How To Love

5

Rika menyelesaikan hukumannya setelah jam 4 sore , wajahnya begitu lelah hingga rasanya rika ingin pingsan. Dengan kaki gemetar dan wajah yang memerah rika duduk di pinggir lapangan . mengibaskan tangannya agar rasa panasnya segera hilang .

Rika mengambil ponsel miliknya menghubungi riko , agar pria itu menjemputnya . ini yang rika tidak sukai kenapa riko tidak satus ekolah saja dengannya jadinya dia bisa dengan mudah menemui dan menghubungi pria itu. tidak ada jawaban dari riko , rika menjadi kesals endiri di buatnya.

" sumpah ampe rumah gue pastiin lo jadi dendeng ikan " maki rika memasukan ponselnya ke dalam saku rok nya. Rika menaruh sapu dan juga tempat sampah di tempatnya. Bergegas pulang rika memakai jaket dan menggendong tas miliknya.

Di lain sisi alric dan faker tengah makan bersama teman – teman yang lain. Entah kenapa tapi alric kepikiran rika si gadis cupu yang terkena hukuman. Faker bisa melihat raut wajah alric , sepertinya pria itu memikirkan rika yang sendirian menjalani hukuman.

" kenapa lo kabur ?" Tanya faker

" siapa yang kabur , gue cuman males berduaan sama cewek macam dia " kesal alric meminum coffee miliknya. Faker menatap curiga setelah melihat wajah alric , faker sangat tahu jika alric pasti khawatr pada rika.

" itu rika kan ?" faker menunjuk kea rah seorang gadis yang tengah berjalans endirian. Alric menyipitkan matanya saat melihat seorang lelaki berhenti di samping rika. Suara decihan terdengar dari mulut alric. Entah kenapa dia sedikit kesal menatap gadis itu.

" cemburu lo ?" Tanya faker menggoda alric namun pria itu hanya menatap datar faker berlalu pergi begitu saja. Alric mengendarai motornya entah kenapa dia mengikuti rika yang kini berjarak beberapa meter di depannya.

Motor alric terus mengikuti rika hingga mereka berhenti di sebuah rumah yang tidak terlalu besar namun terlihat nyaman. Alric masih melihatnya dengan seksama , pria itu juga masuk ke dalam rumah . alric berfikir siapakah pria itu kenapa dia masuk ke rumah rika.

"sialan kenapa gue harus peduli " alric menghidupakn motornya dengan cepat meninggalkan kawasan tersebut.

at rumah rika

mereka kini duduk di meja sambil menikmati makan malam, rika menatap tajam riko yang tidak mengangkat telponnya karena sibuk berkencan , saudara kembar macam apa itu . riko yang merasa di pandang menatap kearah rika , keduanya saling pandang dengan tatapan membunuh . melihat hal itu sang bunda menatap tajam ke dua anaknya.

" kalian mau makan apa lomba tatap menatap hum ?" Tanya sang ibu

" ma riko di – " ucapan rika terpotong saat riko menendang kakinya dari bawah meja . hal itu membuat sang ibu semakin menatap curiga kearah riko dan juga rika. Sang ayah sudah meneguk ludahnya kasar wajah istrinya begitu menyeramkan kasian anak mereka jika harus di babat habis oleh sang ibu.

" sayang kau dengan hari ini ada diskon lo di toko sebelah " kata ayah rika

" bagus lah , kita bisa belanja " rika dan riko saling pandang saat sang ayah menedang kaki mereka. Itu tandanya mereka harus menghentikan tatapan tajam satu sama lain sebelum sang ibu murka.

Usai makan malam rika melihat ponselnya sebuah nama muncul di akun instagramnya , rika tidak memperdulikannya dan lebih memilih untuk menonton drama favorite nya dari pada harus meladeni orang yang tidak jelas menurutnya.

Rika tertawa sendirian saat menonton drama , membuat riko yang sedang sibuk nge game jadi kesal . dengan kesal riko berjalan kearah kamar saudara kembarnya . di bukanya pintu kamar rika

" lo tu kayak orang gila tau gak , ketawa gak jelas " riko berkata

" biarin aja , dari pada lo " kesal rika masih sibuk menonton , namun saat akan hendak marah riko teringat sesuatu. Dengan cepat lelaki itu mendudukan dirinya di sebalh rika.

" apa sih lo , ganggu aja " kesal rika menatap riko yang duduk sambil memakan cemilannya .

" pas kita pulang tadi , gue liat ada motor yang ngikutin kita " mata rika menyipit mendengar perkataan riko . siapa juga yang membuntuti mereka , yang benar saja mereka tidak akan doyan menjaili rika dan riko .

" terus lo liat orangnya ?' Tanya rika

" gak lah gila lo kira gue ninja , bisa liat pakek matanya. Dah ah oh ya kecilin dikit tawa lo serem gue denger " rika yang kesal melempar bantal kea rah riko membuat lelaki itu meledeknya sebelum menutup pintu.

Skip

Rika berjalan dengan puja yang ada di sebelahnya , rika menceritakan jika kemarin dia membersihkan lapangan sendirian , membuat puja merasa iba dengan sahabatnya itu. puja yang merasa sedih memberikan susu miliknya pada rika .

Ngeng.......

" setan siapa sih tuh ?" maki rika

" itu alric , awas ke demprat lagi bahaya tahu " jelas puja , mendengar nama alric membuat mood rika jadi rusak. Sudah kena hokum deket dia mana hukumannya cuman dia aja yang ngejalanin.

Benerapa siswa terlihat terpesona dengan alric saat melepas helm, namun beda cerita dengan rika yang terlihat tidak peduli , dia hanya malas berurusan dengan alric. Cukup kemarin bagi rika berurusan dengan alric dan dia tidak mau lagi . bencana baginya jika harus memiliki masalah dengan alric lagi.

" stop " rika menghentikan langkah nya saat sebuah tangan menghadangnya. Rika mendengus kesal membenarkan letak kacamatanya menatap alric dengan kesal. Padahal banyak perempuan cantik yang bisa di hadang kenapa harus dirinya yang di hadang oleh alric.

" kenapa lagi sih ? ada masalah apalagi ?" Tanya rika membuat alric mengernyitkan dahinya.

" ekhm ... kemarin , gue gak bisa dating karena ada urusan " jelas alric, membuat rika menghelah nafas

" ya gak papa , sekarang bisa minggir gue mau kelas " setelah mengatakan itu alric sedikit menyingkir memberikan jalan pada rika. Hal itu membuat beberapa siswa berbisik – bisik tentang alric dan rika. Puja yang melihat rika pergi lebih dulu menyusul sahabatnya itu.

" tumben banget " tawa faker membuat alric kesal dan meninggalkan faker sendirian .

Tbc