"Hai, Cia," sapa aku saat sudah berdiri dihadapannya.
"Hai, kamu mau kemana?" tanyanya.
"Aku mau ke perpustakaan, apa kamu mau ikut?" tawar aku.
"Baiklah, tapi aku mau menaruh tas aku dulu. Apa kamu mau ikut?" ajak Cia yang langsung aku anggukki.
"Baiklah ayo."
***
Dan sekarang disinilah aku dan Cia berada, perpustakaan. Aku memilih untuk membaca novel yang tersedia disini. Cia pun melakukan hal yang sama seperti aku.
Lalu kami memutuskan untuk duduk disalah satu tempat duduk yang disediakan oleh perpustakaan. Aku dan Cia sama-sama fokus pada buku masing-masing, hingga sebuah suara mengalihkan perhatian aku dan Cia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Boy✓
FanficTaevan itu menurut Elvina sangat menyebalkan, tapi itulah cara Taevan agar bisa dekat dengan Elvina. [end] *** ⚠️Perhatian⚠️ - cerita ini hanya karangan fiksi biasa. - pemain menggunakan nama lokal. - boleh mengkritik jika memang ada yang salah. - m...