24. Berharap Untuk Kembali

16 5 1
                                    

Penyesalan memang selalu datang diakhir.

≈≈≈≈✧≈≈≈≈



-Author Side-

Aku bodoh!

Aku brengsek!

Aku gagal!

Aku menyesal!

Kalimat-kalimat itu terus berputar di pikiran Taevan sambil meremas rambutnya frustasi.

Setelah kejadian dimana Elvina tertabrak tadi, Taevan langsung membawanya ke rumah sakit dimana Dira dirawat.

Dia menangis sejadi-jadinya kala mengingat saat detik-detik Elvina tertabrak. Gagal sudah harapannya yang ingin meminta maaf pada Elvina karena telah menuduhnya.

Bang Yon datang bersama Cia dengan tergesa-gesa mendekati ruangan yang sedang menangani Sohyun berada.

Mereka tahu jika Elvina kecelakaan dari Zeline. Sebelumnya mereka sempat ke kantor polisi memberikan bukti rekaman cctv tabrakan kala itu.

Bugh!

Bang Yon memukul rahang Taevan saat sudah sampai didepan ruangan Elvina diperiksa.

"BRENGSEK! INI SEMUA SALAH KAMU!!"

Bugh!

Bugh!

Taevan hanya diam tak berkutik saat Bang Yon terus memukulnya. Toh, memang ini kesalahannya. Coba saja jika dia mempercayai Elvina, mungkin tidak akan menjadi seperti ini.

"Abang udah, ini bukan sepenuhnya salah Taevan. Tapi Jennata yang rencanain ini semua," ucap Cia menenangkan Bang Yon yang masih tersulut emosi.

"Aku nggak bakal izinin kamu nemuin adik aku lagi," desis Bang Yon tajam lalu beralih duduk menunggu dokter yang menangani Elvina keluar.

Taevan masih diam ditempatnya dengan kepala tertunduk dan pandangan kosong. Dia menyesali semuanya, sungguh.

Tidak lama dokter pun keluar dan Bang Yon langsung bangkit dari duduknya.

"Gimana keadaan adik saya, dok?" tanya Bang Yon.

Dokter tersebut diam sesaat lalu menghela nafas. "Keadaannya tidak bisa dibilang baik-baik saja. Akibat dari tubuhnya yang terpental terlalu keras, banyak tulang rusuknya yang hampir patah, dan juga sebelumnya adik anda sempat kehilangan banyak darah."

Air mata Bang Yon saat itu juga pun mengalir, adiknya yang disayanginya pasti merasa kesakitan didalam sana.

"Terus sekarang saya harus gimana, dok?" tanya Bang Yon lagi pelan.

"Saya sarankan adik anda untuk dirawat intensif di luar negri, karena peralatan disini kurang memadai."

"Keputusan ada ditangan anda, saya permisi."

Setelah dokter pergi pamit, Bang Yon terduduk sambil meremas rambutnya. Dia sudah gagal menjaga adiknya selama ini. Dia sudah gagal.

Annoying Boy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang